Waspada! Trend Barcode Korea Banyak Ditiru Remaja Indonesia

Oleh: Yuliana SSos
datariau.com
1.322 view
Waspada! Trend Barcode Korea Banyak Ditiru Remaja Indonesia
Ilustrasi. (Foto: Internet)

DATARIAU.COM - Trend barcode korea (melukai pergelangan tangan dengan pisau atau benda tajam) banyak ditiru remaja Indonesia, mulai dari anak sekolah dasar, sekolah menengah pertama hingga sekolah menengah atas.

Trend barcode Korea ini adalah trend negatif yang berbahaya dan tidak pantas ditiru oleh siapapun, apalagi remaja kita.

Trend ini menunjukkan kondisi mental yang buruk bagi pelakunya, entah itu keadaan keluarga yang broken home, kurang perhatian orang tua hingga tekanan psikologis yang membuat anak akhirnya menyalurkan kesedihannya.

Pada akhirnya trend ini menjadi ajang ikut-ikutan, ini terbukti dari beberapa anak remaja kita yang ketahuan melakukannya tidak mengalami masalah keluarga, mental mereka yang baik, tapi mereka melakukannya hanya karena ingin disebut gaul.

Betapa budaya populer mudah mempengaruhi generasi kita. Demi popularitas, demi pengakuan disebut gaul, demi diakui statusnya dalam kelompok geng, atau demi eksistensi di dunia maya. Padahal dalam Islam jelas tidak diperbolehkan menyakiti diri sendiri dan orang lain.

Industri film dan budaya negatif yang terus membanjiri ruang privat generasi kita, bisa menjadikan hidup dalam bahaya, jika dibiarkan terus menerus akan tercipta generasi yang "sakit" yang tidak memaknai arti kehidupan.

Apa yang harus kita lakukan?


Setelah para guru gencar melakukan razia rutin kepada anak-anak muridnya, peran orang tua juga sangat dibutuhkan. Kenapa dan mengapa anak-anak kita menyukai trend dan budaya lain terutama Korea.

Orang tua harus intropeksi ke diri mereka masing-masing. Mungkin di rumah kita anak-anak sering disuguhi tontonan drama-drama Korea yang tak lain menjadi idola orang tuanya juga. Bukankah orang tua adalah panutan anak-anaknya, sehingga anak-anak beranggapan orang tua mereka tidak keberatan jika mereka mengikuti budaya tersebut.

Orang tua adalah teladan dan contoh bagi anak-anaknya. Tidak cukup keluarga yang harmonis saja untuk membentuk karakter yang baik bagi generasi melainkan perlu agama yang baik untuk dijadikan rujukan, sehingga generasi tidak mudah terbawa arus.

Evaluasi dan perbaiki diri menjadi kewajiban orang tua, agar anak-anak juga mengikuti arah hijrah kita, jadilah keluarga muslim yang benar-benar menegakkan syariat islam, batasi tontonan-tontonan yang tak layak bagi kita dan remaja. Tegakkan aturan Islam dalam hal berpakaian, berbicara dan berprilaku agar anak tahu apa yang pantas dan tidak pantas ia lakukan, sehingga budaya-budaya negatif tidak menyetir kehidupan mereka.

Sudah saatnya kita bijak menjadi orang tua dalam mengidolakan seseorang. Dalam Islam dianjurkan mencintai orang-orang shalih, karena kelak kita akan dikumpulkan bersama orang-orang yang kita cintai. Semoga kita tidak salah dalam mencintai dan mengidolakan seseorang. ***

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)