Pemilik Gelper Siram Wartawan dengan Air Keras Karena Diminta Jatah Bulanan Rp 4 Juta

Datariau.com
915 view
Pemilik Gelper Siram Wartawan dengan Air Keras Karena Diminta Jatah Bulanan Rp 4 Juta

DATARIAU.COM - Polisi mengungkap motif di balik aksi penyiraman air keras terhadap seorang wartawan di Medan, Persada Bhayangkara Sembiring, pada 25 Juli lalu.

Kapolrestabes Medan Kombes Pol Riko Sunarko mengungkapkan, para pelaku kesal dengan ulah korban yang kerap meminta uang dan cenderung mengarah ke pemerasan kepada pelaku.

"Korban sering meminta uang kepada pemilik gelanggang permainan," kata Riko di Mapolrestabes Medan, Senin (2/8//2021).



Riko mengungkapkan, pemilik gelanggang permainan ketangkasan itu adalah Sempurna Sembiring.

Dia juga menjadi otak dari aksi penyiraman air keras itu.

Jatah bulanan ini sudah diberikan sejak Oktober 2020 lalu.

Makin kemari, jatah bulanan yang diminta korban terus naik.

Mulanya hanya Rp 500.000 per bulan. Kemudian naik menjadi Rp 1 juta, naik lagi Rp 2 juta. Terakhir, korban meminta jatah Rp 4 juta per bulan.

Terakhir kali Sempurna memberi uang kepada korban pada Juni lalu. Kemudian, korban dan pelaku sepakat untuk melunasi jatah bulan Juli paling lama pada 21 Juli lalu.

Namun, lewat batas waktu yang diberikan, Sempurna tak kunjung membayar. Korban kemudian mengirimkan sejumlah link berita melalui aplikasi WhatsApp.

Saat itu, korban mengancam akan menyebarkan link berita itu jika tak dibayarkan. Korban pun sempat mengirimkan rekening kepada pelaku agar segera ditransfer.

Karena kesal, Sempurna meminta kaki tanggannya, Heri Sanjaya Tarigan untuk memberi pelajaran kepada korban. Heri sehari-hari dipercaya untuk mengelola tempat yang ditengarai lokasi judi itu.

Selanjutnya, Heri melalui Iskandar Indra Buana merekrut Narkes sebagai eksekutor.

Supir Sempurna, Usman Agus juga diikutsertakan dalam aksi ini sebagai pengemudi.

Mereka kemudian merencanakan aksi pelajaran untuk korban.

Heri membuat janji dengan korban. Mereka sepakat bertemu di Simpang Selayang, Jalan Jamin Ginting pada 25 Juli malam.

Kira-kira pukul 21.00 WIB, korban memberitahu Heri bahwa dia sudah di lokasi.

Dua eksekutor, Usman dan Narkis dikonfirmasi Heri. Mereka kemudian memutar untuk memastikan korban sudah di lokasi.

Setelah itu, kedua pelaku menyalin air keras dari botol minuman energi ke botol air mineral yang sudah dipotong untuk memudahkan penyiraman.

Kira-kira pukul 21.40 WIB, korban dihampiri dan langsung disiram oleh kedua pelaku. Korban kemudian dilarikan ke Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Haji Adam Malik yang tak jauh dari lokasi.

Sampai saat ini, Persada masih dirawat di sana.

Reserse Krimininal Umum Polda Sumut, Kombes Pol Tatan Dirsan Atmaja yang hadir dalam paparan kasus itu mengungkapkan, motif para pelaku menyiram air keras untuk memberi efek jera kepada korban.

"Motifnya memberikan efek jera kepada korban, karena pelaku merasa resah pelaku merasa terancam karena bolak balik diberitakan kemudian merasa diteror. Sehingga para pelaku berinisiatif untuk memberikan pelajaran kepada korban," kata Tatan.

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)