PEKANBARU, datariau.com - Pemerintah Kota Pekanbaru melalui Dinas Kesehatan akan membagikan 74 ribu masker. Hal ini untuk mengantisipasi dampak polusi udara yang terjadi di Pekanbaru.
Plt Kadiskes Kota Pekanbaru M Noer, saat dikonfirmasi datariau.com, Rabu (17/9/2014), mengatakan, pendistribusian akan dilakukan pada 20 puskesmas di seluruh Pekanbaru.
"Untuk antisipasi kabut asap kita sudah didistribusikan 74.000 ke 20 puskesmas," kata M Noer.
Dia mengatakan, polusi asap di Pekanbaru mulai membahayakan kesehatan masyarakat. Pasalnya tingkat kualitas udara yang ditunjukkan oleh Indeks Standar Pencemaran Udara (ISPU) sudah menunjukkan angka tidak sehat.
"Udara saat ini memang mulai menampakkan kondisi memburuk maka kita himbau kepada masyarakat terutama yang rentan terserang Ispeksi Saluran Pernafasan Atas agar mengurangi aktivitas diluar ruangan dan menggundiaakan masker jika hendak keluar rumah," kata M Noer.
Selain kepada pengunjung puskesmas, pembagian maker juga dilakukan bagi instansi dan pelajar. "Melalui puskesmas kita sudah menginformasikan agar masyarakat yang memiliki balita dan lansia mengurangi aktifitas diluar ruangan," kata dia.
Sementara bagi anak sekolah yang sejauh ini belum diliburkan menurut dia, pihaknya akan melakukan koordinasi dengan Dinas Pendidikan kapan waktu yang tepat untuk tidak masuk sekolah.
"Kalau polusinya semakin berbahaya baru kita akan liburkan anak sekolah, tetapi tetap kita himbau mereka menggunakan masker saat pergi keluar rumah," saran dia.
Kepala laboratorium udara Badan Lingkungan Hidup Pekanbaru, Provinsi Riau, Syahrial, saat dikonfirmasi, mengakui, kondisi ISPU saat ini sudah menunjukkan udara tidak sehat. Artinya semua aktifitas mahluk hidup disarankan tidak dilakukan di luar ruangan.
Kata dia hasil pencatatan "Pollutant Standar Index" (PSI) di laboratorium udara BLH Selasa sore kemarin sudah menunjukkan angka 142. "Tabel ISPU udara Pekanbaru sudah tidak sehat, sehingga akan merugikan kepada manusia ataupun kelompok hewan dan bisa merusak tumbuhan," terang dia. (*)
