1 Bulan Usai Gigitan Anjing Liar, Warga Tualang Siak Meninggal Dunia

Hermansyah
2.354 view
1 Bulan Usai Gigitan Anjing Liar, Warga Tualang Siak Meninggal Dunia
Ilustrasi. (Foto: Internet)

SIAK, datariau.com - Salah seorang warga Kampung Pinang Sebatang Timur, Tualang, Siak, beberapa waktu lalu terkena gigitan anjing liar dan akhirnya meninggal dunia, Jum'at (26/9/2025) dan dikebumikan, Sabtu (27/9/2025).

Menurut keterangan anak korban NW (17), almarhum sebelum meninggal dunia di gigit anjing liar saat hendak memberi pakan ayam peliharaannya.

Saat itu, sang ayah Samatema Waruwu (43), melihat seekor anjing liar yang memakan makanan ayam tersebut. Lalu, ia berinisiatif mengusir, bukan pergi justru anjing mengigitnya.

"Ayah menghindari anjing yang hendak mengigit di wilayah pinggang (perut), dengan agresif ayah pun menepis anjing itu lalu mengigit bagian tanggan," sebut NW menceritakan kronologi saat sang ayah bercerita.

Kemudian, NW (17) membawa sang ayah Samatema Waruwu (43) ke Puskesmas Tualang, selanjutnya perawat pun menyarankan agar dibawa ke Puskesmas Perawang sesuai faskes pasien tersebut.

Dikatakan NW, setibanya di Puskesmas Perawang NW sempat berdebat dengan perawat di UGD yang mengira terkena cakaran dan bukan karena gigitan.

NW terus membantah hal tersebut, ayahnya benar terkena gigitan anjing liar. Dimana ayah terkena gigitan anjing liar (rabies) terjadi pada Jumat, 29 Agustus 2025.

"Saat itu, tangan ayah dilakukan pembersihan dibagian tangan dengan kain kasa dan pembersihan saja. Tidak dilakukan penanganan serius terhadap ayah saat itu," terangnya.

Setelah sepekan, kemudian ayah disarankan untuk dibawa kembali untuk dilakukan penyuntikan vaksin sebanyak dua kali. Usai di suntik, tak beberapa waktu kemudian perawat menyarankan agar di rujuk.

Setiba di RSUD Arifin Ahmad Pekanbaru, pasien kemudian diperiksa dan di diagnosa positif rabies oleh dokter setempat rumah sakit.

"Saat itu, dokter menyampaikan bahwa ayah benar telah terkena virus atau di diagnosa rabies. Dan dokter mengatakan usia ayah tidak lama lagi," ucapnya.

Sebelum meninggal ayah juga sempat mengalami gejala seperti nyeri, sakit, gatal dan perih, pada hari Sabtu berlanjut.

"Saya minta keadilan dan mereka minta maaf. Bapak merupakan tulang punggung keluarga. Ayah meninggalkan seorang istri (mama), dan 4 orang anak," ujarnya.

Rabies hampir tidak dapat sembuh setelah gejala klinis muncul dan sangat jarang ada laporan orang yang bertahan hidup.

Namun, rabies dapat dicegah jika pengobatan seperti pembersihan luka, vaksinasi rabies (VAR) dan serum anti rabies (SAR) diberikan segera setelah terpapar virus.

Hingga berita ini tayang di media datariau.com, Ahad (28/9/2025), wartawan belum mendapatkan keterangan resmi dari pihak Puskesmas Perawang dan masih berusaha untuk mencari informasi terkait hal terkait kejadian tersebut.(***)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)