Pesta Literasi Indonesia 2025 Hadir di Pekanbaru, Bahas Quarter Life Crisis dan Ruang Tumbuh Generasi Muda

datariau.com
1.934 view
Pesta Literasi Indonesia 2025 Hadir di Pekanbaru, Bahas Quarter Life Crisis dan Ruang Tumbuh Generasi Muda
Foto: Ist.
Pesta Literasi Indonesia 2025 hadir di Kota Bertuah dengan semangat merayakan keberagaman kisah dari bumi Melayu. Bertempat di Riau Creative Hub, Ahad (28/9/2025).

PEKANBARU, datariau.com - Pesta Literasi Indonesia 2025 hadir di Kota Bertuah dengan semangat merayakan keberagaman kisah dari bumi Melayu. Bertempat di Riau Creative Hub, Ahad (28/9/2025), gelaran ini mengusung tema ?Cerita Khatulistiwa? dan menjadi ruang temu bagi masyarakat, penulis, seniman, dan komunitas. Melalui diskusi publik, pertunjukan seni, lomba mewarnai, hingga bazar buku, acara ini membingkai literasi sebagai bagian dari kehidupan sehari-hari yang reflektif, terbuka, dan penuh makna.

Gelaran ini dibuka dengan lomba mewarnai yang diikuti oleh anak-anak dan keluarga dari berbagai penjuru kota. Kegiatan ini menjadi ruang awal yang hangat dan inklusif, mengajak generasi muda untuk mulai akrab dengan dunia kreativitas dan ekspresi sejak dini.

Pada siang harinya, panggung utama diisi dengan diskusi panel bertajuk ?Menjelajah Usia dan Segala Urusannya? menghadirkan Valiant Budi, Nago Tejena, dan Icha Herawati, serta dimoderatori oleh Pramudia Pangestu dari komunitas Rangurai. Ketiganya membahas fenomena quarter life crisis yang kerap dialami generasi muda usia tiga puluhan. Fase yang sering kali sarat tekanan karier, relasi personal, keuangan, hingga pencarian makna hidup.

Diskusi ini tidak hanya menggambarkan tantangan individual, tetapi juga menyoroti kurangnya ruang dan dukungan struktural bagi kelompok usia ini. ?Fase hidup ini memang rumit, tapi tidak harus dilalui sendiri. Buku dan komunitas bisa menjadi teman terbaik untuk memahami arah dan diri,? ujar Valiant Budi, yang bukunya sudah diangkat menjadi film.

Sementara itu, Icha Herawati menekankan pentingnya membicarakan persoalan ini secara terbuka agar tak menjadi beban kolektif yang dipendam diam-diam. Diskusi berlangsung cair tetapi mendalam, menghadirkan refleksi bersama akan pentingnya ruang tumbuh yang sehat bagi generasi muda.


Suasana semakin semarak saat Sanggar Ncik Gemilau menampilkan tarian Zapin Kreasi sebagai penutup rangkaian acara. Perpaduan gerak tradisional dengan sentuhan kontemporer membawa energi baru, sekaligus mempertegas identitas Melayu yang hidup dan berkembang di Pekanbaru.

Rangkaian Pesta Literasi Indonesia di Pekanbaru juga dimeriahkan dengan kehadiran Semesta Buku. Melalui bazar ini, masyarakat dapat mengakses berbagai bacaan, mulai dari novel, nonfiksi, hingga buku ilustrasi, dengan diskon hingga 70% dan harga mulai dari Rp5.000. Semesta Buku bukan hanya menghadirkan promo menarik, tetapi juga menjadi sarana untuk memperluas akses terhadap karya penulis Indonesia bagi pembaca dari berbagai latar.

?Pesta Literasi Indonesia bukan sekadar soal buku. Ini tentang ruang aman untuk berbagi cerita, menumbuhkan keberanian, dan membentuk empati. Di Pekanbaru, kami melihat semangat itu hidup,? ujar Amie Puspahadi, Ketua Pesta Literasi Indonesia 2025.

Pesta Literasi Indonesia 2025 di Pekanbaru memperlihatkan bahwa isu-isu personal dan sosial dapat dibicarakan secara terbuka melalui medium literasi. Lewat kolaborasi antara Gramedia Pustaka Utama dan komunitas Rangurai, gelaran ini menjadi ruang tumbuh bersama; merayakan cerita, suara, dan keberagaman yang membentuk wajah Indonesia hari ini.***

Tag:literasi
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)