"Karena Desa Bonai berada di bagian hilir Sungai Rokan, maka menjadi daerah yang sangat berdampak banjir. Bahkan kini ketinggian air mencapai 1,5 meter merendam pemukiman, termasuk sarana jalan, juga sejumlah fasititas umum seperti sekolah," kata H Basri, di sela-sela melihat warga di pengungsian.
"Akibat banjir yang kian meningkat, 100 KK warga sudah mengungsi di tenda yang didirikan masyarakat secara swadaya," bebernya.
H Basri juga mengaku, kini masyarakat mengeluhkan kurangnya tenda untuk menampung masyarakat yang akan mengungsi. Apalagi, saat ini rumah atau pemukiman masyarakat sudah digenangi banjir sejak dua pekan.
"Terkait tenda penampungan, kita sudah sampaikan ke pihak BPBD Rohul, mereka rencananya akan mendirikan tenda untuk pengungsian. Kemudian, hal yang juga diharapkan masyarakat, yakni sembako juga fasilitas air bersih bagi warga di Bonai maupun di pengungsian," imbuh H Basri.
Dari hasil pendataan petugas kecamatan dan desa kata H Basri, sekitar 600 KK rumahnya terendam banjir. Namun baru 100 KK yang mengungsi, karena kurangnya tenda penampungan. Umumnya, yang mengungsi kaum ibu-ibu dan anak-anak.
"Selain merendam pemukiman, sekitar 2 Km jalan lintas Sontang menuju ke Duri Kabupaten Bengkalis yang belum dirigit, saat ini juga terendam banjir," tambahnya.
"Akses jalan terganggu, dan yang bisa melintas hanya kendaraan besar seperti mobil CPO, tronton serta kendaraan 4X4. Untuk sepeda motor dan mobil pribadi tidak bisa," tutup Camat Bonai Darussalam. (Ded)
-
Berita
-
Berita
-
Berita TNI-Polri
-
Berita
-
Berita
-
Berita TNI-Polri