PEKANBARU, datariau.com - Dipimpin langsung oleh Ketua Umum Permabudhi, Arif Harsono dan disaksikan Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Caliadi, pengurus Permabudhi Riau resmi dilantik. Dimana saat ini Permabudhi Riau di nahkodai oleh Kurniadi.
Ketua Umum Permabudhi, Arif Harsono mengatakan Riau merupakan provinsi yang ke-22 dikukuhkan pengurus Permabudhi ini. "Saat ini kita sudah lantik kepengurusan Permabudhi di 22 provinsi yang tersebar di Nusantara. Bulan ini kita targetkan menjadi 27 provinsi, jadi tinggal lima provinsi lagi yang akan kita resmikan," katanya.
Lanjutnya, lima wikayah yang kini sudah siap untuk melakukan pelantikan kepengurusan Permabudhi diantaranya adalah Papua Barat, Maluku, NTT, Jogja, dan Jawa Tengah.
"Bulan depan kita akan gesa di Kalsel, Kalteng, Gorontalo dan beberapa wilayah lainnya. Total akan ada 34 kepengurusan di berbagai provinsi di Indonesia," paparnya.
Dikatakannya, Riau sendiri merupakan provinsi yang sangat damai khususnya dalam kehidupan beragama. Ini terbukti tidak pernah adanya konflik antar agama yang meresahkan masyarakat.
"Riau ini sangat damai, baik tokoh- tokoh agamanya hingga kehidupan bermasyarakat. Sehingga kita hadir juga mendukung damainya kehidupan bermasyarakat tersebut. Kita berharap kepengurusan ini mampu turut andil dalam membangun kemajuan Riau. Seperti misalnya membangun sarana pendidikan, beasiswa, baksos, sarana kesehatan,bahkan hingga ekonomi kerakyatan tanpa melihat perbedaan keyakinan," paparnya.
Semenyara itu, Dirjen Bimas Buddha Kemenag RI, Caliadi menambahkan dengan terlaksananya pengukuhan pengurus Permabudhi Riau maka Ia berharap dapat menjadi bagian terpenting dalam memberikan pelayanan dan meningkatkan kualitas keyakinan masyarakat Buddha di Riau.
"Kita berharap Riau dapat menjadi salah satu lokasi yang kuat terselenggaranya Swayavara Tripitaka Gatha (STG) ke-18 2020 nanti. Ini merupakan iven nasional layaknya MTQ yang merebutkan piala presiden sehingga akan dibuka langsung oleh presiden nantinya," katanya.
Meski saat ini muncul menjadi salah satu kandidat lokasi terselengaraanya STG, pihaknya tengah berkoordinasi dengan Gubernur Riau terutama membahas kesiapan pemerintah Riau.
"Selain Riau, kita ada kandidat daerah lain seperti Palembang, Jawa Timur, dan Bali. Bahkan ada juga yang telah mengusulkan yakni pemerintahan Sulawesi Tenggara dan Maluku. Namun kita masih diskusikan, sebab diperkirakan akan dihadiri sekitar 5000 umat dari seluruh Indonesia. Untuk itu tentu aspek transportasi menjadi perhitungan yang penting," terangnya.
Selain transportasi memang yang menjadi penilaian adalah objek peninggalan kerajaan Buddha. Seperti Riau ada candi Muara Takus, Palembang juga terdapat peninggalan kerajaan Sriwijaya dan beberapa objek lainnya.
"Nanti akan kita diskusikan apakah Riau siap menjadi tuan rumah gelaran tersebut atau tidak," tuturnya.
Sementara, Ketua Permudhi Riau, Kurniadi menjelaskan pihaknya berkomitmen akan meningkatkan komunikasi, kekompakan, kekeluargaan terhadap sesama umat beragama di Riau. Baik itu sesama umat Buddha ataupun umat beragama lainnya.
"Program awal kita, kita akan bentuk kepengurusan Permabudhi Cabang di kota dan kabupaten di Riau. Saat ini belum ada, yang pertama kita akan bentuk di Pekanbaru dan hari ini kita juga resmikan kantor sekretariat kita yang berlokasi di Komplek Pemuda Citi Walk (PCW) Pekanbaru," tuturnya.
Dalam gelaran ini turut hadir pula, Asisten I Bidang Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Sekda Riau, Ahmad Syah Harrofie, dan segenap Forkompimda Riau.***
