Pesawat Jatuh di Nepal, Pakar: Pesawat Stall Sampai Medan Sulit

Ruslan
1.334 view
Pesawat Jatuh di Nepal, Pakar: Pesawat Stall Sampai Medan Sulit
Yeti Airways jatuh di Nepal (REUTERS/STRINGER)Pokhara

DATARIAU.COM - Dunia penerbangan dikejutkan dengan jatuhnya pesawat Yeti Airways di Nepal. Pakar penerbangan menilai kemungkinan pesawat jatuh gegara ilusi optik.

Pesawat yang membawa 72 penumpang ini meledak dan jatuh ke tebing pada Minggu, (15/1/2023). Penerbangan yang menggunakan pesawat ATR-72 tersebut terbang dari Kathmandu menuju Pokhara.

Dilansir dari News.com.au, salah satu pakar penerbangan terkemuka dunia, Profesor Ron Bartsch, menyampaikan pendapatnya. Kepada Nine's Today, Profesor Bartsch mengatakan bahwa kemungkinan ada kesalahan aerodinamis dalam insiden penerbangan paling mematikan di Nepal itu.

"Ilusi optik saat di udara kemungkinan menyebabkan pilot seolah-olah melakukan perjalanan di udara lebih cepat dari yang sebenarnya, sehingga mengakibatkan pesawat kehilangan daya angkatnya," ujarnya.

Secara mendetail, Profesor Batsch menjelaskan bahwa pesawat membutuhkan udara untuk terbang dan udara menjadi lebih tipis di ketinggian sekitar 800 meter.

"Pesawat membutuhkan udara untuk terbang. Di ketinggian lebih dari 800 meter udara menjadi lebih tipis. Ketika telah berada di atas tanah, itu akan terasa lebih cepat. Itulah yang bisa menyebabkan stall," dia menjelaskan.

Stall merupakan istilah dalam dunia penerbangan yang artinya pesawat kehilangan daya angkat dan mengakibatkan pesawat jatuh dari ketinggian.

Medan Nepal yang sulit, seperti angin yang sangat kencang dan ketinggian, juga menjadi tantangan lain saat menerbangkan pesawat di Nepal.

"Landasan pacunya juga sangat menantang. Beberapa landasan pacu paling menantang di dunia ada di sana," dia menambahkan.

Profesor Bartsch tak mau langsung membuat kesimpulan, namun ada kemungkinan pilot membuat kesalahan, sehingga menyebabkan kecelakaan.

"Biasanya pesawat tidak jatuh begitu saja dari langit, apalagi pesawat modern," kata dia.

Halaman :
1
2
Semua
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)

Berita Terkait

Komentar