Melalui Kementerian Kelautan Indonesia, Jepang Hibahkan 983 Ribu Yen Untuk Kesejahteraan Nelayan Pulau Terluar Natuna

Ruslan
976 view
Melalui Kementerian Kelautan Indonesia, Jepang Hibahkan 983 Ribu Yen Untuk Kesejahteraan Nelayan Pulau Terluar Natuna
Penandatanganan naskah pernjanjian antara Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo dan delegasi JICA Shinichi Yamanaka. (katadata.co.id)

DATARIAU.COM - Japan International Cooperation Agency (JICA) memberikan dana hibah senilai Yen 2,5 miliar atau sekitar Rp. 324 miliar untuk pengembangan Sentra Kelautan dan Perikanan Terpadu (SKPT). 

Bantuan disepakati lewat penandatanganan naskah pernjanjian antara Sekretaris Jenderal Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) Nilanto Perbowo dan delegasi JICA Shinichi Yamanaka.

Nilanto menyebutkan 6 SKPT yang akan mendapatkan program hibah antara lain di wilayah Sabang (Aceh), Natuna (Kepulauan Riau), Morotai (Maluku), Saumlaki (Maluku), Moa (Maluku), serta Biak (Papua).

"Program ini akan memberikan dukungan fiskal untuk membangun dan meningkatkan pelabuhan dan pasar ikan di 6 pulau terluar Indonesia," katanya dalam keterangan resmi, Rabu (1/8/2018), dikutip dari Katadata.co.id

Selanjutnya untuk SKPT di Natuna sendiri rencananya akan mendapatkan dana Rp. 983 ribu. Seiring dengan pengalokasian dana tersebut, pihak KKP akan segera melakukan pengkajian dan persiapan. Sebab, proyek SKPT ditargetkan siap pada 2020.

"Kita harus mengejar pembangunannya serentak di 6 lokasi dan akan dikerjakan dalam waktu enam bulan ke depan terhitung hari ini," ujarnya.

Perwakilan JICA Shinichi Yamanaka juga berharap program hibah bisa menjadi langkah awal komunikasi dan kerja sama yang lebih baik antara kedua negara, terutama bagi nelayan dan masyarakat pesisir.

Dia berharap nelayan kecil dapat menggunakan pelabuhan perikanan yang sudah dibenahi dan menikmati fasilitas kelautan dan perikanan.

"Semoga dapat memberikan stimulus kepada usaha perikanan lokal dan standar hidup masyarakat pesisir, terutama di pulau-pulau terluar Indonesia," kata Shinichi.

JICA pun berkomitmen untuk terus memberikan bantuan pada program pemerintah di bidang kelautan dan perikanan. Kedepan, kerja sama kemungkinan juga akan diarahkan pada sektor konstruksi kapal patroli, kapal ikan serbaguna, serta pengawasan, dan pemanfaatan teknologi.

Shinichi optimistis kerja sama kedua pihak dapat berkontribusi dalam meningkatkan kegiatan penangkapan ikan dan standar hidup masyarakat nelayan melalui peningkatan kualitas produk perikanan dan distribusinya di luar pulau-pulau tersebut.

Sedangkan saat awak media datariau.com saat mencoba untuk menyambangi salah satu nelayan yang ada dikabupaten Natuna 31 Agustus 2018 Ismail Adam selaku nelayan menyebutkan merasa senang akan bantuan yang diberikan oleh negara matahari terbit itu melalui Kementrian Kelautan yg berdampak juga nantinya untuk  Natuna.

"Tentu hal ini kita apresiasikan, serta perlu diingat kembali bahwa bantuan tersebut tentu harus mempunyai kajian yang lebih dalam agar uang hibah tersebut bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya," ungkap Ismail adam.

Sebab selama ini beberapa bantuan  dari Kementrian Kelautan tersebut masih belum banyak beberapa kalangan masyrakat Natuna contohnya nelayan kecil bisa merasakannya.

"Saya sangat berharap pihak Kementrian Kelautan melalui Pemerintah Daerah dan DPRD Natuna bisa mengkaji kembali serta mengkroschek kembali akan kesejahteraan dikalangan nelayan di Natuna agar keseimbangan perekonomian di wilayah terluar Indonesia contonya Natuna bisa lebih sejahtera yang mana hal itu sesuai diamanahkan Presiden melalui nawacitanya membangun dari pesisir," pungkas Ismail Adam.

Editor
: Ruslan Efendi
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)