Pengrajin Anyaman Tunas Harapan Binaan CSR PT IKPP Perawang Maju Dan Berkembang

Hermansyah
614 view
Pengrajin Anyaman Tunas Harapan Binaan CSR PT IKPP Perawang Maju Dan Berkembang
Ketua Kelompok Pengrajin Anyaman Tunas Harapan binaan CSR PT IKPP Perawang, M Nur.

SIAK, datariau.com - Kelompok pengrajin anyaman industri kecil menengah (IKM) Tunas Harapan, di Kampung Tualang, mulai terlihat maju dan berkembang pesat dari banyaknya permintaan pasar (konsumen) saat ini.

IKM Tunas Harapan binaan CSR PT Indah Kiat Pulp dan Paper (unit usaha APP Grup), Perawang, Kecamatan Tualang, Siak, tersebut dapat memproduksi ratusan hingga ribuan anyaman dari berbagai jenis sesuai permintaan.

Anyaman dengan bahan baku utama tali strapping (pengikat palet kertas) ini, dapat dijadikan berbagai macam produk atau jenis anyaman, seperti keranjang sepeda motor maupun tas.

Ketua Kelompok Pengrajin Anyaman Tunas Harapan M Nur (52), menyampaikan dimana usaha kecil menengah (UMKM) disini mempekerjakan masyarakat lebih kurang 65 orang dengan upah bagi hasil.

"Permintaan pasar saat ini, banyak cuma kita terkendala dengan bahan baku dan sekarang hanya tersedia 4 ton saja. Sebenarnya ini masih kurang, untuk pesanan itu bukan saja dari Riau bahkan luar Riau hingga ke Aceh," kata M Nur, Selasa (10/6/2025).

Dikatakan dia, pada 2021 masuk tahun 2022 saat itu, memasarkan (menjual) barang-barang tersebut, ke pasar-pasar. Tapi sekarang konsumen yang datang sendiri ke workshop Tunas Harapan ini.

"Saat itu besar-besaran, dan saya ke pasar-pasar, sekarang konsumen yang datang ke workshop kita, untuk harga jenis anyaman ini bervariasi ada diharga 15 ribu-135 ribu," jelasnya.

M Nur mengisahkan, produk anyaman yang di lakoninya bermula dari salah satu pot bunga. Berlanjut, melalui inisiatif dari perut lapar. Pekerjaan ini juga otodidak.


"Produk pertama saya pot bunga. Dimana saat itu, saya mengundurkan diri pada tahun 2014 silam," ceritanya.

Disampaikan M Nur, Kelompok Pengrajin Anyaman ini pernah mengikuti perlombaan melalui pengembangan ekonomi masyarakat dengan 12 peserta kabupaten/kota pada tahun 2012 lalu, dan alhamdulillah juara 1 se-Provinsi Riau.

"Untuk pengiriman luar daerah pada 2008-2011, saya menggunakan sepeda motor dengan gerobak. Untuk produk ada 11 jenis, hingga Jambi, Sumbar, Sumut dan Aceh. Dan sudah ada 6 jenis anyaman di patenkan," ujarnya.

"Dengan usaha ini, alhamdulillah anak saya telah selesai S1, satu lagi masuk kuliah dan masuk pesantren saya memiliki 3 anak, saya ingin mengembangkan usaha akan tetapi terbentur pada bahan baku," imbuhnya.

Sementara itu, Public Affair Head PT IKPP Perawang Armaduli menyampaikan kegiatan anyaman strapping (tali pengikat) yang dilakukan kelompok kerajinan Tunas Harapan Tualang-Perawang, Siak selama ini, merupakan binaan PT Indah Kiat Pulp dan Paper Perawang sebagai bentuk komitmen perusahan terhadap masyarakat sekitar perusahaan melalui Program Community Development.

"Aktifitas yang dilakukan oleh kelompok kerajinan adalah mendaur ulang strapping bekas (limbah) menjadi anyaman sebagai produk kerajinan inovatif dan berkelanjutan, yang merupakan bagian dari ekonomi sirkular (circular economy) dengan memanfaatkan strapping bekas pengikat pallet," kata Armadi.

Dikatakan dia, saat ini kelompok pengrajin tersebut mempekerjakan lebih 65 ibu-ibu rumah tangga (IRT), yang menjadikan produk inovatif dan bernilai tanpa meninggalkan tugas pokok sebagai ibu rumah tangga, baik sebagai Istri maupun sebagai panutan anak-anak.

"Perusahaan memberikan ruang dan kesempatan untuk memprioritaskan kelompok pengrajin binaannya untuk mendapatkan pasokan bahan baku strapping di perusahaan," ujar Armadi.

"Dan juga melibatkan mereka dalam berbagai workshop maupun seminar dalam pengembangan keahlian serta peningkatan perekonomian masyarakat sekitar operasional perusahaan," pungkasnya.(***)

JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)