GEMA, datariau.com - Pembangunan infrastruktur menjadi perhatian utama bagi pemerintah Kabupaten Kampar, terutama bagi daerah yang terisolir, selain itu Pemkab Kampar sangat berkomitmen dalam pembangunan infrastruktur sesuai dengan visi dan pembangunan yakni investasi, infrastruktur dan industri.
Terkait percepatan pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan, Bupati Kampar H Catur Sugeng Susanto SH meninjau langsung pembangunan jembatan interpretasi yang menghubungkan 9 desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu.
Bupati Kampar Catur Sugeng Susanto melakukan peninjauan pembangunan jembatan interpretasi bersama dengan Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau Haryono di beberapa desa di Kecamatan Kampar Kiri Hulu, Jumat (4/10/2019).
"Dengan pembangunan jalan dan jembatan ini akan memberikan pengaruh yang sangat signifikan bagi masyarakat," kata H Catur Sugeng Susanto SH yang didampingi oleh Kepala Dinas PUPR Kampar Afdhal ST MT, beberapa kepala OPD di lingkungan Pemkab Kampar, Camat Kampar Kiri Hulu Dasril dan seluruh Kepala Desa se-Kecamatan Kampar Kiri Hulu, juga tokoh masyarakat.
Rombongan yang menuju lokasi dengan menggunakan sampan menghabiskan waktu lebih kurang 3 jam perjalanan, Bupati Kampar melihat dan meninjau secara langsung terhadap pengerjaan jembatan.
Bupati berpesan kepada kontraktor agar dapat menyelesaikan sesuai dengan waktu yang ditentukan dan yang terpenting adalah kualitas.
"Dengan pembangunan ini sangat banyak manfaat yang dapat dirasakan seperti ekonomi yang lancar, silaturrahmi antar masyarakat maupun bagi perkembangan desa," kata bupati.
Jembatan ini dibangun melalui dana APBD Kampar dan dana APBN. Beberapa waktu lalu telah dilakukan penandatanganan MoU dengan BKSDA Riau di Kementerian Lingkungan Hidup dan Perkebunan RI rentang pembangunan jalan interpretasi sepanjang 37 kilometer dan 9 unit jembatan yang bersumber dari APBD Kampar dan 1 unit dari dana APBN, sementara untuk jalan interpretasi bersumber dari dana desa.
Pada kesempatan tersebut Bupati Kampar meninjau langsung pengerjaan jembatan Sei Sidu yang berasal dari dana APBN dan jembatan Gantung Lantai Besi di Tanjung Belit. Pembangunan infrastruktur jembatan rangka besi ini meliputi beberapa desa, yakni Desa Tanjung Belit, Muara bio, Tanjung Beringin dan Desa Ludai.
Kadis PUPR Kampar Afdhal ST MT mengatakan masih banyak jembatan yang perlu dibangun untuk menghubungkan desa-desa terisolir di Kampar Kiri Hulu, namun saat ini baru dapat dibangun sebanyak 9 unit jembatan.
Haryono, Kepala BKSDA Riau mengatakan, jalan dan jembatan ini dibangun untuk masyarakat yang selama ini terisolir. "Kita bertekad bersama dengan Pemkab Kampar untuk mengakhiri keterisoliran," kata Suharyono.
Turut mendampingi kunjungan kerja Bupati Kampar ini Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam Riau, Asisten II Setda Kampar Azwan,
Kepala Dinas PUPR Afdhal ST MT dan Kepala OPD di lingkungan Pemkab Kampar, Camat Kampar Kiri Hulu Dasril, Kapolsek Kampar Kiri Suharman. (das)