DATARIAU.COM - Shalat merupakan salah satu ibadah yang paling penting bagi seorang muslim. Shalat merupakan rukun Islam kedua setelah syahadat yang tentunya merupakan ibadah yang sangat penting. Saking pentingnya hingga bisa menjadi pembeda antara muslim dan kafir. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk melakukan tata cara shalat dengan benar. Salah satu hal yang perlu kita ketahui dengan baik adalah bacaan-bacaan yang kita baca ketika shalat. Apakah sudah benar? Apakah sudah sesuai dengan sunnah Nabi?
Bacaan yang kita baca ketika shalat tentu harus benar dan sesuai dengan sunnah. Lalu apa saja bacaan yang dibaca ketika salat?
Doa iftitah
Bacaan yang kita baca ketika shalat di antaranya adalah doa iftitah. Doa ini kita baca setelah melakukan takbiratul ihram, yaitu takbir pembuka yang merupakan rukun shalat yang menandakan mulainya shalat.
Terdapat berbagai macam doa iftitah yang dicontohkan oleh Rasulullah, akan tetapi yang paling masyhur adalah doa,
اللهُم بَاعِد بَينِي وَبَينَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدتَ بَينَ المَشرِقِ وَالمَغرِبِ، اللهُم نَقنِي مِن خَطَايَايَ كَمَا يُنَقى الثوبُ الأَبيَضُ مِنَ الدنَسِ، اللهُم اغسِلنِي مِن خَطَايَايَ بِالثلجِ وَالمَاءِ وَالبَرَدِ
Allahumma baa‘id bainî wa baina khathâyaaya kamâ bâ‘adta baina al-masyriki wal-maghrib.
Allahumma naqqinî min khathâyaaya kamâ yunaqqats-tsaubul-abyadhu minad-danas.
Allahum-magh-silnî min khathâyaaya bits-tsalji wal mâ’i wal barad.
“Ya Allah, jauhkanlah antara aku dan kesalahan-kesalahanku sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dari kesalahan-kesalahanku sebagaimana kain putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan air, salju, dan embun.” (HR. Bukhari)
Membaca doa iftitah merupakan salah satu sunah qouli (ucapan) yang terdapat dalam shalat.
Membaca surah Al-Fatihah
Setelah membaca doa iftitah, selanjutnya adalah membaca surah Al-Fatihah. Khusus untuk rakaat pertama, diawali terlebih dulu dengan membaca ta’awudz sebelum membaca basmalah dan surah Al-Fatihah.
أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشيطَانِ الرجِيمِ
A‘uudzu billâhi minasy-syaithânir-rajîm
“Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.” (HR Abu Dawud)
Setelah itu, membaca surah Al-Fatihah. Bacaan surah Al-Fatihah ketika shalat merupakan rukun dalam shalat sebagaimana dalam sebuah hadis, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,
لَا صَلَاةَ لِمَن لَم يَقرَأ بِفَاتِحَةِ الكِتَابِ
“Tidak sah shalatnya orang yang tidak membaca surah Al-Fatihah.” (HR. Bukhari)
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk hafal dan juga menguasai bacaan beserta hukum tajwid yang baik ketika membaca surah Al-Fatihah.
Membaca ayat Al-Qur’an
Setelah membaca surah Al-Fatihah, selanjutnya adalah membaca ayat dalam Al-Qur’an. Tidak ada dalil yang mengharuskan membaca surah atau ayat tertentu ketika shalat, sehingga bisa membaca ayat atau surat apapun sesuai dengan kemampuan. Akan tetapi, ada beberapa bacaan surah-surah yang dibaca Rasulullah ketika shalat dan juga beberapa sunah untuk membaca surat tertentu di waktu-waktu tertentu.
Di antara bacaan ayat Al-Qur’an yang dicontohkan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam adalah membaca surat yang pendek ketika shalat Maghrib. Membaca surah Al-A’la dan Al-Ghasiyyah ketika shalat Jumat, dan lain sebagainya.
