DATARIAU.COM-Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau Danantara akan berfokus pada sektor hilirisasi nikel hingga pembangunan pusat data kecerdasan buatan alias artificial intelligence (AI). Danantara baru saja diresmikan Presiden Prabowo Subianto pada Senin (24/2) di Istana Kepresidenan, Jakarta.Kepala Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, mengungkapkan keberadaan Danantara ini bisa menjadi solusi kesulitan mendapat investasi dalam membangun proyek nasional.
"(Danantara) Ini kan baru di-launching, habis ini mereka akan bekerja. Pak Presiden mengatakan Danantara ini tidak hanya sekedar instrumen investasi, tapi instrumen untuk perencanaan pembangunan kita ke depan sebagai sebuah bangsa dan instrumen untuk kemajuan," ujar Hasan ditemui awak media di Pelatihan Humas Pemerintah di Pusdiklat Kementerian Komdigi, Jakarta, Rabu (26/2/2025).
Menkomdigi Meutya Minta Akun Medsos Pemerintah Aktif atau Matikan
Disampaikan Hasan, jika sebelumnya aset-aset negara ini terpencar-pencar, maka dengan keberadaan Danantara menunjukkan bahwa Indonesia mempunyai modal besar yang bisa dimanfaatkan di masa mendatang.
"Kalau selama ini kita betul-betul bergantung sama investasi dari luar untuk membangun hilirisasi mengelola sumber daya alam kita, hari ini kita punya modal yang ternyata kalau dikumpulkan cukup loh untuk membiayai hilirisasi sumber daya alam, kilang, untuk membangun pusat-pusat artificial intelligence, dan tidak perlu lagi betul-betul bergantung sepenuhnya dari luar. Kita punya kekuatan sendiri, namanya Daya Anagata Nusantara, kekuatan masa depan Indonesia," tuturnya.
Terkait investasi pembangunan pusat data AI, Hasan mengaku tidak mengetahui secara rinci dan menyarankan agar hal itu ditanyakan kepada Kepala Danantara langsung.
"Ada pembangunan pusat-pusat artificial intelligence, itu kan teknologi. Kalau detailnya harus tanya ke kepala dan saya bukan Kepala Danantara," kata Hasan.
Sebagai informasi, dikutip dari detikFinance, Presiden Prabowo Subianto telah meluncurkan BPI Danantara. Badan ini nantinya akan mengelola berbagai aset negara dan BUMN senilai USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350), untuk menjalankan investasi berdampak tinggi.
"Pada siang hari ini hari Senin 24 Februari 2025 saya Presiden RI meluncurkan Badan Pengelolaan Investasi Daya Anagata Nusantara, Danantara Indonesia," kata Prabowo di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2).
Prabowo bilang, gelombang investasi pertama Danantara akan difokuskan untuk sektor-sektor terkait hilirisasi nikel dan bauksit. Kemudian, pembangunan pusat data, kecerdasan buatan, hingga terkait ketahanan pangan.
Dalam hal ini, Danantara setidaknya akan menggelontorkan dana investasi sekitar USD 20 miliar atau Rp 327 triliun. Dana ini rencananya akan disalurkan ke-20 proyek strategis nasional (PSN) di berbagai sektor tadi.
Sumber: detik.com