Pengabdian Kukerta Faperta UNRI: Mendorong Pertanian Berkelanjutan di Pulau Rambai dengan Pupuk Hayati dan Biopestisida

datariau.com
570 view
Pengabdian Kukerta Faperta UNRI: Mendorong Pertanian Berkelanjutan di Pulau Rambai dengan Pupuk Hayati dan Biopestisida

KAMPAR, datariau.com - Puluhan petani berkumpul di Surau Nusa Desa Pulau Rambai Kecamatan Kampa pada Kamis pagi (25/7/2024). Mereka hadir untuk mengikuti sosialisasi dan pembuatan pupuk kompos serta biopestisida yang diselenggarakan oleh Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Universitas Riau (Kukerta Unri).

Kegiatan ini bertema "Pengabdian Masyarakat Unri: Pemberdayaan Petani Pembuatan Kompos Hayati dan Biopestisida Pengendali Hama Padi di Desa Pulau Rambai, Kecamatan Kampa, Kabupaten Kampar".

Di ruangan surau berbentuk persegi panjang itu, hadir Sekretaris Desa Pulau Rambai Zulkifli, Kepala Dusun Pulau Kampung Apriyanto, serta Babinsa Desa Pulau Rambai Prio Windu Triono. Anggota Badan Penyuluh Pertanian Kecamatan Kampa seperti Amdesta, Romi, Anita, Eka Jusnardi, dan Jalius juga turut hadir.

Universitas Riau diwakili oleh empat dosen dari Fakultas Pertanian, yaitu Rusli Rustam, Nelvia, Hafiz Fauzana, dan Irfandri, yang semuanya merupakan pakar di bidang pertanian. Irfandri dikenal sebagai ahli dalam proteksi tanaman, Nelvia pakar tanah, sementara Hafiz dan Rusli adalah pakar dalam entomologi dan proteksi tanaman.

Rusli Rustam menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari tugas mereka sebagai dosen untuk mengabdi kepada masyarakat. "Ini tentang bagaimana kami berkontribusi, bermitra dengan masyarakat, memberikan ilmu yang kami dapati untuk kebermanfaatan, khususnya bagi petani di Desa Pulau Rambai," ujar Rusli.

Pembuatan kompos dan biopestisida menjadi agenda utama. Menurut Rusli, pupuk kompos dapat menggantikan peran pupuk kimia yang langka dan mahal, sementara biopestisida dapat mengendalikan hama serta penyakit tanaman secara ramah lingkungan.

Ketua Kukerta Unri di Desa Pulau Rambai, Arieq El Mahdie, menjelaskan bahwa kegiatan ini terlaksana atas hasil diskusi antara mahasiswa Kukerta dengan dosen pembimbing lapangan. Mayoritas anggota Kukerta berasal dari jurusan pertanian, sehingga mereka merasa terpanggil untuk membantu para petani setempat.

“Semoga dengan kegiatan ini, para petani di Pulau Rambai dapat terbantu dalam mengatasi kendala-kendala dalam pertanian mereka,” ujar Arieq.

Kegiatan dibagi menjadi dua sesi: pemaparan materi dan praktik. Materi disampaikan oleh Hafiz, Irfandri, dan Nelvia, sementara praktik dikoordinasikan oleh Hafiz dan Irfandri. Hafiz membahas hama pada tanaman padi, Irfandri mengenai penyakit tanaman perkebunan, dan Nelvia mengenai pupuk.

Hafiz menekankan pentingnya penggunaan pupuk organik dan agen hayati dalam meningkatkan kualitas tanah dan mengendalikan hama secara ramah lingkungan. “Pupuk organik memiliki kelebihan dibandingkan pupuk sintetik karena tidak membunuh mikroorganisme tanah yang berperan dalam proses penguraian unsur hara,” jelas Hafiz.

Hafiz juga menyoroti manfaat penggunaan biopestisida seperti Metarizium dan Trichoderma sebagai alternatif yang lebih aman dibandingkan pestisida sintetik. "Trichoderma tidak hanya berfungsi sebagai pengurai unsur hara tetapi juga sebagai pupuk dan pengendali penyakit tanaman," tambahnya.

Hafiz mengungkapkan bahwa di Desa Pulau Rambai, hama seperti tikus, walang sangit, keong, dan wereng coklat merupakan ancaman utama. "Populasi tikus bisa sangat cepat berkembang. Dalam setahun, satu indukan bisa melahirkan hingga 2.000 anak," kata Hafiz, menekankan pentingnya pengendalian hama untuk mencegah kerugian tanaman.

Sekretaris Desa Pulau Rambai, Zulkifli, menyampaikan terima kasih atas ilmu dan pengabdian yang diberikan kepada para petani setempat. "Kami ucapkan terima kasih karena berupa ilmu pengabdian diberikan kepada para petani. Semoga nanti dengan pengabdian ini, petani kita menjadi lebih baik," ungkap Zulkifli.

Ketua kelompok tani Dusun Pulau Kampung, Pak Abdullah, menekankan pentingnya mengikuti pelatihan ini secara maksimal. "Ilmu ini jarang-jarang didapatkan. Apalagi sekarang musim tanam ini berpeluang bagi ibu untuk mendapatkan ilmu dari pembicara yang sangat luar biasa dari Unri," tutupnya.

Penyuluh pertanian lapangan, Amdesta, menguatkan pesan tersebut dengan menekankan pentingnya memanfaatkan kesempatan ini untuk menuntut ilmu sepenuhnya. "Kegiatan seperti ini jarang dilakukan, apalagi pada saat musim tanam padi sekarang ini, maka ilmu yang didapatkan akan sangat sesuai nantinya," ujarnya.

Ia berharap agar kegiatan pelatihan ini dapat terus berlanjut dan bahkan berkembang menjadi kegiatan yang berskala lebih besar, mencakup seluruh kecamatan.

"Diri saya berharap agar kegiatan ini dapat terus berlanjut dan lebih meningkat, yang sebelumnya hanya setingkat desa dapat menjadi kegiatan setingkat kecamatan," tutup Amdesta. (***)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)