Balon Penghulu Ini Mengaku Dipermainkan Panita Pilpeng Tanjung Leban Rohil

datariau.com
2.647 view
Balon Penghulu Ini Mengaku Dipermainkan Panita Pilpeng Tanjung Leban Rohil
Samsul

KUBU, datariau.com - Wandri (35), salah seorang bakal calon (balon) Datuk Penghulu Tanjung Leban yang dinyatakan tidak lolos oleh panitia Pemilihan Penghulu (Pilpeng) Tanjung Leban merasa kecewa dan merasa terhina atas sikap panitia.

Pasalnya, dalam hitungan menit Panitia Pelaksana Pemilihan Penghulu Tanjung Leban langsung umumkan di khalayak ramai bahwa dari 11 orang yang memasukkan bahan persyaratan pendaftaran bakal calon Datuk Penghulu Tanjung Leban, 7 orang dinyatakan lolos dan 4 orang dinyatakan gugur, Rabu lalu (9/8/2017) di Sekretariat Panitia Pelaksana Pilpeng Tanjung Leban yang bertempat di Kantor Penghulu Tanjung Leban Jalan Safi'i Jais, Kepenghuluan Tanjung Leban, Kecamatan Kubu, Kabupaten Rokan Hilir.

Rasa kekecewaan ini diungkapkan oleh Wandri yang dinyatakan tidak lolos oleh panitia kepada datariau.com, Jumat (10/8/2017) via Whatsapp. Ia merasa kecewa dan merasa seperti dipermainkan atas sikap panitia yang langsung memvonis bahwa dirinya tidak lolos.

"Panitia sepertinya mempermainkan saya, sebelumnya mereka (panitia-red) telah mengetahui tentang persyaratan saya yang kurang satu, karena belum ada penjelasan dari panitia, maka belum saya buat dan setelah saya buat, panitia menyatakan saya gugur karena persyaratan kurang satu," kesal Wandri menceritakan.

Lebih lanjut Wandri menjelaskan kronologi kejadian berawal waktu ia memasukan berkas persyaratan pendaftaran menjadi bakal calon Penghulu Tanjung Leban sekira pukul 15.30 WIB dan panitia pelaksana langsung memeriksa berkas persyaratan dan menyatakan bahwa persyaratannya kurang satu, yaitu surat pernyataan bersedia bertempat tinggal di daerah pemilihan jika terpilih jadi penghulu tidak ada, sementara itu ia sempat bertanya kepada panitia pelaksana.

"Apakah surat penyataan bersedia bertempat tinggal di daerah pemilihan itu perlu juga untuk warga yang lahir di Tanjung Leban ini, bahkan sempat menjabat Sekdes selama 10 tahun atau bagi warga lain bukan tempatan," ungkap Wandri mengulang ucapannya waktu di kantor Penghulu.

Namun panitia tidak bisa menjawab dan akhirnya Wandri diperintah agar membuat surat pernyataan itu, sekira pukul 15.30 WIB ia langsung bergegas membuat surat pernyataan itu.

"Begitu surat siap mendadak listrik (PLN) mati akhirnya surat pernyataan tidak bisa dicetak atau diprint dan tepat pukul 16.00 WIB Ketua Panitia Muhamad Bastian langsung mengumumkan bahwa saya dan tiga rekan calon penghulu lainnya dinyatakan didiskualifikasi dan langsung diumumkan di khalayak ramai," katanya.

Wandri dinyatakan tidak lolos disebabkan berkas tidak lengkap dan Guslan (mantan Kaur Pemerintahan Tanjung Leban) tidak bisa menunjukan kopian berkas, sementara Wira Satria dinyatakan tidak lolos karena tidak ada surat pengunduran diri dari Ketua Panwas karena ia sebelumnya menjabat sebagai Panwas, lalu Subur sebelumnya jadi panitia tidak ada melampirkan surat pengunduran diri dari Ketua Panitia.

"Harapan saya agar pihak terkait dalam hal panitia Pemilihan Penghulu agar segera mengkrocek kembali masalah ini, menurut saya panitia semena-mena menjatuhkan bakal calon dengan alasan yang sepele," pintanya.

"Mereka (Panitia Pelaksana) lupa bahwa mereka sudah berjanji dan memerintahkan saya agar menyiapkan persyaratan, namun begitu siap mereka tidak terima dengan alasan waktu sudah habis," ungkap Wandri.

Sementara itu, Panwas Pemilihan Penghulu yang diketuai oleh Ramlan dari Unsur BPKep tidak ada komentar apapun. Bahkan menurut Wandri, Panwas saat itu hanya diam dan seakan-akan tidak ada terjadi apa-apa, tidak ada peduli dengan masalah ini. Ketika Panwas dikomfirmasi datariau.com via ponselnya tidak aktif. Demikian pula Panitia Pilpeng belum satu orang pun yang bisa dikonfirmasi hingga berita ini dimuat.

Penulis
: Samsul
Editor
: Riki
Sumber
: Datariau.com
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)