DPRD Pekanbaru Minta Perusahaan Tanggung Jawab Kasus Pekerja Pasang Kabel Internet MyRepublic Kritis Tersengat Listrik

datariau.com
362 view
DPRD Pekanbaru Minta Perusahaan Tanggung Jawab Kasus Pekerja Pasang Kabel Internet MyRepublic Kritis Tersengat Listrik
Foto: Ist.
Sekretaris Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Amriel SH MH.

PEKANBARU, datariau.com - Sekretaris Komisi IV DPRD Pekanbaru, Roni Amriel SH MH, meminta perusahaan tidak berlepas tangan atas kasus pekerja pasang kabel internet MyRepublic yang kritis akibat tersengat listrik.

"My Republic (provider) mau tidak mau harus bertanggungjawab penuh atas keselamatan pekerjanya, walau mereka memiliki vendor. Yang menjadi korban hari ini adalah putra daerah Pekanbaru, dan kami akan mengawal masalah ini sampai selesai," kata Roni Amriel, Senin (10/11/2025).

Dikatakan Roni, kasus Muhammad Fathier Risky, pekerja internet ini menjadi perhatian khusus DPRD Pekanbaru. Legislator di Gedung Payung Sekaki ini berjanji akan mengawal kasus ini, hingga korban benar-benar mendapatkan perawatan intensif.

"Pastinya kita akan menemui korban di rumah sakit. Kita ingin dapatkan info lengkap dan korban dapat perawatan yang layak," kata Roni.

Komisi IV yang membidangi masalah ini, juga akan menjadwalkan pemanggilan perusahaan tersebut.

Menurutnya, perusahaan penyedia layanan internet MyRepublic ini, tidak bisa melepaskan tanggung jawab atas kecelakaan kerja yang menimpa teknisinya.

Meski perusahaan tersebut bekerjasama dengan pihak ketiga atau vendor, tanggung jawab keselamatan dan perlindungan tenaga kerja tetap berada di bawah kendali MyRepublic, sebagai pemberi kerja utama.

Disampaikan, segala bentuk resiko dan akibat yang timbul dari pekerjaan yang dilakukan atas nama perusahaan tetap menjadi tanggung jawab perusahaan utama.

Artinya, segala hal yang timbul akibat kejadian dalam pekerjaan itu tanggung jawab perusahaan.

"Kalau mereka tidak mendaftarkan pekerjanya ke BPJS Ketenagakerjaan, itu sudah termasuk pelanggaran hukum. Ini kelalaian serius perusahaan. Karena mempekerjakan orang tanpa jaminan keselamatan dan asuransi kesehatan. Apalagi pekerjaan yang tergolong berisiko tinggi terhadap keselamatan jiwa," pungkasnya.***

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)