"Hilangkan" Premium, Kantor Pertamina Riau "Diserang"

datariau.com
1.515 view
"Hilangkan" Premium, Kantor Pertamina Riau "Diserang"
Foto: Desy Nofita Sari
Suasana aksi.

PEKANBARU, datariau.com - Mahasiswa Universitas Riau dan Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau  serentak lakukan aksi gabungan unjuk rasa ke Kantor PT Pertamina dan Kantor Gubernur Riau, Rabu (28/3/2018) pukul 13.00 WIB.

Dari UR sebagai Korlap yaitu Al-Fikri dan UIN sebagai Korlap Peri Aldi yang masing-masing memakai Almamater Unversitas, titik kumpul dua massa aksi ini di UR yang kemudian disusul oleh UIN.

Dalam aksi ini pihak UR dihadiri Presiden Mahasiswa (Presma) Rinaldi Parepare dan UIN dihadiri oleh Plt Presma Armansyah.

Kedua mahasiswa universitas ini sepakat untuk melakukan aksi secara serentak karena sudah gerah dengan sikap pemerintah yang dinilai sudah menaikkan harga BBM yang menganggu kehidupan masyarakat.

Akun resmi Insgram Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) USR dalam postinganya menyebutkan "Harga BBM naik lagi !!! Sejak 2018, sudah 4 kali harga BBM perlahan meroket. Tercatat sejak tanggal 13 Januari 2018, kemudian tanggal 20 Januari 2018, 24 Februari 2018 dan yang terbaru adalah tanggal 24 Maret 2018. Hal ini membuat masyarakat semakin resah. Naiknya BBM berdampak pada berbagai sektor kehidupan di negeri ini”.

Dalam aksi ini, dua tuntutan yang disuarakan oleh massa, yakni meminta tambahan kuota
Premium di Riau dan mendesak menurunkan harga Pertalite yang dirasa menyulitkan masyarakat kecil.

“Pemprov Riau memiliki kekuasaan yang tertinggi dibandingkan Pertamina, seharusnya bisa menerima tuntutan kami. Karena tuntutan ini pro rakyat, turunkan harga Pertalite dan
tambahkan pasokan Premium," terang Rinaldi Parepare, Presma UR dalam orasinya.

Keberanian kurang lebih 2000 massa terhadap penyegelan Kantor PT Pertamina di Jl
Sisingamangaraja Nomor 141, Rintis, LimaPuluh, Kota Pekanbaru ini merupakan bentuk protes massa aksi terhadap pernyataan Rahman Promono Wibowo selaku Branch Manager PT Pertamina Sumbar-Riau yang tidak bisa memenuhi keinginan massa.

"Saya minta waktu tiga hari untuk memenuhi suplai Premium di Riau dan untuk harga Perlalite, sebab itu kebijakan Pertamina Pusat, saya tidak memutuskan," ungkapnya.

Penulis
: Desy Nofita Sari
Editor
: Angga
Sumber
: Datariau.com
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)