Musim Dingin Menyerang, Gaza Semakin Menderita

Oleh: Rini Fajri Yanti
datariau.com
3.257 view
Musim Dingin Menyerang, Gaza Semakin Menderita
Sumber foto: Web Anadolu

DATARIAU.COM - Belum lagi berakhir penderitaan masyarakat Gaza akibat genosida yang dilakukan oleh zionis Israel, kini penderitaan itu semakin bertambah menghadapi cuaca dingin ekstrem dan hujan deras pada musim dingin di sana. Kondisi mereka semakin tragis.

Sejak Jumat pagi (14/11/2025), jalur Gaza berada di bawah sistem tekanan rendah yang disertai massa udara dingin dan hujan lebat, sehingga memperparah penderitaan 1,5 juta warga sipil yang mengungsi di wilayah tersebut.

"Hujan musim dingin di Gaza membuat kondisi semakin memprihatinkan. Keluarga-keluarga berlindung di mana pun mereka bisa, termasuk di tenda-tenda darurat," kata UNRWA (Badan PBB untuk pengungsi Palestina) di media sosial AS, X. (Antaranews, 15/11/2025).

Tenda-tenda yang menampung warga Gaza tidak mampu menahan hujan pertama musim dingin. Sejumlah tenda sobek dan roboh, membuat mereka tersisa tanpa perlindungan sama sekali. Sebagian besar pengungsi masih bergantung pada tenda-tenda usang untuk bertahan hidup. Kantor media pemerintah Gaza memperkirakan sekitar 93% tenda sudah tidak layak huni, yakni sekitar 125.000 dari total 135.000 tenda. (aa, 14/11/2025).

UNRWA menegaskan bahwa mereka memiliki persediaan perlindungan yang sangat dibutuhkan di Gaza "untuk membantu orang-orang melewati musim dingin". Tetapi zionis Israel terus memblokir masuknya material perlindungan seperti tenda dan rumah mobil, mengingkari kewajibannya berdasarkan perjanjian gencatan senjata mulai 10 Oktober 2025. Sedikitnya 260 warga Palestina tewas dan lebih dari 630 lainnya mengalami luka-luka sejak gencatan senjata dimulai. Sejumlah keluarga mengatakan tembakan dan ledakan sporadis terus membahayakan warga sipil. (Antaranews, 15/11/2025)

Solusi Barat Melanggengkan Penjajahan


Meski dalam masa gencatan senjata, namun ternyata zionis Israel tak pernah menepati janjinya. Perjanjian gencatan senjata ini bagaikan mempermainkan warga Gaza, mereka terus-menerus diserang dalam berbagai kondisi, hingga tiba musim dingin saat ini. Zionis Israel semakin pongah sedang warga Gaza semakin tak berdaya. Ini membuktikan dengan jelas bahwa gencatan senjata sama sekali tidak menjadi solusi. Zionis Israel adalah penjajah tanah Palestina, selama mereka masih menduduki tanah tersebut, warga Gaza tidak akan pernah bisa bernafas dengan lega.

Lembaga PBB tidak kuasa berbuat hal besar, bahkan sekedar membuka blokade Zionis Israel pun tidak mampu. Mereka harus izin dengan penjajah tersebut untuk membuka blokade agar dapat memasukkan bantuan tenda-tenda dan lainnya kepada Gaza. Sehingga warga Gaza semakin memprihatinkan kondisinya saat ini. Mereka sungguh tidak baik-baik saja.

Kaum Muslim seluruh dunia harusnya semakin membuka mata, bahwa berbagai solusi dari Barat tidak akan pernah menyelesaikan masalah Palestina. Amerika Serikat beserta PBB sejatinya adalah pemain dibalik genosida ini. Mereka terus mendukung penjajah zionis dengan pasokan senjata dan lain-lain. Mereka tidak memosisikan Zionis sebagai penjajah di tanah Palestina, sehingga Zionis terus bertindak brutal dan sesukanya.

Berpegang pada Solusi Islam


Para pemimpin negeri-negeri Muslim seharusnya berpegang kepada solusi yang dituntun oleh syariat Islam. Sama sekali mereka tidak boleh terjebak dalam permainan Barat terhadap kondisi Palestina, yang ingin terus membiarkan penjajah berada di sana hingga negara zionis Israel bisa berdiri di sana. Pemimpin negeri-negeri Muslim yang memiliki kekuatan militer dan kekuasaan harus berada di garda terdepan dalam menegakkan solusi Islam untuk Palestina.

Islam telah menetapkan bahwa penjajahan harus dilawan dengan aktivitas jihad. Senjata melawan senjata, militer melawan militer. Jihad ini merupakan aktivitas negara. Sehingga akan efektif bila dilakukan oleh negara. Namun sayang, hingga detik ini belum ada satupun pemimpin negeri muslim yang mengirim tentaranya untuk menolong Palestina melawan penjajah.

Kaum muslim benar-benar membutuhkan kepemimpinan yang satu untuk memimpin seluruh umat Islam sedunia. Kepemimpinan yang akan menegakkan seluruh syariat Islam dan meninggikan kalimat Allah 'Azza wa jalla. Inilah yang akan menjalankan jihad mengusir penjajah dan membebaskan Palestina.

Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya seorang imam itu [laksana] perisai. Dia akan dijadikan perisai, dimana orang akan berperang di belakangnya, dan digunakan sebagai tameng. Jika dia memerintahkan takwa kepada Allah ‘Azza wa Jalla, dan adil, maka dengannya, dia akan mendapatkan pahala. Tetapi, jika dia memerintahkan yang lain, maka dia juga akan mendapatkan dosa/adzab karenanya.” [HR. Bukhari dan Muslim]

Umat Islam harus bersatu dalam satu kepemimpinan ini agar jihad bisa dijalankan untuk menghapus segala bentuk penjajahan atas warganya. Inilah solusi hakiki untuk Palestina. Solusi dari Islam yang harus terus digaungkan dan disampaikan di tengah-tengah umat. Wallahu a'lam bishawab. ***

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)