Menghkawatirkan, Selingkuh Seperti Menjadi Tren Masa Kini, Islam Punya Solusi

Oleh: Astuti Rahayu Putri
Admin
332 view
Menghkawatirkan, Selingkuh Seperti Menjadi Tren Masa Kini, Islam Punya Solusi

DATARIAU.COM - Keluarga yang utuh dan harmonis tentu menjadi idaman setiap pasangan. Namun, ini tak semudah seperti membolakbalikkan telapak tangan. Pasti ada saja badai dan rintangan yang menerpa kehidupan rumah tangga. Bahkan, tak sedikit yang goyah dan berujung pada perceraian.

Salah satu rintangan terbesar dalam rumah tangga adalah ketika pasangan tak lagi setia dan memilih untuk berselingkuh. Mirisnya, kasus perselingkuhan di negeri ini malah kian marak sehingga mengancam keutuhan keluarga mengalami keretakan. Lalu, bagaimana ini bisa terjadi dan bagaimana solusinya?

Menurut data hasil survei yang dilakukan aplikasi Just Dating, Indonesia menjadi negara kedua di Asia yang terbanyak terjadi kasus perselingkuhan. Sedangkan posisi pertama ditempati oleh negara Thailand. Hasil survei di Indonesia menunjukkan sebanyak 40 persen mengaku pernah menyelingkuhi pasangannya. Disusul kemudian Taiwan dan Singapura dengan hasil 30 persen pasangan mengaku berselingkuh (sumber: tribunnews.com/18-02-2023).

Tak dipungkiri lagi, perselingkuhan sudah melekat dalam kehidupan masa kini. Buktinya, di media sosial berita tentang perselingkuhan kian ramai bermunculan. Mulai dari berita perselingkuhan dalam dunia kerja, di kalangan artis, bahkan antara mertua dan menantu selalu saja viral.

Bahkan saking viralnya berita yang berbau perselingkuhan, ada yang diangkat menjadi sebuah film dan ramai ditonton masyarakat. Sebut saja cerita layangan putus di media sosial yang berisi curhatan seorang ibu/istri tentang perselingkuhan suaminya. Sukses mencuri perhatian masyarakat baik dalam bentuk kisahnya maupun ketika sudah diangkat menjadi film.

Kian maraknya kasus perselingkuhan di negeri ini, tentu tak bisa dibiarkan. Karena retaknya keutuhan keluarga akan membawa banyak dampak buruk bagi angota keluarga maupun masyarakat luas. Dampak buruk bagi aggota keluarga, yang paling dirasakan tentu saja adalah tekanan mental akibat keluarga yang tidak harmonis lagi.

Sedangkan dampak buruk bagi masyarakat luas adalah salah satunya kenakalan-kenakalan remaja yang timbul dan makin meresahkan warga akibat mengalami keluarga yang broken home. Sehingga, melihat dampak buruk yang sangat mengkawatirkan ini, maka masalah perselingkuhan harus segera diatasi secara tuntas dari akarnya.

Sekularisme dan Kapitalisme, Akar Permasalahan Perselingkuhan

Memang banyak faktor yang menyebabkan seseorang melakukan perselingkuhan. Namun, jika menarik benang merah dari tiap problematika dalam kehidupan ini, maka dapat ditemukan bahwa akar permasalahannya bermuara pada satu sumber yaitu sistem kehidupan yang merusak. Tak heran jika berbagai problematika bangsa pun tak kunjung selesai, seperti problematika kasus perselingkuhan yang kian marak.

Kini, sekularisme dan kapitalisme telah menjadi sistem kehidupan yang diadopsi negeri ini. Walhasil, dengan semakin dominannya sistem kehidupan sekularisme dan kapitalisme maka hidup pun semakin bebas dan jauh dari aturan-aturan agama. Salah satu dampaknya, bisa kita lihat bagaimana sistem pergaulan antara laki-laki dan perempuan sekarang yang semakin bebas dan tak kenal batasan lagi. Sehingga membuka celah hubungan terlarang diantara keduanya, seperti perselingkuhan.

