Cegah Perburuan Harta Karun, Sungai Musi Diusulkan Jadi Cagar Budaya

Sindy Aprilia Dwiyanti
460 view
Cegah Perburuan Harta Karun, Sungai Musi Diusulkan Jadi Cagar Budaya

DATARIAU.COM - Demi mencegah meluasnya aktivitas perburuan harta karun oleh para penyelam, Sungai Musi Palembang diusulkan menjadi kawasan cagar budaya.

Ketua Tim Ahli Cagar Budaya Palembang Retno Purwanti mengungkapkan, usulan tersebut terlebih dahulu dilakukan pengkajian baik untuk mengetahui nilai penting Sungai Musi dan penentuan titik yang bakal masuk dalam kawasan cagar budaya.

Sebab, cagar budaya tak sembarang ditetapkan. Tetapi harus memenuhi syarat seperti sejarah, budaya, agama, pendidikan, dan lainnya.

"Kami akan kaji lebih dalam untuk mengusulkan Sungai Musi menjadi cagar budaya," ungkap Retno, Rabu (3/11).

Menurut dia, penetapan status itu bertujuan untuk menjaga kelestarian Sungai Musi, seperti praktik perburuan harta karun oleh para penyelam. Hanya saja, proses kajian hingga penetapan cagar budaya memakan waktu lama dan bertahun-tahun.

Seraya proses berlangsung, diperlukan kesadaran masyarakat terlebih pemerintah setempat untuk menjaga Sungai Musi dan apa pun di dalamnya. Pemerintah harus hadir sebagai penengah dan pembuat solusi agar tidak ada pihak yang dirugikan.

"Jika masyarakat menemukan benda asing atau disinyalir bersejarah jangan dijual, tapi segera dilaporkan untuk dicatat, dan pemerintah bisa membayar kompensasi sesuai harga. Itu bisa mencegah oknum-oknum tertentu untuk menjualnya secara bebas," ujarnya.

Kepala Seksi Permuseuman dan Cagar Budaya Dinas Kebudayaan Palembang Nyimas Ulfa mengatakan, pihaknya perlu mempertimbangkan pengajuan Sungai Musi sebagai cagar budaya karena banyak faktor, utamanya menjadi jalur transportasi bagi masyarakat yang tinggal di perairan. Diperlukan zonasi yang jelas sehingga tidak mengganggu aktivitas di sekitar.

"Sekarang belum ada bagian di Sungai Musi yang jadi cagar budaya, memang harus dipertimbangkan betul-betul karena tidak mungkin sepanjang Sungai Musi jadi cagar budaya," kata dia. (*)

Source : merdeka.com

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)