Dari Iseng Jadi Serius: Wanita 27 Tahun Ini Tahu Dirinya Kena Kanker Darah Lewat ChatGPT

Rezki Ribhi Marsya Putri
376 view
Dari Iseng Jadi Serius: Wanita 27 Tahun Ini Tahu Dirinya Kena Kanker Darah Lewat ChatGPT
Foto: Halodoc
Ilustrasi Kanker Darah.

DATARIAU.COM - Kisah Marley Garnreiter (27) yang 'didiagnosis' kanker darah pasca iseng bertanya ke Chat GPT, mendadak disorot. Pasalnya, setahun setelahnya dokter menyampaikan diagnosis yang sama.

Mulanya, ia mengira gejala keringat di malam hari dan kulit gatal yang dialami hanya dampak dari kecemasan setelah ayahnya meninggal karena kanker usus besar.

Dia memasukkan daftar gejala ke ChatGPT dan hasilnya disebut mengidap kanker darah. Ia lantas mengumumkan diagnosis tersebut kepada teman-temannya, tetapi tak banyak yang percaya dan menyarankan Garnreiter untuk benar-benar memeriksakan diri secara fisik ke fasilitas kesehatan.

Terlebih, keluhan di hari-hari berikutnya terus bertambah, termasuk rasa nyeri di dada.

"Ada yang tidak beres. Dada saya terasa nyeri dan saya merasa lelah sepanjang waktu," katanya.

Hasil pemindaian menunjukkan 'massa besar' di paru-paru kirinya, dan tes menunjukkan ia mengidap limfoma Hodgkin. Seperti yang dijelaskan oleh Cleveland Clinic, itu adalah jenis kanker darah yang bermula di sel darah putih.

Chat GPT, yang telah mendiagnosisnya setahun sebelumnya, benar.

Garnreiter mengaku sempat tidak terima.

"Saya tidak ingin keluarga saya mengalami hal ini sekali lagi," katanya, karena ia kini akan menjalani kemoterapi pada bulan Maret, sekitar setahun setelah ayahnya meninggal karena kanker.

Kasus limfoma Hodgkin lebih jarang terjadi daripada Limfoma non-Hodgkin yang diyakini lebih mudah diobati. Menurut Klinik Cleveland, tingkat kelangsungan hidup terendah sebesar 81 persen setelah lima tahun.

Gejalanya meliputi kulit gatal dan keringat malam, serta nyeri perut, demam, dan kelelahan. Garnreiter mengatakan ia ingin memperingatkan orang lain untuk memperjuangkan diri mereka sendiri.

"Sangat penting untuk mendengarkan tubuh kita," katanya. "Terkadang kita cenderung kehilangan hubungan dengan diri kita sendiri."

Kasus semacam ini tentu saja bisa terjadi karena adanya kebetulan, atau ketidak sengajaan yang jarang disadari. Prioritas utama saat mengeluhkan gejala, tetap perlu mendatangi profesional, demi mendapatkan penanganan atau pengobatan sedini mungkin.

Sumber: detik.com

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)