Smartphone Korea Utara Pantau Warga dengan Screenshot Otomatis Tiap 5 Menit

Najwa
287 view
Smartphone Korea Utara Pantau Warga dengan Screenshot Otomatis Tiap 5 Menit
Foto: law-justice.co

DATARIAU.COM - Kehidupan digital masyarakat Korea Utara ternyata berada di bawah pengawasan ketat pemerintah melalui smartphone yang dilengkapi sistem kontrol canggih. Sebuah perangkat smartphone Korea Utara yang berhasil diselundupkan keluar negeri mengungkap fakta mengejutkan bahwa ponsel tersebut secara otomatis mengambil screenshot setiap 5 menit untuk memantau aktivitas pengguna.

Meski Korea Utara dikenal sebagai negara tertutup dari dunia luar, masyarakat di bawah kepemimpinan Kim Jong Un ternyata menjalankan kehidupan layaknya masyarakat digital modern. Mereka terhubung satu sama lain menggunakan smartphone, namun dengan berbagai pembatasan ketat yang diberlakukan pemerintah terhadap perangkat yang dimiliki warganya.

Mengutip Gizmochina, smartphone Korea Utara memiliki berbagai pembatasan dan alat pengawasan yang dirancang khusus untuk memperkuat pesan dan kontrol pemerintah. Video yang dirilis BBC dan bersumber dari DailyNK Seoul memberikan gambaran meresahkan mengenai kehidupan warga Korea Utara di bawah rezim otoriter Kim Jong Un.

Ketika smartphone dinyalakan, pengguna akan melihat bendera Korea Utara yang ditampilkan di layar pembuka. Perangkat ini juga dilengkapi dengan sensor otomatis yang dapat mendeteksi penggunaan kata-kata tertentu dalam percakapan atau pengetikan. Bahkan kata sederhana seperti "oppa" yang merupakan panggilan untuk kakak laki-laki, diubah secara otomatis menjadi "kamerad" disertai pesan peringatan kepada pengguna.

Alasan pembatasan kata "oppa" ini karena di Korea Selatan, kata tersebut sering digunakan oleh perempuan untuk memanggil pacar mereka, yang dianggap tidak sesuai dengan ideologi Korea Utara. Lebih ekstrem lagi, pengguna smartphone di Korea Utara bahkan tidak bisa mengetik frasa "Korea Selatan" karena sistem akan secara otomatis mengubahnya menjadi "negara boneka."

"Pengguna bahkan tidak bisa mengetik 'Korea Selatan' karena secara otomatis diubah menjadi 'negara boneka'," ungkap laporan tersebut. Pemerintah Korea Utara secara rutin memantau aktivitas smartphone warganya karena ponsel tersebut secara diam-diam mengambil screenshot setiap lima menit tanpa sepengetahuan pengguna.

Screenshot yang diambil secara otomatis ini disimpan dalam folder tersembunyi yang tidak dapat diakses oleh pengguna biasa. Gambar-gambar hasil screenshot tersebut diduga kuat digunakan oleh pemerintah untuk memantau aktivitas harian pengguna, termasuk percakapan, aplikasi yang digunakan, dan konten yang diakses.

Sistem pengawasan digital yang ketat ini menggambarkan betapa besar kendali negara terhadap kehidupan sehari-hari warganya, bahkan dalam ruang digital yang seharusnya bersifat pribadi. Meski Korea Utara tetap menerapkan teknologi smartphone layaknya masyarakat digital modern, kebebasan digital warganya sangat terbatas dan diawasi secara ketat oleh pemerintah.***

Sumber: Liputan6.com

Penulis
: Najwa
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)