Hecker Bjorka Ungkap Identitas Pembunuh Munir

datariau.com
2.783 view
Hecker Bjorka Ungkap Identitas Pembunuh Munir

DATARIAU.COM - Belakangan ini nama hecker Bjorka menjadi sorotan masyarakat Indonesia pada awal September 2022.

Pasalnya, hacker anonymous ini membocorkan berbagai data penting milik negara Indonesia. Salah satu yang paling baru adalah Bjorka membocorkan data milik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Namun pada Minggu 11 September pukul 16:05 WIB, akun Twitter hacker @bjorkanism terkena susended setelah mengunggah data penting negara.

Sebelum kena suspended unggahan Bjorka juga tak kalah hebohnya, hingga aksinya bikin gempar.

Tanpa tendeng aling-aling, pada Minggu, 11 September 2022, Bjorka beraksi dan membocorkan data pembunuh aktivis Munir Said Thalib (Munir).

Dikutip dari Pikiran-Rakyat.com dalam artikel berjudul "Bjorka Sebut Ini Sosok Pembunuh Munir, Begini Kronologi Kasusnya"

Bjorka melampirkan tautan pada cuitannya di Twitter yang berisi klaim profil pembunuh Munir serta kronologi kejadian.

"Yea I know you guys have been waiting for this. So, who killed this good man? (Ya aku tahu kalian telah menunggu ini. Jadi, siapa yang membunuh pria baik ini?)" kata Bjorka seperti yang dikutip oleh Pikiran-rakyat.com dari akun Twitter @bjorkanism pada 11 September 2022.

Dirinya menyebutkan bahwa pembunuh Munir bernama Muchdi Purwopranjono yang kini menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya.

"I will give you a name if you ask who was behind Munir's murder. He is Muchdi Purwopranjono who currently serves as Chairman of the Berkarya Party (Aku akan beri sebuah kalian nama jika kalian tanya siapa di balik pembunuhan Munir. Dia adalah Muchdi Purwopranjono yang kini sedang menjabat sebagai Ketua Umum Partai Berkarya)," kata Bjorka melalui artikelnya.

Simak kronologi pembunuhan Munir menurut Bjorka

Munir yang merupakan koordinator KontraS yang sangat vokal itu berhasil mengungkapkan bahwa Tim Operasi Mawar adalah pelaku penculikan 13 aktivis pada periode 1997-1998.

Alhasil, Muchdi Purwopranjono harus diberhentikan dari jabatan barunya selama 52 hari.

Hal itu menyebabkan Muchdi menjadi tidak menyukai Munir, dikutip Pikiran-rakyat.com dari Telegraf Bjorka.

Pada 27 Maret 2003, Muchdi diangkat menjadi Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Deputi V.

Bjorka mengklaim bahwa posisi tersebut membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas Munir yang dianggap telah merugikan Muchdi.

"A position that opens up many opportunities to stop the activities of the victim of the late Munir that has harmed the defendant (Posisi yang membuka banyak peluang untuk menghentikan aktivitas korban Munir yang telah merugikan terdakwa)," kata Bjorka.

Muchdi disebut menggunakan jaringan non-organik BIN yakni Pollycarpus Budihari Priyanto sebagai pilot PT Garuda Indonesia Airways untuk membunuh Munir.

Saat itu, diketahui Munir akan terbang ke Belanda menggunakan Garuda Indonesia untuk studi lanjut.

Pollycarpus membuat surat rekomendasi kepada PT Garuda Indonesia Airways untuk ditempatkan di bidang Corporate Security.

Hal itu pun sempat ditanyakan oleh Budi Santoso untuk apa dirinya ditempatkan pada bagian tersebut.

Pollycarpus sebenarnya tidak menjelaskan maksud aslinya, namun beberapa hari kemudian ia memutuskan untuk berterus terang bahwa dirinya mendapat tugas dari Muchdi untuk membunuh Munir.

Surat tersebut ditandatangani dan dimasukkan ke dalam amplop BIN bernomor R-451/VII/2004 yang kemudian diserahkan Pollycarpus kepada Indra Setiawan, Direktur Utama PT Garuda Indonesia Airways.

Pollycarpus sebelumnya memastikan keberangkatan Munir dengan menelepon istri Munir yang bernama Suciwati.

Ia menjawab keberangkatan akan dilaksanakan pada Senin, 6 September 2004 dengan nomor penerbangan Garuda Boeing 747-400 GA-974.

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)