TNI AD Pamerkan Senjata Anti-Drone dan AI Tempur di Indo Defence 2025

Najwa
515 view
TNI AD Pamerkan Senjata Anti-Drone dan AI Tempur di Indo Defence 2025
Foto: viva.co.id

DATARIAU.COM - TNI Angkatan Darat (AD) memamerkan berbagai inovasi hasil penelitian dan pengembangan dari satuan-satuan di jajaran TNI AD dalam pameran Indo Defence 2025 di JIEXPO, Kemayoran, Jakarta Pusat pada 11-14 Juni 2025.

Kepala Dinas Penerangan Angkatan Darat (Kadispenad) Brigjen TNI Wahyu Yudhayana mengatakan, pihaknya memamerkan produk teknologi militer dan nonmiliter yang mendukung tugas-tugas AD di medan tempur maupun operasi selain perang di area indoor dan outdoor. "Produk-produk ini merupakan hasil litbang dan inovasi dari satuan TNI AD, seperti dari Bengkel Pusat Peralatan dan pusat-pusat kesenjataan. Seluruhnya sudah tersertifikasi dan tengah dalam tahapan uji coba untuk menuju produksi massal," kata Wahyu kepada wartawan di pameran Indo Defence 2024 di Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (11/6).

Beberapa alat yang dipamerkan antara lain Rifle Perimeter Management System, hasil litbang dari Pusat Kesenjataan Infanteri yang mampu mendeteksi arah dan lokasi tembakan musuh secara presisi. Kemudian, aplikasi simulasi holometrik berbasis kecerdasan buatan (AI), yang dikembangkan oleh Pusat Simulasi Pertempuran. Alat ini digunakan untuk mendukung pengambilan keputusan cepat oleh komandan satuan dalam kondisi operasi militer dengan mempertimbangkan berbagai variabel seperti kondisi medan, cuaca, dan pergerakan musuh.

TNI AD juga memperkenalkan Integrated Personal Protection (IPP) set dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) yang dirancang khusus untuk operasi di wilayah gunung dan hutan dengan elevasi tinggi. Selain itu, turut diperkenalkan sistem translasi operasional untuk main battle tank Leopard, yang mampu menerjemahkan petunjuk teknis berbahasa Jerman ke dalam Bahasa Indonesia sekaligus mendiagnosis kerusakan sistem secara cepat. "Dengan sistem ini, prajurit bisa dengan cepat memahami dan merespons perintah operasional, termasuk dalam kondisi tempur aktif," jelasnya.

Di zona outdoor, TNI AD memamerkan senjata anti-drone berbasis guided art missile yang dikembangkan oleh Pusat Kesenjataan Artileri Pertahanan Udara (Arhanud). Sistem itu dirancang untuk mendeteksi dan melumpuhkan ancaman drone di sekitar objek vital. Sementara dari Pusat Kesenjataan Artileri Medan, hadir sistem peninjauan berbasis pesawat tanpa awak (UAV) yang ditujukan untuk menggantikan fungsi peninjau depan dalam proses tembakan artileri. "Risiko bagi peninjau depan sangat tinggi. Dengan UAV ini, kita bisa meminimalkan risiko tanpa kehilangan akurasi," ungkapnya.

Selain peralatan tempur, TNI AD juga menampilkan inovasi untuk mendukung program pembangunan nasional, seperti ponton pembersih perairan untuk membersihkan gulma di danau-danau. Perahu ini telah digunakan di Danau Toba dan Danau Tondano, dengan hasil pembersihan mencapai 30 persen dan 16 persen dari luas gulma air. Ada pula pompa hidram, bagian dari program unggulan TNI AD 'Manunggal Air', yang berfungsi memompa air dari sumber rendah ke lahan-lahan pertanian terpencil untuk mendukung ketahanan pangan.

"Saya sampaikan di sini bahwa seluruh produk alat yang kita tampilkan pada kesempatan Indo Defence ini menunjukkan bahwa TNI AD itu tidak hanya kuat di medan tempur," paparnya. "Tapi kita juga mencoba untuk terus berinovasi dan kita mencoba untuk adaptif dan solutif berkaitan dengan hal-hal teknis untuk mendukung pelaksanaan tugas kita maupun yang berkaitan dengan kegiatan-kegiatan yang mendukung program-program pembangunan nasional maupun mengatasi kesusahan masyarakat," pungkasnya.***

Sumber: merdeka.com

Penulis
: Najwa
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)