Forikan Siak Edukasi Masyarakat Gemar Makan Ikan

Hermansyah
831 view
Forikan Siak Edukasi Masyarakat Gemar Makan Ikan
Ketua Forikan Siak Hj Rasidah.

SIAK, datariau.com - Forum Peningkatan Konsumsi Ikan (Forikan) Kabupaten Siak edukasi masyarakat agar gemar makan ikan. Ikan merupakan sumber nutrisi yang baik.

Selain itu, ikan juga mengandung omega 3 dan kalsium yang baik bagi pertumbuhan.

Kandungan ikan sangat baik bagi kecerdasan anak maupun remaja. Oleh karena itu, peran ibu dalam keluarga sangat penting menyajikan makanan setiap hari.

"Di usahakan menu makanan yang dihidangkan bagi keluarga terdapat olahan dari ikan setiap hari ya ibu-ibu," kata Ketua Forikan Siak Hj Rasidah.

Hal itu disampaikan Rasidah saat membuka lomba penyuluhan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) bagi kader posyandu se-Kabupaten Siak, Rabu (21/8/2024).

Pada kegiatan itu, di gelar lomba pembuatan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) berbahan dasar serba ikan tahun 2024, oleh Forikan Siak kerjasama dengan PT Bumi Siak Pusako (BSP), dengan harapan konsumsi ikan di masyarakat meningkat.

"Ini dapat dimulai dari lingkungan keluarga, khususnya anak-anak. Karena keluarga bagian terkecil dari masyarakat," ucap dia.

Dia menambahkan di negara-negara maju protein asal ikan menjadi pilihan utama dari menu makanan sehari-hari yang selanjutnya menghasilkan sumber daya manusia yang sehat dan cerdas.

"Kami mendorong PKK, Forikan, kader posyandu serta kaderisasi di masyarakat lain mensosialisasikan gerakan konsumsi ikan yang aman, sehat dan bermutu di tengah keluarga terutama anak-anak," sebutnya.

Dikatakan Rasidah, karena, menciptakan generasi yang unggul sebagai penerus bangsa dapat dilakukan melalui peningkatan konsumsi makanan berbahan ikan di tengah masyarakat.

Dia minta kader posyandu menyajikan menu kepada anak-anak tidak hanya protein nabati saja. Namun, di tambah menu protein hewani.

"Posyandu saat melakukan penimbangan balita menyediakan pemberian makanan tambahan tidak hanya protein nabati saja, seperti kacang hijau, namun harus di tambah dengan protein hewani," imbuhnya.

Rendahnya kesadaran masyarakat terhadap konsumsi gizi seimbang, menyebabkan tingginya kasus stunting di Kabupaten Siak pada 2022 lalu, di angka 22 persen.

"Alhamdulillah, saat ini angka sunting kita turun, menjadi 10.4 persen. Tentu angka tengkes ini, berkat kerjasama kita semua. Akhirnya, pemkab meraih penghargaan tingkat nasional penurunan stunting terendah di Indonesia," pungkasnya.(***)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)