AIDS Penyakit yang Menyerang Peradaban Manusia

datariau.com
906 view
AIDS Penyakit yang Menyerang Peradaban Manusia
Ilustrasi (Foto: Internet)
DATARIAU.COM - Banyak yang masih bertanya-taya apakah HIV dan AIDS itu sama? Jawabannya jelas tidak sama. HIV (Human Immunodeficiency Virus) merupakan virus yang membawa penyakit menurunnya kekebalan dan imunitas tubuh. Sedangkan AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah penyakit yang terjadi setelah virus HIV berhasil menguasai dan menyerang sistem kekebalan tubuh orang yang bersangkutan.

Tidak semua orang yang positif HIV sudah pasti akan positif AIDS, akan tetapi jika orang yang positif HIV tidak melakukan pengobatan untuk memperlambat serta menghentikan penyebaran HIV di seluruh tubuh, maka potensi orang tersebut terjangkit AIDS akan sangat besar.

Tapi disini akan membahas tentang AIDS dan fakta yang belum diketahui banyak orang. AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) adalah merupakan penyakit yang timbul akibat defisiensi imunitas tubuh. Ditandai dengan timbulnya serangkaian infeksi dan serangan penyakit terhadap tubuh, tanpa adanya pertahanan dan kekebalan tubuh sehingga daya tahan tubuh menurun drastis.

Penyakit AIDS disebabkan oleh infeksi virus HIV. Sebagaimana yang dijelaskan WHO (World Health Organization) atau lembaga kesehatan dunia dan bagian dari lembaga PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) yang bertugas dalam bidang kesehatan internasional dan berpusat di Jenewa, Swiss. WHO merupakan salah satu lembaga paling awal yang mengantisipasi mewabahnya epidemi HIV AIDS di seluruh dunia.

Menurut Warner C.Greene, dengan mencegah penularan sel ke sel, mungkin dapat memutus rantai kematian akibat AIDS dan menghentikan perkembangan dari infeksi HIV menjadi AIDS. Namun, jika penelitian ini berhasil, orang akan tetap terinfeksi virus HIV dan dapat menulari orang lain. Namun, sistem kekebalan mereka sendiri tidak akan menyebabkan penyakit AIDS dan mereka dapat hidup lebih lama.

Sindroma AIDS pertama kali dilaporkan oleh Gottlieb dari Amerika Serikat pada tahun 1981. Sejak saat itu jumlah negara yang melaporkan kasus-kasus AIDS meningkat secara drastis yaitu 8 negara dalam tahun 1981, 153 negara pada tahun 1990, dan 210 negara pada bulan November 1996.

WHO memperkirakan antara 5-10 juta orang telah terinfeksi HIV dan 10-30%  diantaranya akan menjadi penderita AIDS, hhingga 1996 diperkirakan telah terdapat 8.400.000 kasus AIDS didunia yang terdiri dari 6,7 juta orang dewasa dan 1,7 juta anak-anak.

Di indonesia sendiri menurut Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Nasional, hanya ada lima penderita AIDS di Indonesia di sepanjang tahun 1987. Dan berdasarkan data terakhir dari yayasan Spiritia, jumlah kumulatif AIDS dari tahun 1987 sampai dengan Maret 2016 meroket hingga 78.292 orang.

HIV dapat mengurangi sistem kekebalan tubuh, sehingga menyebabkan banyak kondisi infeksi lainnya. Komplikasi ADS termasuk infeksi (tuberkulosis, toksoplasmosis, sitomegalovirus) atau kanker (misal kanker paru-paru, ginjal, limfoma).

Agar kita tidak keliru, kita harus mengetahui gejala-gejala yang timbul jika seseorang terkena AIDS. Terdapat berbagai klasifikasi klinis HIV/AIDS. Salah satunya menurut CDA ( Smeltzer, 2003 & Depkes RI, 2003). Pertama, Kategori Klinis A, yaitu meliputi infeksi HIV tanpa gejala. Limfadenopati Generalisata yang menetap( Parsistent Generalized Lymadenopaty/PGL).

Kedua, Kategori Klinis B, Keadaan yang dibuhubungkan dengan infeksi HIV atau adanya kerusakan kekebalan yang diperantarakan sel (Cell Mediated Immunity) atau kondisi yang dianggap oleh dokter telah memerlukan penanganan klinis atau membutuhkan penatalaksanaan akibat komplikasi infeksi HIV.

Ketiga, kategori Klinis  C, Gejalan yang ditemukan pada pasien AIDS, misalnya : Kandidiasis bronki, trakea, dan paru, kandidiasis esopaghus, kanker leher rahim, coccidiodomycosis menyebar atau paru, kriptokokosis diluar paru, retinitis virus sitomegolo, enselopati yang berhubungan dengan HIV (Depkes RI, 2003).

Dibalik gejala AIDS diatas, kita harus mengetahui jalan penularan AIDS itu sendiri sebagaimana kita ketahui gejala nya sangat mengerikan, ada  jalan penularan HIV(virus) yang menyebabkan AIDS(penyakit), yaitu : melalui hubungan seksual dengan pengidap HIV tanpa perlindungan (Buku Sumber untuk advokasi, 2003:3).

Penularan AIDS terjadi melalui hubungan seksual, paranteral dan transplasental sehingga upaya pencegahan perlu diarahkan untuk mengubah perilaku seksual masyarakat menghindarkan infeksi melalui donor darah dan upaya pencegahan infeksi perinatal sebelum ibu hamil.

Penanggulangan atau intervensi yang ditujukan untuk memutuskan rantai penularan tidak dapat dilakukan pada agent dan host, karena belum ditemukan vaksin dan obat-obatan penangkal terhadap AIDS. Satu-satunya jalan adalah merubah lingkungan yaitu dengan mengubah perilaku seksual kelompok seksual aktif (15-45 tahun) yang merupakan kelompok terbesar pengidap HIV. Perubahan perilaku ini dilakukan dengan melakukan penyuluhan kesehatan.

Seorang dianggap menderita AIDS bila menunjukkan tes HIV positif dengan strategi pemeriksaan yang sesuai dan sekurang-kurangnya didapatkan 2 gejala yaitu gejala Mayor yang berkaitan dengan 1 gejala Minor dan gejala ini bukan disebabkan oleh keadaan-keadaan lain berkaitan dengan infeksi HIV(Masjoer,2002:576).

Pertama, Gejala Mayor. Gejala Mayor ini gejala yang ditandai dengan berat bada menurun lebih dari 10% dalam 1 bulan, diare kronik yang berlangsung lebih dari 1 bulan, demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan, penurunan kesadaran dan gangguan neurology, dimensia / ensefalopati HIV.

Kedua, Gejala Minor. Gejalan Minor ini gejala yang ditandai dengan bentuk menetap lebih dari 1 bulan, dermatitis generalisata yang gagal, herpez zoster berulang, kandidosis kronis orofaring, herpes simpleks kronis progresif, limfadenopati generalisata, infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita (Masjoer, 2002 : 576).

Buka mata, buka telinga dan buka hati. Stop anggapan yang salah tentang HIV (Human Immunodeficiency Virus) atau AIDS (Acquired Immune Deficiency Syndrome) ODHA ( orang dengan HIV/AIDS) punya hak dan kesempatan yang sama dalam pekerjaan maupun layanan kesehatan yang ada, bukan harus menjelek-jelekkan mereka yang mengidap HIV/AIDS tersebut. Jauhi virusnya bukan orangnya. (rls)
Penulis
: Ade Putra
Tag:AIDS
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)