Orang Tua Paskibraka: Enggak Mungkin Anak Saya Lepas Jilbab Sukarela

datariau.com
983 view
Orang Tua Paskibraka: Enggak Mungkin Anak Saya Lepas Jilbab Sukarela
Sofia Sahla di Gedung Sate Kota Bandung menjelang seleksi nasional Paskibraka 2024.

DATARIAU.COM - Tatang Suyatna serasa bermimpi saat putrinya, Sofia Sahla, lolos seleksi Paskibraka Nasional 2024. Lelaki 45 tahun ini tidak percaya anak keduanya yang tinggal di pelosok Kabupaten Sumedang itu bisa bersaing dengan anggota Paskibra se-Indonesia.

"Serasa mimpi gitu. Enggak berekspektasi sampai sejauh ini, sampai Sofia masuk Paskibraka Nasional. Baru sampai seleksi di kabupaten saya sudah merasa bangga. Terus ikut seleksi provinsi lolos juga. Saya masih enggak kepikiran jauh sampai nasional. Sampai hari ini, serasa mimpi saya bisa sampai sejauh ini," ungkapnya penuh haru, dikutip BBC News Indonesia.

Namun rasa bangganya diselipi kekecewaan, ketika Sofia diketahui melepas hijab saat pengukuhan. Tatang mengaku sempat tidak mengenali anak perempuannya itu.

"Pas lihat pengukuhan, saya mencari anak saya. Enggak kelihatan, hampir sama semua. Mana nih anak saya? Pas disorot enggak pakai jilbab. Cukup kaget awalnya karena kalau di rumah, di lingkungan keluarga tuh enggak pakai jilbab, tapi kalau aktivitas keluar rumah, pasti pakai jilbab," kata Tatang saat ditemui di Islamic Center Sumedang oleh wartawan Yuli Saputra yang melaporkan untuk BBC News Indonesia, Jumat (16/8/2024).

Rosmini, ibu Sofia, juga mengaku kecewa melihat anaknya membuka jilbab di depan umum. Rosmini menduga, peraturan BPIP yang memaksa Sofia melepas hijabnya.

"Mungkin peraturan BPIP, saya juga kurang tahu bagaimana ya," ucap Ibu dari tiga anak ini.

Rosmini meragukan klaim BPIP yang mengatakan anaknya melepas jilbab dengan sukarela. Ia tahu karakter anaknya.

"Ah enggak mungkin ya. Soalnya saya tahu karakter anak saya. Jangankan di tempat umum, di rumah juga kalau keluar pasti berhijab. Ya mungkin pihak BPIP yang menyuruh. Enggak mungkin ya kalau anak saya itu sukarela [melepas hijab]," sanggah Rosmini.

Tidak hanya orangtua Sofia Sahla yang kaget dan kecewa. Peraturan BPIP meniadakan hijab atas nama keseragaman juga disayangkan PPI Kabupaten Sumedang. Ketua PPI Kabupaten Sumedang, Rikky Bagus, mengatakan pihaknya kecewa karena alasan demi keseragaman yang disebutkan BPIP tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

"Seharusnya kegiatan pelaksanaan Paskibraka 2024 ini mengutamakan nilai-nilai Pancasila. Sila pertama menjunjung tinggi nilai-nilai Ketuhanan yang merupakan refleksi dari kepercayaan seseorang. Jadi ketika ada aturan yang memang memaksakan kehendak untuk merampas nilai-nilai kepercayaan seseorang, itulah yang dirasa kurang pas," kata Rikky.

Source: BBC News Indonesia

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)