Infotorial Pemkab Siak

Pemkab Siak Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla

Hermansyah
1.059 view
Pemkab Siak Tetapkan Status Siaga Darurat Karhutla
Foto: ist.
Rapat koordinasi siaga darurat karhutla di wilayah Kabupaten Siak.

SIAK, datariau.com - Pemerintah Kabupaten Siak resmi menetapkan status siaga darurat bencana kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) terhitung sejak 16 April-30 November 2025.

Dimana keputusan ini diambil dalam rapat koordinasi yang dipimpin langsung oleh Wakil Bupati Siak H Husni Merza BBA MM bersama jajaran Forkopimda, Camat dan instansi terkait.

Rapat koordinasi tersebut, berlangsung di Zamrud Room, Komplek Perumahan Abdi Praja Siak, Rabu (16/4/2025).

Meskipun tahun ini diprediksi mengalami musim kemarau, namun cuaca masih diselingi dengan hujan.

Meski demikian, langkah antisipatif pun tetap diperlukan untuk mencegah terjadinya kebakaran.

Wakil Bupati Siak H Husni Merza BBA MM menekankan rapat ini merupakan agenda tahunan sebagai bentuk antisipasi dan kesiapsiagaan menghadapi potensi karhutla di wilayah Kabupaten Siak.

"Hari ini kita sepakati bersama menetapkan status siaga darurat karhutla di Kabupaten Siak mulai 16 April-30 November 2025. Dan saya minta besok surat keputusan telah dikeluarkan," kata Husni.

Husni juga menyoroti pentingnya peran Camat dan Penghulu, terutama di wilayah rawan karhutla, agar aktif memberikan sosialisasi bahaya kebakaran kepada masyarakat.

"Silakan buat spanduk dan baliho peringatan, terutama di desa-desa yang langganan karhutla. Sampaikan kepada masyarakat saat ada kegiatan kecamatan atau acara desa," imbaunya.



Wakil Bupati Siak itu menginstruksikan agar dilakukan rapat koordinasi khusus di tingkat kecamatan untuk memastikan kesiapan desa, termasuk pengecekan peralatan pemadam dan kesiapsiagaan relawan.

"Desa rawan maupun yang tidak rawan harus di cek peralatan penanganan karhutlanya tersedia dan berfungsi," ujarnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Siak Heriyanto, menyampaikan berdasarkan data dari Januari hingga 14 April 2025. Kabupaten Siak menempati urutan keempat Provinsi Riau dalam hal luas lahan terbakar, yaitu sebesar 7,9 hektare.

Kecamatan yang sering terjadi karhutla tertinggi, yaitu Sungai Apit 6,4 haktare, disusul Kecamatan Siak 1 haktare, Tualang 0.4 haktare dan Kandis 0.1 haktare.

Menurut Heriyanto, terdapat empat faktor utama penyebab karhutla di Siak, yakni ekosistem gambut, kebakaran berulang, lahan di sekitar konsesi perkebunan sawit dan HTI serta kemunculan titik panas yang berulang di lokasi yang sama.

"Langkah pencegahan terus kami lakukan, seperti patroli daerah rawan, pengecekan embung dan sekat kanal, mengukur persediaan air, edukasi kepada masyarakat khususnya petani, kebun, membuat baliho, berkoordinasi dengan TNI/Polri," sebutnya.

BPBD Siak telah menyiapkan sarana maupun prasarana dan personil gabungan dari Polri, TNI, Manggala Agni dan BPBD dengan total sekitar 497 personil.

"Yang membuat kita kesulitan itu adalah air, tanah gambut dan angin. Jadi, lebih baik kita tangani yang kecil sebelum api melebar. Mohon jangan di diamkan," imbuhnya.

Selanjutnya, sebagai tindaklanjut dari penetapan status siaga darurat ini, Pemkab Siak akan menggelar apel kesiapsiagaan karhutla kemudian akan mengundang seluruh perusahaan di wilayah Siak untuk ikut ambil bagian dalam upaya pencegahan serta penanggulangan karhutla tahun ini.(inf)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)