DATARIAU.COM - Pada 26 Agustus 2024 Israel kembali menghantam sebuah rumah di kota Gaza bagian barat, menewaskan 5 orang dan melukai 15 orang lainnya. Kebiadaban demi kebiadaban terus dilakukan tanpa henti oleh Israel.
Rumah sakit AL AWDA di Gaza mengeluarkan peringatan serius bahwa mereka akan berhenti beroperasi karena ketiadaan bahan bakar dan persediaan alat-alat medis, padahal ada puluhan orang membutuhkan penanganan medis di rumah sakit tersebut.
Sejak awal perang terjadi, Israel seolah sengaja menargetkan pemusnahan rumah sakit dan infrastruktur kesehatan di Gaza yang mengakibatkan semakin banyak jiwa yang tak bisa diselamatkan.
Sebelum rumah sakit AL AWDA, ada beberapa rumah sakit yang sudah lama tidak beroperasi karena dirusak, dibom bahkan tenaga medis yang dibunuh oleh zionis yahudi.
Israel memutuskan pasokan listrik ke Gaza, menghentikan pengiriman bahan bakar yang menjadi satu-satunya pembangkit tenaga listrik, menghentikan pasokan air, makanan dan obat-obatan.
Mengapa PBB belum bisa menghentikan kebiadaban Israel pada warga Palestina?
Sikap perserikatan bangsa-bangsa terhadap konflik Israel Palestina khususnya dalam menghentikan genosida telah menjadi perdebatan yang kontroversial, hingga sampai saat ini PBB hanya membahas kekejaman yang dilakukan Israel namun masih belum mampu berbuat apa-apa. Mengapa demikian?
1. PBB diatur oleh anggotanya
PBB yang memiliki peran penting dalam menjaga kedamaian dan keamanan dunia, namun keputusannya diatur oleh anggotanya yang tetap dengan hak veto seperti Rusia, Amerika, Francis dan Inggris. Ditambah lagi Amerika sebagai negara adikuasa yang mengendalikan dunia dengan menggunakan hak vetonya akhirnya ia berhasil mengatur dunia.
2. Dukungan dari negara barat pada Israel
Seperti yang kita ketahui bersama, negara-negara barat turut andil dalam genosida ini, karena merekalah pemberi alat perang terbanyak.
Negara barat mengecam hanya lewat siaran berita, wawancara atau pernyataan di public, seolah-olah mereka simpati pada keadaan Palestina, nyatanya merekalah pendukung Israel.
Negara muslim di sekitar Palestina pula seakan tutup mata dengan genosida ini, enggan memberi bantuan apalagi memperjuangkan kemerdekaan Palestina, mereka berdalih tidak mungkin menang melawan zionis yahudi yang didukung penuh oleh Amerika.
Selain itu memikirkan bangsa mereka sendiri yang penuh dengan persoalan, akhirnya negara-negara muslim diam tanpa melakukan perlawanan kepada Israel.
Negara muslim juga semakin melemah karena terpecah dalam negara bangsa, dengan sekat nasionalisme menyebabkan ketidakmampuan menolong Palestina, bahkan cenderung abai dengan kondisi Palestina saat ini.
Sudah terlalu menderita rakyat Palestina, terlalu banyak kekejaman yang tidak berhenti dilakukan Israel. Bagi kita Palestina bukan hanya sekedar persoalan kemanusiaan tetapi juga persolan agama.
Kaum muslim tidak boleh membiarkan pembantaian umat islam dimanapun termasuk Palestina. Haram hukumnya membiarkan penggusuran kaum muslim dari tanahnya sendiri, membiarkan penghancuran rumah ibadah serta rumah sekolah.
Solusi untuk melenyapkan entitas yahudi dari bumi Palestina yaitu dengan jihad fii sabilillah, namun perlu kita ketahui juga bahwa yang akan dihadapi umat islam terkait Palestina ini bukan saja entitas yahudi tetapi juga negara imperialis barat, ditambah lagi penguasa penghianat dunia islam, mereka justru menjaga eksistensi Israel.
Untuk itulah pentingnya kita harus memperjuangkan kembalinya khilafah Islam. Kekuatan politik islam secara global inilah yang dapat menghadapi Israel.***