SPPG Yayasan Cipta Gizi Terpadu Riau Tualang Siap Distribusikan MBG Kepada Penerima Manfaat

Hermansyah
311 view
SPPG Yayasan Cipta Gizi Terpadu Riau Tualang Siap Distribusikan MBG Kepada Penerima Manfaat
SPPG Yayasan Cipta Gizi Terpadu Riau, release atau resmi dibuka dan siap distribusikan kepada penerima manfaat di Kecamatan Tualang, Siak, Riau.

SIAK, datariau.com - Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) Yayasan Cipta Gizi Terpadu Riau (Binaan Tani Merdeka Indonesia), Kelurahan Perawang, Tualang, Siak, Riau, Rabu (5/11/2025), resmi dibuka dan siap distribusikan kepada penerima manfaat.

Peresmian ini, dihadiri langsung Camat Tualang Mursal SSos diwakili Kasi Pemerintahan Rudi Vivi Hendri, Lurah Perawang Midawati SSos, Kapolsek Tualang melalui Kanit Lantas Polsek Tualang, Iptu Chandra Herianto Sinaga, dan Danramil 04/Perawang Kodim 0322/Siak.

Selain itu, diikuti oleh Bhabinkamtibmas Aipda Arya Sudarsa, Babinsa Koramil 04/Perawang Serka Pardosi, Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Riau Oksi S Malay, Korwil Kabupaten Siak Lisa Wahari SE, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh adat serta tamu undangan lainnya.

Dimana SPPG Yayasan Cipta Gizi Terpadu Riau (Binaan Tani Merdeka Indonesia) akan menyalurkan makanan bergizi gratis (MBG), kepada 3.000 lebih penerima manfaat, dari tingkat TK, SD, SMP, dan SMK YPPI Tualang, dengan Kepala Yayasan Cipta Gizi Terpadu Riau, Catur Adi Wibowo dan Kepala SPPG, Rori Eka Putra, S.Psi.

Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Riau, Oksi Saputra Malay menyampaikan siap untuk menjalankan program Bapak Presiden RI, Prabowo Subianto dengan tani dan ada hilirisasi melalui MBG.

"Kita siap menjalani program bapak Presiden RI, Prabowo Subianto, petani disini ada hilirisasi melalui makanan bergizi gratis (MBG), yang disandingkan dengan sandang pangannya," kata Oksi.

Ia mengatakan, SPPG dibawa naungan atau Binaan Tani Merdeka Indonesia terdapat sebanyak 26 titik dan ada yang lagi berproses di Provinsi Riau.

"Untuk saat ini, kita ada 7 SPPG lagi berproses, dan ini yang pertama launching di daerah Perawang, InsyaAllah pada tanggal 10 di Rohul, kemudian tanggal 15 di Minas," sebutnya.

Dikatakan Oksi lagi, sedangkan di Bina Widya dan Rumbai Pekanbaru masih dalam progres pembangunan. Untuk slot titik Binaan Tani Merdeka Indonesia di Provinsi Riau itu, SPPG-nya ada sebanyak 26 titik.


"Setelah launching ini, salah satunya saya berharapkan kerjasama yang baik, menghindari dari keracunan, seperti yang kita dengar dari dapur-dapur atau gerbong-gerbong lain begitu ya. Dan untuk Binaan Tani Merdeka Indonesia janganlah itu terjadi," harapnya.

Selanjutnya, disini disiplin juga kepada para kru (petugas) dapur MBG, tentunya peraturan itu ketat dalam hal ruangan yang higienis dan packing serta koki itu bukan sembarangan orang yang bisa masuk dalam menjaga makanan bagi anak-anak.

Oksi Saputra Malay kembali menjelaskan, untuk bahan (sembako) sudah ada di programkan oleh BGN (SPPG - MBG) itu, dan ada 3 item bahan pokok seperti telur, ikan, dan ayam. Tapi tergantung inovasi-inovasi dapur.

"Terkadang mereka memberikan lebih, yang penting bergizi untuk anak-anak, mereka ada juga program walaupun libur mereka (pelajar) diberi makanan bergizi, cuma menu agak berbeda, seperti roti, dan bulan ramadan ada kolak yang diberikan walau sedang libur," jelas Oksi.

Ia menjelaskan, untuk petugas sudah dikondisikan semua dari badan (Depnaker) dan salary (upah), dan kemudian 3 bulan pertama inikan tidak bisa semerta merta maksimal, mungkin minggu pertama ini, bagi 1.000 dari 3.000 penerima manfaat.

"Kita coba dulu seminggu pertama 1.000 penerima manfaat, dengan berjalannya waktu jika ada evaluasi maupun temuan, kita akan perkecil begitu," ucapnya.

"Mana mungkin dong, pertama buka langsung sempurna belum ada saya dengar, tapi dengan berjalannya waktu 1.000 dulu, dan beberapa waktu berjalan lagi sesuaikan dengan penerima manfaat," ungkap Oksi.

Ketua DPW Tani Merdeka Indonesia Provinsi Riau juga berpesan kepada petugas SPPG disini, pertama sekali berharap, karena disini tanggungjawabnya sangat besar sekali karena ini untuk anak-anak dan bukan orang lain.

"Anak-anak kita kan makan dari sini. ditambah lagi jangan ada yang merasa ini dapur hanya tempat mencari upah (gaji) saja, tetapi dijaga betul kekeluargaan," imbuh Oksi Saputra Malay.

"Kalau bahasa nasionalnya itu, untuk mencerdaskan kesehatan bangsa. Anak bergizi, anak sehat, dan anak sejahtera. Tidak akan berdaulat dan tidak akan maju suatu negara, jika negara itu tidak berdaulat dengan pangannya sendiri," pungkasnya.(***)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)