Pemuda Pangkalan Kasai dan Penyewa Taman Wahana Wisata Belilas Hampir Bentrok

4.573 view
Pemuda Pangkalan Kasai dan Penyewa Taman Wahana Wisata Belilas Hampir Bentrok
Taman Belilas Inhu. (foto: heri)
INHU, datariau.com - Sedikitnya ada sekitar 25 orang pemuda dari kelurahan Pangkalan Kasai kecamatan Seberida pada Ahad (23/8/2015) sekitar pukul 00.57 WIB melakukan sweeping di tempat hiburan malam, seperti kafe, lokasi protitusi, panti pijat dan lainnya yang disinyalir menjadi sarang maksiat dan penggunaan narkoba.

Saat sampai di Taman Wahana Wisata Belilas Desa Titian Resak, 25 pemuda dari Kelurahan Pangkalan Kasai terlibat adu mulut dan hampir saja berujung bentrok fisik dengan penyewa taman. Sebab, 25 pemuda tersebut malam itu meminta agar segera room yang ada di taman ditutup.

Sebagaimana diceritakan Didit dan Respan, yang ikut dalam rombongan pemuda itu malam tad, bahwa untuk mencegah terjadinya tempat maksiat di kelurahan dan kecamatannya, maka pemuda Pangkalan Kasai melakukan sweeping di tempat-tempat yang dicurigai dijadikan untuk maksiat ataupun penggunaan narkoba.

"Pertama kali kami datangi room yang ada di Taman Wahana Wisata Belilas, yang kami tahu taman itu milik kades Blok D Suparno yang disewakan kepada warga pematang Reba, begitu kami sampai di Taman Wahana, kami temukan banyak wanita berpakaian seksi, diduga wanita tersebut adalah PSK, wanita-wanita berpakaian seksi tersebut sedang asik karokean di dalam room bersama tamunya," kata Didit.

Tidak hanya itu, terangnya, di lokasi juga mereka temukan minuman berakohol. Maka para pemuda langsung meminta agar room karaoke tersebut segera ditutup.

"Merasa tidak senang room kami tutup secara paksa malam itu, penyewa dengan kami ribut mulut dan hampir saja terjadi bentrok fisik. Untung penyewa mau mengalah dan menutup room tersebut, kalau tidak mau tutup, pasti kami akan bentrok," ucap Didit.

Terpisah, ketua Masjelis Taklim Pangkalan Kasai Hj Asmawati saat dimintai tanggapannya mengatakan, bahwa menjamurnya tempat maksiat di Inhu karena dinilai pemerintah masih kemah dan tidak tegas memberantas prostitusi.

"Inilah akibat pemerintahan tidak tegas dalam melakukan penertiban tempat hiburan malam. Kami atas nama ibu-ibu Masjelis Taklim Pangkalan Kasai minta dari jajaran camat, Satpol PP, Kapolsek, Kapolres, Koramil, Kodim, Kejaksaan dan Pj Bupati Inhu untuk segera melakukan penutupan seluruh tempat hiburan malam seperti kafe, panti pijat dan lokasi protitusi di Inhu ini tanpa ada pilih kasih, khususnya di Kecamatan Seberida," pintanya.

Asmawati menambahkan, jika dalam sepekan ini tempat prostitusi masih bebas buka, maka giliran ibu majelis taklim yang akan melakukan sweeping. "Kita akan turun melakukan sweeping lagi seprti dulu dan bila perlu langsung saja kita bakar tempat prostitusinya biar tidak jadi penyakit lagi," ancamnya. (her)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)