SIAK, datariau.com - Pemerintah Kabupaten Siak menggelar apel, 'Pencegahan dan Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) dan Cuaca Extreme' di Kabupaten Siak, bertempat di halaman kantor Bupati Siak, Selasa (11/7/2023).
Bertindak selaku Inspektur Apel Bupati Siak Drs H Alfedri MSi dengan Perwira Apel Kasat Sabhara Polres Siak AKP Cecep Sujapar dan Komandan Apel Letnan I Makodim 0322/Siak Arhanud Jhonson Nainggolan.
Apel tersebut, diikuti oleh seluruh Tim Pemadam Karhutla, Unit Reaksi Cepat Perusahaan di Kabupaten Siak, Forkopimda Kabupaten Siak, Para Asisten, Pimpinan OPD beserta Camat se-Kabupaten Siak, Kwarcab Siak, TNI dan Polri.
Bupati Siak menyampaikan apel pencegahan dan kesiapsiagaan menghadapi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) serta cuaca extreme adalah sebagai bentuk kesiapan dalam menanggulangi bencana kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kabupaten Siak dari segi pencegahan maupun penanganan.
"Hal ini dikarenakan Kabupaten Siak merupakan salah satu daerah di Provinsi Riau yang rentan terjadinya bencana kahutla. Data menunjukan tahun 2022," kata Alfedri.
"Dan kita menempati peringkat 9 dari 12 kabupaten/kota hanya terbakar seluas 24,31 hektar, 31 titik api, dan 128 hotspot. Adapun di Tahun 2023 ini, luas terbakar kita sudah mencapai 22,31 hektar, 27 titik api, dan 82 hotspot," sebutnya.
Bupati Siak Drs H Alfedri MSi menyebutkan sebagai bentuk kesiapsiagaan pencegahan lebih dini secara terpadu, dalam menghadapi musim kemarau dan terjadinya karhutla di tahun 2023 ini.
Selanjutnya, Pemerintah Kabupaten Siak telah mengeluarkan beberapa Surat Keputusan (SK), salah satunya yaitu Surat Keputusan Bupati Siak Nomor 297/HK/KPTS/2023 Tentang Penetapan Status Siaga Darurat Bencana Kebakaran Hutan dan Lahan di Kabupaten Siak Tahun 2023.

"Untuk mencegah karhutla, berbagai upaya telah kita lakukan, seperti pembuatan kanal bloking, pembuatan embung dan kolam-kolam penampungan air. Semua itu akan terus kita lanjutkan," jelas Alfedri.
"Upaya pencegahan lainnya, seperti patroli terpadu akan tetap dilakukan selama status siaga darurat ditetapkan. Untuk itu, semua peralatan pendukung dan personil satgas sudah kita siapkan untuk menjaga Kabupaten Siak dan mendukung Provinsi Riau tanpa asap di Tahun 2023 ini," ujarnya.
Sementara untuk mengantisipasi dan mencegah serta dalam menanggulangi karhutla, memang membutuhkan koordinasi yang lebih intensif. Untuk itu, setelah apel siaga ini, seluruh pemangku kepentingan diintruksikan dapat meningkatkan koordinasi dan komunikasi yang telah terbangun baik selama ini.
Dia mengatakan, penyelesaian karhutla tidak dapat di selesaikan sendiri, melainkan harus ada kerjasama yang baik dari seluruh stakeholder.
"Kita tidak perlu menyalahkan, tapi kita meningkatkan kontribusi yang maksimal. Sebab tindakan yang saling menyalahkan tidak akan menyelesaikan masalah, tetapi malah sebaliknya membuat masalah baru. Hal itu tidak kita inginkan dan tidak boleh terjadi," cakap Alfedri.
Dikatakan Bupati Siak, terlebih-lebih ketika sudah terjadi bencana karhutla antar satu instansi, baik pemerintah, aparat maupun swasta harus saling bahu-membahu. Langkah ini penting, agar bencana karhutla tidak menjadi bencana kabut asap yang merugikan semua pihak.
"Khusus kepada Camat, kami instruksikan agar segera mengumpulkan Lurah/Penghulu, lakukan dan lebih gencar mensosialisasikan penangangan karhutla," pinta Alfedri.
"Bagi pihak perusahaan, perlu kami ingatkan agar dapat menjaga lahan kawasannya, dan perusahaan pemilik lahan perkebunan harus lebih tanggap terhadap kemungkinan terjadinya kebakaran di lahannya. Jangan sampai bencana kebakaran lahan akibat kelalaian, berbagai sanksi diterapkan, termasuk izinnya bisa dicabut. Semoga hal ini tidak terjadi," pungkasnya.(inf)