5 Tokoh Pendidikan yang Meninggal Dunia Akibat Covid-19

datariau.com
1.405 view
5 Tokoh Pendidikan yang Meninggal Dunia Akibat Covid-19
Ilustrasi. (Foto: Sindonews)

DATARIAU.COM - Covid-19 menyerang siapa saja, tak mengenal latar belakangnya. Banyak orang meninggal dunia akibat virus tersebut, termasuk tenaga pendidik dan tokoh pendidikan.

Berikut daftarnya:

1. Iwan Dwiprahasto

Guru Besar Universitas Gadjah Mada (UGM), Iwan Dwiprahasto wafat pada 24 Maret 2020 dini hari akibat terkena Covid-19. Sebelum meninggal, ia sempat dirawat di RSUP Dr. Sardjito, Yogyakarta. Semasa hidupnya, Iwan dikenal sebagai Profesor di bidang farmakologi dan farmakoepidemiologi.

Dirinya dikukuhkan sebagai guru besar Farmakologi UGM pada 7 Januari 2008. Selain sebagai seorang pendidik, Iwan juga aktif menulis. Berbagai pemikirannya ia tuangkan dalam jurnal ilmiah, seperti Jurnal Manajemen Kesehatan UGM, Berkala Ilmu Kedokteran dan Asian Pacifik Journal of Cancer Prevention.

2. Suliswiyadi

Selanjutnya, ada Rektor Universitas Muhammadiyah Magelang yang juga tutup usia akibat serangan Covid-19. Suliswiyadi sempat dilarikan ke rumah sakit pada 10 Mei 2021 karena mengalami gangguan pernapasan.

Dirinya sempat mendapat donor plasma konsevalen dan kondisinya sempat membaik. Namun, seketika kondisinya anjlok hingga akhirnya ia berpulang pada Sabtu, 29 Mei 2021.

Sebelum menjabat sebagai Rektor, Sulis sempat beberapa kali menjabat posisi penting, seperti Wakil Rektor 1 Bidang Akademik di tahun 2005 hingga 2008 dan Kepala Lembaga Penelitian Pengembangan dan Pengabdian Kepada Masyarakat UM Magelang tahun 2009â€"2017.

3. Conny Semiawan

Tokoh pendidikan Indonesia, Conny Semiawan menghembuskan napas terakhir pada 1 Juli 2021 di sebuah rumah sakit di Jakarta di usianya yang ke-91 tahun, akibat terpapar Covid-19. Semasa hidupnya, Cony dikenal sebagai rektor UNJ (dulu masih bernama IKIP) pada periode 1984-1992.

Dilansir dari laman resmi Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Cony sangat terkenal dengan pemikirannya yakni kurikulum berdiversifikasi. Hal itu dianggap mengubah kerangka berpikir sistem pendidikan, yang semula sentralistik ke desentralistik. Kemudian, pada tahun 2015 dirinya pernah menerima penghargaan langsung dari UNESCO berkat dedikasinya pada bidang pendidikan. Conny dimakamkan di TPU Jeruk Purut, Jakarta.

4. Boedhwi

Boedhwi, dosen Universitas Sebelas Maret (UNS) dan Ketua Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah meninggal pada 4 Juli 2021 akibat terinfeksi Covid-19. Sebagai seorang pendidik, dirinya terkenal sangat fokus memprogram pendidikan unggul dengan menyusun peta jalan pendidikan Muhammadiyah, menyelenggarakan metode pendidikan Muhammadiyah secara daring dan turut menyusun panggalan data pendidikan Muhammadiyah.

5. Huzaemah Tahido Yango

Pakar fiqih perbandingan mahzab yang juga menjabat sebagai Rektor IIQ (Institut Ilmu Al-Quran) Jakarta, Huzaemah Tahido Yango meninggal di usia 74 tahun, pada 23 Juli 2021 akibat terpapar Covid-19. Selain sebagai pendidik dan pakar, mendiang juga anggota Komisi Fatwa MUI dan anggota Dewan Syariah MUI. Satu cerita yang cukup membanggakan dari Huzaemah, ia rupanya adalah wanita pertama asal Indonesia yang berhasil meraih gelar doktor dari Universitas Al-Azhar, Mesir.

Informasi tersebut diolah dari berbagai sumber oleh Ajeng Wirachmi/Litbang MPI

Source: Okezone.com

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)