DATARIAU.COM - PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk dan
Indosat Ooredoo Hutchison resmi meluncurkan koleksi Large Language Models
(LLMs) open-source yang dirancang khusus untuk Bahasa Indonesia dan bahasa
daerah. Model terbaru ini memiliki
kapasitas 70 miliar parameter dan dilengkapi dengan layanan chat multibahasa.
Direktur Utama
GoTo Group Patrick Walujo menjelaskan dalam konferensi pers di Jakarta, Senin
(2/6/2025), bahwa mereka menciptakan platform yang lebih pintar, cepat, dan
terjangkau. "Kami juga menghadirkan layanan chat Sahabat-AI di aplikasi
GoPay yang sudah digunakan jutaan orang, sehingga masyarakat di seluruh negeri
dapat dengan mudah mendapat manfaat dari LLM khas Indonesia ini," ungkap
Patrick.
Terobosan yang
diciptakan ini telah memberikan dampak signifikan bagi pelanggan ekosistem GoTo
dengan menurunkan biaya, meningkatkan kualitas layanan, dan memperdalam
interaksi. Melalui model 70 miliar parameter dan layanan chat baru, diharapkan
kebutuhan masyarakat dan bisnis terhadap keakurasian dalam menerjemahkan bahasa
dapat lebih akurat.
Layanan chat
terbaru dapat diakses melalui situs sahabat-ai.com maupun aplikasi GoPay pada
menu "Layanan Favorit Warga". Layanan tersebut dilengkapi kemampuan
penalaran canggih sehingga memudahkan pengguna untuk bertanya dan mendapatkan
jawaban informatif dengan bahasa yang alami.
Model terbaru
Sahabat-AI kini dapat digunakan dalam Bahasa Indonesia dan empat bahasa daerah
yakni Bahasa Jawa, Sunda, Bali, Batak, serta sejumlah bahasa internasional
lainnya. Model ini juga dapat berjalan secara optimal pada infrastruktur yang
dapat diakses secara lokal memungkinkan berbagai pengguna, mulai dari
perusahaan rintisan tahap awal, laboratorium universitas hingga institusi
layanan publik berskala besar, untuk mengintegrasikan AI dalam pekerjaan mereka
sehari-hari.
"Pengembangan
Sahabat-AI menjadi bukti semangat gotong royong Indonesia, yang menyatukan
institusi riset, universitas, organisasi media, lembaga pemerintah, dan mitra
lainnya dalam upaya nasional," kata Patrick. Sejumlah universitas yang
tergabung dalam kolaborasi ini yakni Universitas Indonesia, Universitas Gadjah
Mada, Institut Teknologi Bandung, IPB University, Universitas Udayana, dan
Universitas Sumatera Utara.
President
Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha
menambahkan pihaknya turut menambahkan GPU Merdeka, cloud AI yang membangun
fondasi digital kokoh untuk memastikan inovasi AI berkembang, aman secara
nasional, relevan dengan budaya lokal, dan dapat diakses oleh semua lapisan
masyarakat. "Sahabat-AI bukan sekadar model, ini adalah aset nasional yang
didukung oleh kolaborasi dan dibangun untuk seluruh rakyat Indonesia,"
tegas Sinha.
Ketua Dewan
Ekonomi Nasional Luhut Binsar Pandjaitan menekankan kedaulatan data bukan hanya
masalah teknis, tetapi merupakan masalah kemerdekaan nasional di era digital.
"Dengan mengembangkan solusi AI yang memahami dan melayani keragaman
bahasa serta budaya unik kita, kita mengambil langkah signifikan untuk
memastikan transformasi digital memberi manfaat bagi seluruh rakyat
Indonesia," ungkap Luhut.
Sementara itu,
Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid yang turut hadir dalam acara
menyatakan bahwa pemerintah saat ini sedang melakukan kajian serta diskusi
bersama pihak-pihak terkait untuk menyusun peta jalan penggunaan Artificial
Intelligence (AI) di Indonesia. "Targetnya Juni ya (peta jalannya
selesai), insya Allah kita sudah memiliki peta jalan nasional untuk AI,"
ujar Meutya.***
Sumber: ANTARANews