Ramai-Ramai Seller Tokopedia Migrasi, Ini Risiko Bagi yang Menolak Pindah

Najwa
460 view
Ramai-Ramai Seller Tokopedia Migrasi, Ini Risiko Bagi yang Menolak Pindah
Foto: newsantara

DATARIAU.COM- Seller Tokopedia yang belum beralih ke sistem baru hasil integrasi dengan TikTok Shop akan menghadapi sejumlah pembatasan fitur penting dalam platform mereka mulai 9 Juni 2025.

Langkah ini merupakan bagian dari strategi gabungan TikTok Shop dan Tokopedia untuk mendorong seluruh mitra penjual agar segera bermigrasi ke platform Seller Center terintegrasi yang dibuka untuk semua seller sejak 8 April 2025.

"8 April kita buka untuk semua seller untuk pindah, dan pelan-pelan beberapa fitur di Tokopedia Seller Center yang lama emang kita kurangin. Sekarang kita lagi mencari cara juga untuk mendorong seller untuk segera berpindah," ujar Aditia Grasio Nelwan, Head of Communications Tokopedia dan TikTok E-commerce Indonesia.

Penjual yang masih menggunakan Seller Center lama memang masih bisa menjalankan aktivitas dasar seperti menjual dan mengedit produk. Namun sejumlah fitur penting telah dinonaktifkan, termasuk tidak bisa memasang iklan atau menambahkan produk baru ke dalam toko mereka.

"Seller di Tokopedia Seller Center, dia masih bisa jual beli, tapi sudah tidak bisa pasang iklan atau menambah produk baru. Jadi kalau mau pengalaman yang lebih lengkap dan enak lagi, harus integrasi," terangnya saat ditemui di kantor Tokopedia, Kamis (19/6/2025).

Menyadari tantangan adaptasi bagi seller lama yang sudah menggunakan sistem sebelumnya selama bertahun-tahun, perusahaan menyediakan program bantuan berupa webinar rutin. "Jadi kita setiap 2 minggu sekali ada webinar untuk membantu seller, pelajari lagi dari awal gimana caranya upload produk, gimana caranya untuk beriklan, gimana caranya untuk mengatur keuangan dan segala macam," jelas Aditia.

Meski belum bisa memastikan kapan dashboard Seller Center Tokopedia lama akan benar-benar ditutup, fokus perusahaan saat ini adalah mendorong seller untuk segera beralih. "Kita belum bisa berspekulasi ya mas, untuk ke depannya. Karena fokus kita sekarang memang untuk mendorong rekan-rekan seller untuk pindah ke seller center yang baru," katanya.

Integrasi sistem ini memberikan keuntungan signifikan bagi seller yang memiliki toko di kedua platform, yakni efisiensi dalam pengelolaan dan kombinasi jejak rekam digital. "Jadi yang tadinya harus buka 2, jadi tinggal buka 1, lebih efisien saja sih. Tapi sekarang justru gak ilang, tetap ada dan justru dikombinasi. Diantara Tiktok Shop dan Tokopedia, jadi lebih komprehensif, buyer juga lebih percaya jadinya karena ininya lebih banyak," pungkas Aditia.***

Sumber:CNBC Indonesia

Penulis
: Najwa
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)