Festival Budaya Melayu: Ratusan Peserta Ikuti Seminar Bertajuk "Jalur Rempah dan Tradisi Lisan"

datariau.com
666 view
Festival Budaya Melayu: Ratusan Peserta Ikuti Seminar Bertajuk "Jalur Rempah dan Tradisi Lisan"
Foto: Yusuf
Suasana seminar di Balairung Tenas Effendy LAM Riau dihadiri langsung oleh kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen, Kamis (5/9/2024).

PEKANBARU, datariau.com - Dinas Kebudayaan Provinsi Riau menyelenggarakan Seminar yang bertajuk "Jalur Rempah dan Tradisi Lisan" dengan tema Ekologi dan Kelisanan di Riau.

Kegiatan seminar di Balairung Tenas Effendy LAM Riau dihadiri ratusan peserta dari kalangan mahasiswa, akademisi dan guru BMR serta dihadiri langsung oleh kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau Raja Yoserizal Zen, Kamis (5/9/2024).

Seminar Jalur Rempah dan Tradisi Lisan merupakan rangkaian kegiatan Festival Budaya Melayu 2024 Dinas Kebudayaan Provinsi Riau bersama Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Kemendikbudristek, menghadirkan 5 pembicara yang memaparkan tentang peran tradisi lisan.

Adapun para pembicara yakni:

1. Pudentia, selaku Ketua ALT Pusat

2. Dr Elmustian Rahman, Akademisi

3. Alang Rizal, Sekum LAMR

4. Junaidi Syam, Budayawan

5. Raja Yoserizal Zen, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau.


Dalam seminar tersebut, Pundeta menjelaskan, di Riau sangat memberikan apresiasi kepada Dinas Kebudayaan Provinsi Riau yang berusaha terus melestarikan dan mengembangkan tradisi lisan.

"Memang dalam pelestarian tradisi lisan bukan semata-mata menjadi tanggung jawab Dinas Kebudayaan Provinsi Riau saja, tetapi semua pihak harus ikut serta melestarikan budaya tradisi lisan yang hampir punah ini. Selain itu, perlu ada literasi tentang tradisi lisan bagi generasi muda sehingga generasi muda bisa memahami kekayaan tradisi lisan yang ada di daerah," ungkap Pundetia.

Sedangkan Alang Rizal memaparkan tentang Merempah di Riau: Kelisanan yang Mengajarkan. Pada pemaparan ini, Alang Rizal menekan perlunya peserta memahami tradisi lisan yang memberikan pengajaran.

"Mulai dari kita didalam kandungan, seperti Tradisi lisan Koba, pantun, mantra, nyanyian panjang dan sebagainya," terangnya.

Sementara itu, Junaid Syam atau dikenal Jon Kobet memaparkan tradisi tentang penanaman rempah sebagai obat yang tidak terlepas dari tradisi lisan.


Salah satu peserta, Siti Salmah memberikan tanggapan, bahwa perlunya referensi tradisi lisan oleh generasi muda terutama di sekolah, karena sekarang ini masih banyak anak-anak sekolah yang belum mengetahui tentang tradisi lisan

Kumala Dewi, salah seorang guru SDN 006 Kouk Bangkinang mengatakan, ia sangat tertarik untuk datang ikut seminar Jalur Rempah dan Tradisi Lisan ini.

"Seminar ini sangat bermanfaat dan berguna bagi saya, sehingga hal ini menjadi pengetahuan bagi saya dan nantinya hasil seminar ini bisa saya jelaskan kepada siswa-siswi di sekolah dan guru lainnya," pungkasnya. (yus)

Penulis
: Yusuf
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)