Suami Keluhkan Vagina Istri Dijahit Semua Usai Melahirkan, Ini Penjelasan Kepala Puskesmas Hulu Kuantan

datariau.com
3.810 view
Suami Keluhkan Vagina Istri Dijahit Semua Usai Melahirkan, Ini Penjelasan Kepala Puskesmas Hulu Kuantan
Kepala Puskesmas Hulu Kuantan, Meta Dianti Oktavina.

KUANSING, datariau.com - Seorang suami di Desa Inuman Kecamatan Hulu Kuantan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) mengeluhkan alat vital istrinya dijahit semua usai melahirkan secara normal di Puskesmas Hulu Kuantan. Bayinya pun meninggal dunia 4 hari pasca lahir.

Suami berinisial S itu menjelaskan bahwa peristiwa memilukan itu terjadi pada 18 Oktober 2024 silam. Saat itu ia membawa istrinya berinisial I (27) untuk bersalin ke Puskesmas Hulu Kuantan. S dan I senang akan lahirnya anak pertama mereka.

“Bayi kami meninggal empat hari setelah lahir normal. Kemudian istri saya ada keluhan di organ intimnya,” ujar S dikutip kuantanxpress.id, Senin (20/1/2025).

Belum hilang duka di hati pasutri itu, S dan I kembali dikejutkan oleh keterangan dokter. Ketika dirujuk ke RS Milano S dan I mengaku dokter di RS Milano mengatakan bahwa mulut vagina I dijahit penuh. Oleh dokter, jahitan itu pun kembali dibuka sesuai prosedur penanganan medis pasca bersalin.

“Kami terkejut mendengarnya, kok bisa tenaga kesehatan di puskesmas tidak paham dengan prosedur medis pasca persalinan. Mereka sudah melakukan malpraktik,” ujar S geram.

S pun berencana akan melaporkan peristiwa yang dialami istrinya itu ke Dinas Kesehatan. S tak ingin ada korban lain seperti yang dialami istrinya. “Saya berharap, tenaga kesehatan yang menangangi istri saya kemarin dipecat agar tidak ada korban lainnya,” ujar S.

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing) Dr Trian Zulhadi mengaku akan memanggil Kepala Puskesmas Hulu Kuantan dan tenaga medis terkait vagina pasien bersalin yang dijahit penuh pasca melahirkan di Puskesmas tersebut.

Pemanggilan tersebut untuk mengklarifikasi peristiwa pasien berinisial I (27) pada 18 Oktober 2024 lalu. Kasus tersebut pun belakangan ini membuat heboh warga setempat.

“Saya akan panggil dulu Kapus dan tenaga kesehatan yang menanganinya untuk meminta kronologisnya,” ujar Dr Trian, dikutip kuantanxpress.id, Senin (20/1/2025).

Menanggapi hal ini, Kepala Puskesmas Hulu Kuantan Meta Dianti Oktavina saat dikonfirmasi datariau.com melalui pesan WhatsApp pada Senin malam, ia menegaskan bahwa informasi tersebut tidaklah benar.

“Berita itu tidak benar. Saya menduga ada unsur kesengajaan untuk menjatuhkan nama baik Puskesmas Kecamatan Hulu Kuantan. Selain itu, pihak RS Milano pun tidak pernah mengeluarkan pernyataan seperti yang diberitakan,” ujar Meta Dianti Oktavina.

Meta Dianti Oktavina juga memberikan kronologi terkait dugaan malpraktik yang ramai diperbincangkan. Dalam keterangannya kepada datariau.com Senin (20/01/2025) malam, ia menjelaskan detail peristiwa tersebut.

“Pasien melahirkan pada bulan Oktober 2024. Sekitar satu minggu yang lalu pasien datang dengan keluhan haid yang sangat banyak mirip pendarahan. Pasien kemudian dirujuk ke RS Milano," terangnya.

Dijelaskan lagi bahwa bayi yang dilahirkan saat itu dalam kondisi selamat. Namun, pada hari ke-4 setelah melahirkan, bayi tersebut dibawa kembali ke puskesmas dengan keluhan mencret yang sudah berlangsung selama dua hari. Karena kondisinya sudah mengalami dehidrasi berat, bayi tersebut segera dirujuk.

"Adapun jahitan setelah persalinan dilakukan tiga bulan lalu, prosedur menjahit biasa dilakukan karena terjadi robekan saat melahirkan. Namun, dalam kasus ini, tidak ada indikasi jahitan yang dilakukan secara berlebihan atau salah," pungkas Meta Dianti Oktavina. (hen)

Baca juga: Sering Telantarkan Pasien, Manajemen RSD Madani Pekanbaru Perlu Evaluasi Total
Penulis
: Hendra Yadi
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)