Kunker Anggota Komisi IV DPR RI ke Siak, Dedi Mulyadi Serap Aspirasi Keluhan Petani di Kerinci Kanan

Hermansyah
585 view
Kunker Anggota Komisi IV DPR RI ke Siak, Dedi Mulyadi Serap Aspirasi Keluhan Petani di Kerinci Kanan
Bupati Siak Drs H Alfedri MSi di dampingi Anggota DPR RI Komisi IV Dedi Mulyadi di Kerinci Kanan.

SIAK, datariau.com - Bupati Siak Drs H Alfedri MSi menerima kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Siak. Kunker ini bertujuan untuk meminta masukan berkaitan dengan program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR), yang berlangsung di PT. Inti Indosawit.

"Hari ini kami menerima kunjungan kerja Komisi IV DPR RI ke Kabupaten Siak. Untuk melihat program PSR di Kabupaten Siak khususnya, hari ini di Kampung Bukit Harapan, Kerinci Kanan," ujar Alfedri di temui usai acara, di Bukit Harapan, Kecamatan Kerinci Kanan, Kamis (11/11/2021).

Dikatakan Alfedri, target program Peremajaan Sawit Rakyat (PSR) di Kabupaten Siak seluas 22 ribu hektar, namun yang baru terrealisasi hanya 3,800 hektar penyebanya ada pada berbagai faktor.

"Diantaranya, sertifikat tanah yang warga miliki menjadi anggunan di Bank, kemudian balik nama yang belum selesai, dengan kunker DPR RI ini menjadi dorongan bagi kami, bagaimana nanti bisa diselesaikan melalui kerjasama dengan BPN dan Pengadilan Negeri," kata dia.

Diskusi yang berlangsung hangat antara anggota DPR RI dan petani meminta bagaimana harga pupuk bisa lebih murah. Kemudian para petani sawit ingin ada penghasilan jelang lahan sawit mereka yang masuk program peremajaan jelang panen.

"Mereka minta ada pupuk subsidi dari pemerintah, karena pemilik dibawah lahan 2 hektar mendapatkan pupuk subsidi. Kemudian ada sumber kehidupan mereka ini menjelang sawit di panen, tentu ini bisa dilakukan melalui tanaman tumpang sari. Kita juga punya program tumpang sari bagi replanting termasuk ada program dari Kementrian Pertanian," terangnya.

Dimana kunjungan kerja Anggota DPR RI Dedi Mulyadi ke kabupaten Siak untuk menyerap masukan dari para petani, perusahaan dan pemerintah daerah terkait rendahnya realisasi program PSR.

"Kami mendorong perusahaan membuka ruang bagi para petani, yang masuk program PSR. Ada rentan waktu panjang jelang sawit mereka panen, mereka ekonomi produksi bisa memanfaatkan areal tanah perkebunan. Di areal itu bisa di tanami jagung, ubi dan lain-lain," kata dia.

Hasil penelitian Litbang Pertanian tidak masalah lahan perkebunan itu, ada tanaman tumpang sari. Sehingga tidak nunggu hasil panen sawit. Kami mendorong juga pemerintah khusus pupuk Indonesia jual pupuknya jangan terlalu tinggi, agar para petani punya kecukupan pembiayaan untuk pemeliharaan kebun dan produksi.

"Kami senang dengan pak Bupati merespon dan selama ini memberikan perhatian khusus terhadap masyarakat, para petani sawit," kata mantan Bupati Purwakarta itu.(rls)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)