40 Peserta Didik SMA MUHI Kunjungan Internasional ke Thailand - Malaysia - Singapura

datariau.com
672 view
40 Peserta Didik SMA MUHI Kunjungan Internasional ke Thailand - Malaysia - Singapura
Foto: ist.
Sebanyak 40 peserta didik kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta didampingi 4 guru pendamping melakukan lawatan kunjungan internasional ke Thailand - Singapura - Malaysia.

DATARIAU.COM - Sebanyak 40 peserta didik kelas X dan XI SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta didampingi 4 guru pendamping melakukan lawatan kunjungan internasional ke Thailand - Singapura - Malaysia.

Kunjungan internasional bertajuk "#2nd International Learning, Collaboration, and Competition Program (ILCCP #2)" tersebut dilaksanakan pada 1 - 11 Mei 2025.

Rombongan bertolak dari Yogyakarta ke Bandara Internasional Juanda pada Rabu 30 April 2025 pukul 22.00 WIB. Selanjutnya pada Kamis (1/5) pukul 08.00 WIB rombongan terbang menuju Svarnabhum international Airport, Bangkok.

Selama 2 hari di Thailand, rombongan akan mengunjungi Mahidol University dan Tamasat University. Selain itu rombongan juga akan berwisata ke Chao Phraya River dan Wat Arun.

Selanjutnya pada 5 Mei 2025 rombongan akan berkunjung ke Singapura dengan mengunjungi Explore Merlion, Garden By the Bay, Jewel Changi, Orchard Road, Bugis Market, Sentosa Island, dan Wings of Time.

Selama 5 hari di Malaysia, rombongan melaksanakan berbagai macam kegiatan di berbagai perguruan tinggi dan sekolah menengah di Malaysia diantaranya International Islamic University Malaysia, Kolej Islam Sultan Alam Shah (KISAS), Sekolah Menengah Kebangsaan Kota Kemuning, dan SMK Seksyen 7 Shah Alam. KISAS merupakan sebuah sekolah berasrama penuh di Klang, Selangor, Malaysia.

Sebanyak 40 peserta didik saat berada di KISAS selama 2 hari akan melakukan berbagai kegiatan pertukaran budaya, workshop dan mengikuti kegiatan pembelajaran. Rombongan juga akan berwisata ke Genting Highland, Istana Negara Malaysia dan Sungei Wang.

Marini Amalia Octavianti MPd, selaku Wakil Kepala Urusan Humas, menjelaskan kegiatan ini untuk memfasilitasi peserta didik SMA Muhi wawasan dan pengalaman global. Sebelum terjun ke luar negeri, peserta didik telah dibekali kemampuan Bahasa Inggris yang bekerjasama dengan ACT Educations Solutions Limited (ACT) International untuk melaksanakan program Global Assessment Certificate (GAC).

Program GAC ini membekali peserta didik dengan kualifikasi masuk 100 perguruan tinggi di dunia. SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta juga telah memberikan materi TeachCast with Oxford kepada seluruh siswa kelas X. TeachCast dikembangkan oleh Oxford University Press, Inggris.

Siswa langsung mengikuti sistem pembelajaran real-time bersama pengajar yang berasal dari Amerika Serikat yang telah mengantongi sertifikat Teaching of English as a Second Language (TESL).

"Tiada lain, hal itu dilakukan untuk memberikan pengalaman belajar dan kehidupan di level internasional untuk mempersiapkan peserta didik SMA Muhi memasuki persaingan global," tuturnya.

Drs H Herynugroho MPd selaku Kepala SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta juga menyampaikan bahwa, satu manfaat dari Program International Learning, Collaboration and Competition (ILCCP) yang dilaksanakan oleh SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta adalah meningkatkan kesadaran akan keberagaman budaya di kawasan ASEAN, tetapi juga berfungsi sebagai sarana publikasi dan promosi bagi komunitas ASEAN di tingkat internasional.

Dalam kunjungan ini, peserta akan lebih banyak berinteraksi dengan budaya ASEAN, membangun hubungan dengan sesama anggota komunitas ASEAN, berpartisipasi dalam kompetisi persahabatan, serta meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan.

Menurut Drs H Herynugroho, dalam bidang pendidikan, sekolah-sekolah di Thailand, Malaysia, Singapura, dan Indonesia memiliki peluang besar untuk mempercepat peningkatan kualitas pendidikan melalui berbagai program.

“Melalui program ini, para pemangku kepentingan pendidikan dari keempat negara tersebut dapat belajar bersama dalam bidang tertentu, berkolaborasi dalam proyek yang disepakati bersama, serta berkompetisi dalam kejuaraan tertentu. Kompetisi ini tidak hanya bertujuan untuk meraih prestasi, tetapi juga menjadi tolok ukur sejauh mana kerja sama antar sekolah berjalan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan,” paparnya.

"Harapannya kegiatan ini bisa dipahami sebagai sesuatu yang positive oleh seluruh stakeholder sekolah dan bisa terus melanjutkan kegiatan ini sebagai bentuk perluasan proses pembelajaran bagi peserta didik. Kegiatan International Learning, Collaboration and Competition (ILCCP) semoga bisa menginspirasi peserta didik untuk membangun koneksi global," pungkas Drs H Herynugroho. *rls

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)