BK DPRD Pekanbaru Dalami Dugaan Pelanggaran Etika Berpakaian

datariau.com
1.451 view
BK DPRD Pekanbaru Dalami Dugaan Pelanggaran Etika Berpakaian
Foto: Endi
Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Pekanbaru tengah mendalami dugaan pelanggaran etika berpakaian yang dilakukan oleh salah seorang anggota dewan.

PEKANBARU, datariau.com - Badan Kehormatan (BK) DPRD Kota Pekanbaru tengah mendalami dugaan pelanggaran etika berpakaian yang dilakukan oleh salah seorang anggota dewan, dalam rapat paripurna pada 16 Agustus 2025 kemarin.

Dimana, ada tiga agenda paripurna saat itu. Pertama, Laporan Panitia Khusus Terhadap Pembahasan Rancangan Peraturan Daerah Kota Pekanbaru tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekanbaru Tahun 2025-2029. Kedua, Pengumuman Perubahan Susunan Keanggotaan AKD dari Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Pekanbaru. Ketiga, Penetapan Perubahan Susunan Keanggotaan AKD DPRD Kota Pekanbaru.

Beredar video dan foto salah seorang Anggota DPRD Kota Pekanbaru dari Fraksi PKS Muhammad Sabarudi, mengenakan jersey sepakbola Arsenal dalam agenda rapat paripurna tersebut.

Ketua BK DPRD Pekanbaru, Ir Nofrizal MM, menyampaikan pihaknya terus melakukan pemantauan terhadap potensi pelanggaran tata tertib, termasuk soal kedisiplinan berpakaian.

Menurut Nofrizal, ada laporan terkait anggota DPRD yang kedapatan mengenakan pakaian tidak sesuai aturan, bahkan disebut menggunakan jersey dalam rapat paripurna.

Namun, BK DPRD Pekanbaru belum mengambil keputusan final karena kasus tersebut masih dalam proses klarifikasi.

“(Kasus) itu sedang kita dalami, belum ada kesimpulan. Katanya beliau menggunakan Pakaian Sipil Resmi (PSR) saat itu, namun di foto sedang memakai pakaian lain. Jadi kami sedang melakukan pendalaman, mudah-mudahan dengan berjalan waktu akan ada titik temunya,” kata Nofrizal, Selasa (2/9/2025).

Dijelaskan Nofrizal, BK kini mengumpulkan keterangan dari anggota dewan yang bersangkutan maupun para saksi yang hadir. Jika terbukti hanya kesalahan teknis saat sesi foto, maka BK akan meminta klarifikasi secara terbuka. Namun, apabila terbukti ada unsur kesengajaan, maka sanksi tegas akan dijatuhkan.

“Kalau hanya salah pada saat di foto, tentu kita minta penjelasan. Tapi kalau ada kesengajaan, ada sanksinya. Saat ini masih tahap pemeriksaan dan klarifikasi,” tegasnya.

Politisi PAN ini menegaskan bahwa BK DPRD Pekanbaru masih mengumpulkan berbagai informasi dan bukti untuk memastikan kebenaran kasus tersebut.

"Masih dalam tahap pemeriksaan dan klarifikasi. Dalam klarifikasi ini kita mengumpulkan bahan-bahan dan minta keterangan siapa-siapa yang hadir di sana," ujarnya.

BK DPRD Pekanbaru juga memastikan proses penanganan kasus ini dilakukan secara hati-hati dan transparan. Tujuannya, menjaga marwah lembaga serta memastikan seluruh anggota dewan menaati tata tertib yang berlaku. (end)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)