Bacaan ketika rukuk
Ketika rukuk, kita diwajibkan untuk membaca doa ini minimal satu kali,
سُبحَانَ رَبيَ العَظِيمِ
Subḥāna rabbiyal-‘azhīm
“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Agung.” (HR Ahmad)
Adapun lebih dari satu kali, itu diperbolehkan dan merupakan sunah.
Bacaan i’tidal
Setelah rukuk, maka kita lanjutkan ke gerakan i’tidal. Bacaan yang kita baca ketika mulai i’tidal adalah,
سَمِعَ اللهُ لِمَن حَمِدَهُ
Sami‘allāhu liman ḥamidah
“Allah mendengar siapa saja yang memuji-Nya.”
Akan tetapi, bacaan ini hanya dibaca oleh imam atau orang yang shalat munfarid (sendiri). Adapun makmum, maka tidak perlu membacanya. Akan tetapi, setelah imam membaca bacaan di atas, makmum bisa membaca,
رَبنَا وَلَكَ الحَمدُ
Rabbanā wa lakal-ḥamd
“Wahai Rabb kami, bagi-Mu segala pujian.”
Bacaan tersebut dibaca oleh imam dan juga makmum atau orang yang shalat sendiri.
Bacaan sujud
Ketika sujud kita membaca,
سُبحَانَ رَبيَ الأَعلَى
Subḥāna rabbiyal-a‘lā
“Maha Suci Tuhanku Yang Maha Tinggi.”
Bacaan ini wajib kita baca minimal sekali sebagaimana bacaan ketika rukuk. Adapun lebih dari satu kali, hukumnya adalah sunah sebagaimana hadis yang sudah disebutkan sebelumnya.
Bacaan ketika duduk di antara dua sujud
Bacaan ketika duduk di antara dua sujud ada beberapa versi yang diajarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Di antara versi bacaan yang ada adalah,
رَب اغفِر لِي، رَب اغفِر لِي
Rabbighfir lī, rabbighfir lī
“Wahai Tuhanku, ampunilah aku. Wahai Tuhanku, ampunilah aku.”
Bacaan tasyahud
Kita memasuki bagian akhir dari bacaan yang dibaca ketika shalat, yaitu tasyahud. Tasyahud ada dua, untuk shalat yang lebih dari dua rakaat ada tasyahud awal dan juga tasyahud akhir. Untuk doa yang dibaca antara tasyahud awal dan tasyahud akhir adalah sama, yaitu,
التحِياتُ لِلهِ، وَالصلَوَاتُ، وَالطيبَاتُ. السلَامُ عَلَيكَ أَيهَا النبِي وَرَحمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ. السلَامُ عَلَينَا وَعَلَىٰ عِبَادِ اللهِ الصالِحِينَ أَشهَدُ أَن لَا إِلٰهَ إِلا اللهُ، وَأَشهَدُ أَن مُحَمدًا عَبدُهُ وَرَسُولُهُ.
At-tahiyyātu lillāh, waṣ-ṣalawātu, waṭ-ṭayyibāt. As-salāmu ‘alaika ayyuhan-nabiyyu wa waḥmatullāhi wa barakātuh. As-salāmu ‘alainā wa ‘alā ‘ibādillāhiṣ-ṣāliḥīn. Asyhadu allā ilāha illallāh, wa asyhadu anna Muḥammadan ‘abduhū wa rasūluh.
