DATARIAU.COM - Sonu (32) seorang pria India nekad memperkosa seorang nenek berusia 82 tahun yang tengah menunggu penjaja susu segar di halaman rumahnya di kawasan pinggiran Ibukota New Delhi.
Dilansir Tribunpekanbaru.com dari CNN pada Jumat (11/9/2020), aksi keji itu dilakukan pada Senin (9/9/2020) lalu.
Peristiwa itu bermula ketika Sonu mendatangi nenek renta tersebut.
Lalu, ia membujuk sang manula itu untuk menemaninya meminta piutang ke sebuah tempat.
"Pelaku meminta korban untuk menemaninya dengan sepeda motor dengan dalih dia harus meminta uangnya kembali dari seseorang dan mereka akan bersimpati jika dia ditemani oleh seorang wanita tua," kata wakil komisaris polisi New Delhi, R P Meena, Kamis (10/9/2020).
Nenek itu pun merasa kasihan dengan Sonu, lalu ia pun menemani sang pemuda tanpa rasa curiga.
Selanjutnya, pelaku membawa sang nenek ke sebuah tempat sepi dan langsung melucuti pakian sang nenek lantas memperkosanya.
Namun, aksi Sonu tersebut tidak berjalan mulus. Korban berteriak dan memberontak.
Teriakannya pun didengar warga. Sonu pun dikejar dan ditangkap dan diserahkan ke kantor polisi.
"Sementara, korban mengalami luka-luka di sekujur tubuhnya, termasuk di bagian organ vital," sebut Meena.
Nenek itu sendiri langsung dilarikan ke rumah sakit.
Beberapa hari menjalani perawatan, ia pun diizinkan pulang.
Kasus pemerkosaan terhadap nenek renta itu langsung memicu kemarahan dari Delhi Commission For Women (DCW), sebuah badan hukum yang fokus menangani masalah keselamatan dan keamanan yang berkaitan dengan perempuan.
Pada hari Rabu (9/9/2020), DCW menulis surat Kepala Polisi New Delhi, dan memintanya untuk mempercepat kasus tersebut dan memastikan bahwa tertuduh menerima hukuman yang paling keras.
Kepala DCW, Swati Maliwal, menyebutkan, nenek berusia 32 tahun itu diserang dan diperkosa beberapa kali, meskipun polisi belum mengkonfirmasi rincian tersebut.
"Laporan pemeriksaan medis wanita itu mengungkapkan beberapa luka dan memar di tubuhnya terutama di bagian pribadinya," kata surat itu.
"Dia mengalami pendarahan yang banyak dan berada dalam trauma ekstrim," tambahnya.
Dalam beberapa tahun terakhir, kasus pemerkosaan marak terjadi di India.
Yang paling mengejutkan adalah pemerkosaan dan pembunuhan seorang siswa berusia 23 tahun di sebuah bus kota New Delhi pada tahun 2012 lalu.
Dalam kasus itu, empat pria dieksekusi mati pada awal tahun ini.
Menyusul kasus itu, para aktivis perlindungan perempuan menyerukan undang-undang yang lebih ketat tentang kekerasan seksual di negara itu.
Termasuk pengadilan jalur cepat untuk memindahkan kasus pemerkosaan melalui sistem peradilan cepat.
Jumlah pemerkosaan di India sendiri dilaporkan telah meningkat sejak 2012.
menurut Biro Catatan Kejahatan Nasional India, pada tahun 2019 lalu, lebih dari 33.000 kasus dugaan pemerkosaan dilaporkan - sekitar 91 kasus setiap hari, atau satu pemerkosaan setiap 16 menit,
Maliwal menyebutkan, kasus pemerkosaan terhadap nenek berusai 82 tahun adalah adalah salah satu kejahatan terburuk yang terjadi dalam lima tahun terakhir.
"Kejahatan kekerasan seksual jelas tidak menurun dan tanpa pemerintah memastikan hukuman yang tepat waktu tidak ada yang bisa menghalangi pelanggar," kata Maliwal.
Di bawah hukum India, pemerkosaan membawa diancam hukuman penjara seumur hidup.
Hukuman mati juga tersedia untuk pelaku pemerkosaan berulang, pemerkosa geng, atau pemerkosaan di bawah umur. ( *)