Persatuan Umat Untuk Selamatkan Palestina

Oleh: Sri Lestari, ST
datariau.com
909 view
Persatuan Umat Untuk Selamatkan Palestina
Ilustrasi. (Foto: Internet)

DATARIAU.COM - Sudah setahun, Zionis masih terus melancarkan serangan brutal di jalur Gaza. Akibat dari serangan brutal Zionis menewaskan 43.000 orang dan melukai lebih dari 1001.200 orang. Mirisnya, sebagian besar korban adalah perempuan dan anak-anak. Serangan yang terus dilancarkan Zionis merupakan kekejian yang nyata.

Serangan brutal Israel di Palestina sejak 7 Oktober 2023 mengakibatkan lebih dari 11.825 pelajar tewas, menurut laporan Kementerian Pendidikan Palestina pada Selasa (29/10/2024) lalu. Pelajar yang terbunuh tersebut tidak hanya yang ada di Gaza, melainkan di Tepi Barat.

Kementerian Pendidikan Palestina mengungkapkan bahwa di Gaza, pembunuhan terhadap anak usia sekolah mencapai 11.057 jiwa dan lebih dari 16.897 lainnya terluka. Pada kalangan mahasiswa, sebanyak 681 orang terbunuh dan 1.468 orang lainnya luka-luka, sebagaimana dilansir Anadolu Ajansı, Jumat (1/11/2024).

Menyaksikan kekejian Zionis terhadap Palestina, dunia tetap tidak memberikan bantuan nyata. Banyaknya kecaman yang dilontarkan tampak nyata tidak mampu menghilangkan penjajahan Zionis. Mirisnya, AS masih terus memberikan dukungan kepada Zionis demi mengalahkan Palestina.

Dalam laporan terbaru dari The National Interest, membahas tentang miliaran dolar pajak AS yang dikirim ke Israel untuk mendanai perang-perangnya yang sedang berlangsung. Keputusan pemerintahan Biden untuk mengirim sistem pertahanan rudal THAAD dan 100 personel AS untuk membantu mengoperasikannya menandakan peningkatan dukungan AS untuk Israel selama perang multi-front.

Semakin brutalnya serangan Zionis ke Palestina, namun para penguasa negeri muslim masih berpangku tangan dan seolah mati rasa menyaksikan kekejian Zionis terhadap Palestina. Tidak tergerak sedikitpun hatinya memobilisasi pasukan militernya untuk berjihad membebaskan Palestina. Padahal pasukan yang dimiliki negeri muslim saat ini memiliki kemampuan untuk membebaskan Palestina. Sungguh realita yang menyedihkan.

Tidak pekanya penguasa negeri muslim saat ini tentu tidak terlepas dari sistem sekuler kapitalisme yang diemban oleh negeri-negeri muslim. Sistem kapitalis dengan akidah sekuler yakni memisahkan agama dari kehidupan mampu mematikan makna persaudaraan karena Iman dan Islam. Kerdilnya makna persaudaraan yang diterjemahkan sistem kapitalis saat ini membuat penguasa negeri muslim tidak peduli terhadap nasib saudaranya yang seiman. Kedudukan dan kekuasaan seolah lebih dicintai daripada nasib saudaranya.

Selain itu, nasionalisme yang lahir dari sistem kapitalisme semakin melupakan persaudaraan yang dibangun karena akidah. Dari pandangan seperti ini menjadi kewajaran penguasa-penguasa muslim saat ini mati rasa saat saudara seiman diserang oleh Zionis. Padahal video-video serangan Zionis masih terus berseliweran, namun masih saja tetap mati rasa.

Solusi-solusi dalam membebaskan Palestina dengan memberikan bantuan-bantuan, mendoakan mereka dan kecaman dari penguasa negeri muslim merupakan solusi cabang yang tidak menyentuh permasalahan mendasar. Faktanya, sudah dijalankan solusi tersebut namun serangan Zionis ke Palestina masih terus gencar. Dari sini tampak bahwa persoalan ini bukan lagi persoalan kemanusiaan namun ini adalah permasalahan yang sistematik. Tidak ada cari lain untuk membebaskan Palestina juga dengan solusi yang sistematik.

Islam adalah agama yang didalamnya mampu menuntaskan seluruh permasalahan kehidupan. Baik dalam tataran individu, masyarakat bahkan negara. Oleh sebab itu Islam sangat layak dijadikan panduan kehidupan dalam seluruh aspek kehidupan. Islam memandang bahwa hubungan umat muslim dengan muslim lainnya seperti satu tubuh. Jika salah satu tubuh merasa sakit, maka tubuh yang lainnya juga merasakan sakit. Umat muslim dengan muslim lainnya adalah saudara, meskipun berada di berbagai wilayah dan negara. Ikatan yang mengikat antar umat muslim adalah akidah Islam.

Kekuatan umat muslim terletak pada persatuan yang berlandaskan pada akidah Islam. Ketika umat muslim bersatu karena akidahnya maka akan menjadi umat yang sangat kuat. Umat akan bersatu tanpa melihat batas wilayah atau negara. Maka dari itu, umat harus dibangun kesadarannya terhadap persoalan mendasar dan solusi hakiki dalam menyelamatkan Palestina.

Tatkala umat telah bersatu dibawah kepemimpinan Islam, persatuan umat akan mampu untuk menyelamatkan Palestina. Umat akan mendorong penguasa negeri muslim memobilisasi pasukan militer mereka untuk berjihad melawan Zionis.

Persatuan umat harus dijaga dengan sistem Islam, sehingga umat dapat membela saudaranya di Palestina. Dengan hadirnya sistem Islam, umat Islam akan menjadi umat yang ditakuti dan disegani oleh musuh-musuh Islam. Dengan demikian tampak jelas persatuan umat dibawah sistem Islamlah yang mampu menyelamatkan Palestina.***

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)