Riset Ungkap Pornografi Berlebihan Ganggu Kognisi dan Bikin Ketagihan

Najwa
272 view
Riset Ungkap Pornografi Berlebihan Ganggu Kognisi dan Bikin Ketagihan
Foto: unsplash / Akshar Dave🌻

DATARIAU.COM- Konsumsi pornografi secara berlebihan dapat memengaruhi konektivitas otak dan menurunkan kinerja kognitif, ungkap studi yang dipublikasikan dalam jurnal Frontiers in Human Neuroscience yang meneliti dampak neurologis penggunaan pornografi di internet terhadap aktivitas otak dan kontrol emosi.

Penelitian ini dilakukan oleh Qicheng Shu dan tim dari China menggunakan teknik neuroimaging non-invasif yang disebut functional near-infrared spectroscopy (fNIRS). Teknologi ini mengukur aktivitas otak berdasarkan perubahan kadar oksigen dalam darah selama seseorang melakukan tugas atau menonton video.

Studi melibatkan 21 mahasiswa, di mana lima orang diklasifikasikan sebagai pengguna pornografi intensif dan 16 lainnya sebagai pengguna ringan. Sebelum dan sesudah menonton video pornografi berdurasi 10 menit, semua partisipan menjalani tes Stroop untuk mengukur kontrol kognitif.

Hasilnya menunjukkan bahwa pengguna pornografi berat mengalami penurunan signifikan dalam akurasi dan kecepatan saat mengerjakan tes Stroop setelah menonton video. Penurunan ini lebih besar dibanding kelompok pengguna ringan, menunjukkan paparan pornografi dapat mengganggu kemampuan mengatur perhatian dan memproses informasi yang bertentangan.

Konsumsi pornografi kelas berat menunjukkan konektivitas otak yang lebih kuat di area prefrontal, yaitu wilayah yang berperan dalam fungsi eksekutif seperti pengambilan keputusan dan regulasi emosi. Pola aktivitas ini mirip dengan yang terlihat pada individu dengan kecanduan zat dan gangguan kejiwaan tertentu seperti skizofrenia.

Pengguna pornografi berat juga menunjukkan reaksi fisiologis yang lebih intens seperti peningkatan variabilitas detak jantung dan ekspresi wajah yang lebih datar. Mereka tampak menunjukkan lebih sedikit variasi emosi seperti terkejut, takut, atau jijik dibanding kelompok pengguna ringan yang menunjukkan ekspresi lebih beragam.

Aktivitas sistem saraf parasimpatis yang biasanya aktif saat tubuh rileks juga lebih tinggi pada kelompok pengguna berat, mirip dengan pola yang diamati pada pengguna opioid. Para peneliti menilai hal ini menunjukkan adanya efek euforia dan penurunan kesadaran yang mungkin menyertai kebiasaan konsumsi pornografi berlebihan.

"Efek kecanduan pornografi di internet terhadap konektivitas otak di lobus prefrontal menunjukkan karakteristik yang mirip dengan kecanduan narkoba," tulis para peneliti dalam laporan penelitian. "Orang yang sering menonton pornografi internet mengalami rangsangan seksual dan kenikmatan yang lebih kuat, yang kemudian memengaruhi kognisi dan emosi mereka secara negatif," lanjut mereka.

Meskipun terapi psikologis masih menjadi pendekatan utama untuk menangani kecanduan pornografi, studi ini membuka peluang bahwa metode pengobatan serupa dengan kecanduan zat mungkin relevan. Beberapa pendekatan lain yang juga dikaji adalah terapi hormonal dan penggunaan obat-obatan untuk gangguan obsesif-kompulsif.

Para peneliti mencatat bahwa studi ini memiliki keterbatasan penting, terutama jumlah partisipan yang kecil khususnya dalam kelompok pengguna pornografi berat. Kesulitan rekrutmen peserta dengan penggunaan pornografi yang sangat tinggi menjadi salah satu kendala utama.***

Sumber:Kompas.com

Penulis
: Najwa
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)