“Segala penghormatan, segala selawat, dan segala kebaikan adalah milik Allah. Keselamatan atasmu wahai Nabi, dan rahmat serta berkah Allah. Keselamatan atas kami dan atas hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan (yang berhak disembah) selain Allah, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”
Akan tetapi untuk tasyahud akhir, ditambahkan dengan shalawat kepada Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Adapun bacaan selawatnya adalah sebagai berikut,
اللهُم صَلِ عَلَىٰ مُحَمدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمدٍ، كَمَا صَليتَ عَلَىٰ إِبرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبرَاهِيمَ، إِنكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ. اللهُم بَارِك عَلَىٰ مُحَمدٍ وَعَلَىٰ آلِ مُحَمدٍ، كَمَا بَارَكتَ عَلَىٰ إِبرَاهِيمَ وَعَلَىٰ آلِ إِبرَاهِيمَ، إِنكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
Allāhumma ṣalli ‘alā Muḥammad wa ‘alā āli Muḥammad, kamā ṣallaita ‘alā Ibrāhīm wa ‘alā āli ibrāhīm, innaka ḥamīdun majīd. Allāhumma bārik ‘alā Muḥammad wa ‘alā āli Muḥammad, kamā bārakta ‘alā Ibrāhīm wa ‘alā āli Ibrāhīm, innaka ḥamīdun majīd.
“Ya Allah, limpahkanlah selawat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah melimpahkan selawat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia. Ya Allah, berikanlah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana Engkau telah memberkahi Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya Engkau Maha Terpuji lagi Maha Mulia.”
Doa-doa yang bisa dibaca ketika shalat
Shalat merupakan ibadah agung yang merupakan waktu seorang hamba menghadap pada Rabbnya. Tentunya, shalat merupakan waktu yang sangat baik untuk berdoa. Lalu apa saja doa yang bisa dibaca ketika shalat.
Rasulullah mengajarkan para sahabatnya beberapa doa yang disunahkan untuk dibaca ketika shalat, di antaranya adalah,
سُبُوحٌ قُدُوسٌ، رَبُ المَلَائِكَةِ وَالرُوحِ
Subbūḥun quddūsun, rabbul-malā’ikati war-rūḥ
“Maha Suci, Maha Suci, Rabb (Tuhan) para malaikat dan ar-Ruh (Jibril).” (HR. Muslim)
Doa ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam ajarkan untuk dibaca ketika rukuk dan sujud.
Selanjutnya adalah doa yang bisa dibaca setelah selesai tasyahud akhir. Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Dawud, Rasulullah menganjurkan untuk berlindung dari empat perkara,
اللهُم إِني أَعُوذُ بِكَ مِن عَذَابِ جَهَنمَ، وَمِن عَذَابِ القَبرِ، وَمِن فِتنَةِ المَحيَا وَالمَمَاتِ، وَمِن شَر فِتنَةِ المَسِيحِ الدجالِ
Allāhumma innī a‘ūdzu bika min ‘adzābi jahannam, wa min ‘adzābil-qabr, wa min fitnatil-maḥyā wal-mamāt, wa min sharri fitnatil-masīḥid-dajjāl.
“Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam, dari siksa kubur, dari fitnah kehidupan dan kematian, dan dari kejahatan fitnah al-Masih Dajjal.”
Setelah itu, jika ingin berdoa dengan doa yang lain sebelum kita salam, maka diperbolehkan. Hal itu sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam,
ثُم لِيَتَخَير أَحَدُكُم مِنَ الدعَاءِ أَعجَبَهُ إِلَيهِ، فَليَدعُ بِهِ رَبهُ عَز وَجَل
“Kemudian hendaklah salah seorang di antara kalian memilih doa yang paling disukainya, lalu memohon dengannya kepada Rabb-nya ‘Azza wa Jalla.” (HR Tirmidzi)
Oleh karena itu, kita bisa membaca doa yang lain sebelum salam. Bisa untuk kedua orang tua, untuk dijaga agar istiqamah di atas jalan Islam, dan lain sebagainya.
Demikianlah beberapa bacaan dan doa yang bisa dibaca ketika shalat sesuai sunah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Wallahu Ta’ala a’lam.
Penulis: Firdian Ikhwansyah
Artikel asli: Muslim.or.id