Selain itu, mencari kesenangan dan keuntungan jasmani menjadi tujuan yang dominan dalam sistem saat ini. Maka tak heran, rasa ketertarikan secara fisik dengan lawan jenis selain pasangan masing-masing disalurkan melalui jalan perselingkuhan. Ditambah lagi dengan sistem pendidikan yang kian jauh dari nilai agama serta propaganda media yang semakin bebas menayangkan tayangan-tayangan berbau syahwat. Tentu semakin menjerumuskan manusia untuk beruat maksiat.

Solusi Islam

Jelas, bagaimana sistem yang diadopsi saat ini yaitu sekularisme dan kapitalisme telah merusak sendi-sendi kehidupan. Termasuk dalam sendi kehidupan rumah tangga, melalui godaan perselingkuhan yang kian marak. Maka dari itu, perlu ada sistem kehidupan yang dapat memperbaiki kondisi ini.

Islam sebagai agama yang sempurna diturunkan Allah bukan hanya mengatur perkara ibadah saja, namun juga mengatur perkara sistem ekonomi, pendidikan, pergaulan, bahkan politik. Sehingga islam dapat digunakan sebagai way of life (sistem kehidupan) yang mengatur segala aspek kehidupan. Terlebih lagi segala aturan yang diberikan islam mampu memberikan solusi tuntas di setiap problematika yang datang dalam hidup ini.

Misalnya, untuk menjaga antara laki-laki dan perempuan melakukan kemaksiatan maka Islam memerintahkan untuk selalu menundukkan pandangannya seperti yang tertera dalam QS An-nur ayat 30-31: "Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat. Katakanlah kepada wanita yang beriman: “Hendaklah mereka menahan pandangannya, dan kemaluannya, dan janganlah mereka menampakkan perhiasannya, kecuali yang (biasa) nampak dari padanya. Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung kedadanya, dan janganlah menampakkan perhiasannya kecuali kepada suami mereka, atau ayah mereka, atau ayah suami mereka, atau putera-putera mereka, atau putera-putera suami mereka, atau saudara-saudara laki-laki mereka, atau putera-putera saudara lelaki mereka, atau putera-putera saudara perempuan mereka, atau wanita-wanita islam, atau budak-budak yang mereka miliki, atau pelayan-pelayan laki-laki yang tidak mempunyai keinginan (terhadap wanita) atau anak-anak yang belum mengerti tentang aurat wanita. Dan janganlah mereka memukulkan kakinya agar diketahui perhiasan yang mereka sembunyikan. Dan bertaubatlah kamu sekalian kepada Allah, hai orang-orang yang beriman supaya kamu beruntung. (QS An-Nur: 30-31)

Dalam sistem pergaulan antara laki-laki dan perempuan Islam pun memberikan aturan salah satunya larangan untuk ikhtilat (campur baur), yaitu adanya pertemuan (ijtima’) dan interaksi (ittishal) antara laki-laki dan perempuan di satu tempat.

Selain itu, sistem Islam akan selalu menjaga benteng keimanan seseorang untuk selalu taat. Misalnya, melalui sistem pendidikan yang berbasis aqidah Islam serta secara ketat mengontrol konten-konten di media elektroik maupun media sosial agar tak menayangkan konten yang berbau pornografi.

Jelas, bagaimana sistem Islam mampu menuntaskan masalah perselingkuhan yang kian marak di negeri ini. Bahkan jika diterapkan secara menyeluruh mampu menuntaskan problematika di segala aspek kehidupan seperti ekonomi, pendidikan, maupun politik.

Sejarah pun telah membuktikannya, bagaimana sistem Islam mampu memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya selama berabad-abad silam. Wallahu a’lam bish shawab. ***

Tag:Selingkuh
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)