Agar Mesin Kendaraan Awet, Kapan Waktunya Ganti Oli?

Junaini
879 view
Agar Mesin Kendaraan Awet, Kapan Waktunya Ganti Oli?
Foto: DetikOto.com
ILUSTRASI: Mengganti oli sepeda motor.

DATARIAU.COM - Merawat kendaraan baik mobil maupun sepeda motor dengan rutin mengganti oli mesin menjadi kunci utama untuk menjaga performa mesin agar tetap prima. Frekuensi penggantian oli bervariasi tergantung jenis kendaraan dan intensitas pemakaian.

“Ganti oli secara rutin merupakan salah satu perawatan untuk mesin kendaraan. Namun untuk menjaga performa mesin, perlu ada ritual tambahan agar kinerja mesin tetap terjaga,” kata Manager Promosi PT Autochem Industry, Dhany Ekasaputra dikutip Antaranews.com.

Menurut dia, perawatan mesin motor tergolong tidak mudah. Karenanya, perawatan ekstra harus dilakukan oleh para pengguna atau pemilik motor di Indonesia yang memiliki cuaca cukup panas dan kerja mesin yang cukup berat akibat kondisi jalan yang berbeda-berbeda.

Dikutip dari Mobil.co.id, ada beberapa ciri oli motor sudah harus diganti, antara lain:

1. Jarak Tempuh

Cara paling mudah untuk mengetahui bahwa oli motor sudah harus diganti adalah dengan melihat indikatornya di dashboard motor. Umumnya pergantian oli motor non-matic dilakukan maksimal 5000 kilometer, dan 3000 kilometer untuk motor matic.

2. Warna oli

Saat baru diganti, oli biasanya berwarna bening kuning, emas, cokelat, atau biru. Akibat pemakaian dan terkena sisa pembakaran, warnanya berubah menjadi hitam pekat karena zat panas atau zat emisi dari kerak sisa pembakaran membuat daya pelumasan oli menurun dan mesin menjadi cepat haus.

3. Suara mesin

Suara kasar pada motor dapat diakibatkan oleh menurunnya kualitas oli karena pemakaian yang sudah lama, terutama ketika melakukan pergantian gigi pada motor non-matic, atau saat mesin matic berakselerasi. Akibat dari oli yang telah habis masa produktifnya, daya lumasnya menurun jauh dan sistem transmisi pada gear ikut terganggu sehingga mengeluarkan suara kasar/berisik.

4. Volume oli

Pada motor dengan kapasitas 150 cc ke bawah, volume olinya kurang dari 1 liter (sekitar 800 mililiter). Seiring pemakaian, volumenya akan menurun dikarenakan penguapan saat mesin berada dalam kondisi panas. Oli masuk ke ruang bakar secara langsung melalui celah ring piston, dan bisa juga berkurang karena kebocoran (ini penyebab oli terasa cepat habis). Selalu perhatikan indikator oli yang terdapat di tiap kendaraan yang bertugas memberi atau menjaga sirkulasi pelumasan pada mesin. Bila indikator menyala, segera ganti oli.

5. Tekstur oli

Terakhir, tanda yang harus diperhatikan untuk ganti oli adalah tekstur oli. Apabila teksturnya terasa agak kasar atau berpasir, saatnya mengganti oli. Oli berpasir menandakan bahwa oli sudah terkontaminasi oleh kotoran dan berpotensi merusak mesin motor Anda.

Dikutip dari Solopos.com, proses penggantian oli motor berkisar pada 4.000 kilometer. Tetapi untuk motor baru, pergantian oli lebih cepat. Namun, untuk menjaga performa mesin motor agar tetap stabil, sebaiknya mengganti oli motor secara rutin setiap dua bulan sekali atau 2.000 kilometer.

Apabila aktivitas sehari-hari membutuhkan perjalanan yang jauh maka jika merasakan tarikan mesin tidak maksimal, bisa ganti oli kurang dari dua bulan.

Namun ingat, Anda tidak dapat menggunakan sembarang jenis oli. Sebaiknya sesuaikan atau konsultasikan dulu mengenai penggunaan oli yang cocok dengan tipe sepeda motor Anda. ***

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)