Mengejutkan! Elon Musk Keluar dari Pemerintahan Trump Usai Kritik Anggaran

Najwa
443 view
Mengejutkan! Elon Musk Keluar dari Pemerintahan Trump Usai Kritik Anggaran
Foto: smh.com

DATARIAU.COM - Miliarder Elon Musk mengumumkan keputusannya untuk keluar dari pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada Kamis (29/5/2025). Pemilik Tesla dan SpaceX ini menyatakan bahwa masa jabatannya sebagai kepala Departemen Efisiensi Pemerintah (DOGE) telah berakhir.

Melalui platform media sosial X, Musk mengucapkan terima kasih kepada Presiden Trump atas kesempatan yang diberikan untuk mengurangi pemborosan pengeluaran pemerintah federal. "Karena masa tugas saya sebagai Pegawai Pemerintah Khusus akan segera berakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Presiden @realDonaldTrump atas kesempatan untuk mengurangi pemborosan pengeluaran," tulisnya.

Keputusan Musk ini terjadi sehari setelah dia mengkritik rancangan undang-undang belanja yang diajukan pemerintahan Trump. Miliarder tersebut menyebut RUU belanja "besar dan indah" justru meningkatkan defisit anggaran dan melemahkan kerja tim DOGE. "RUU bisa besar, atau bisa juga indah. Namun saya tidak tahu apakah keduanya bisa. Pendapat pribadi saya," kata Musk seperti dikutip dari NDTV.

Hubungan Musk dengan Trump awalnya sangat erat. Dia merupakan donatur terbesar untuk kampanye pemilihan presiden Trump tahun 2024 dan aktif tampil dalam berbagai acara pra-pemungutan suara. Trump bahkan memuji Musk dalam pidato kemenangannya dengan mengatakan "seorang bintang telah lahir."

Selama memimpin DOGE, Musk bekerja dengan sangat intensif untuk melakukan pemotongan biaya pemerintah. Dia mencari "para revolusioner pemerintahan kecil dengan IQ super tinggi" yang bersedia bekerja lebih dari 80 jam seminggu. Hasilnya, puluhan ribu orang dikeluarkan dari daftar gaji pemerintah dan beberapa departemen dikurangi atau ditutup.

Namun pada akhir April, Musk mulai menarik diri setelah menyatakan bahwa DOGE telah menjadi "kambing hitam" karena ketidakpuasan terhadap pemerintahan. Dia juga mengakui tidak mencapai semua tujuan yang ditetapkan untuk DOGE.

Masalah hukum juga membayangi Musk. Seorang hakim Distrik AS memutuskan bahwa dia harus menghadapi gugatan atas penggunaan kekuasaan ilegal sebagai Kepala DOGE. Berbagai kasus lain juga dihadapi Musk dan DOGE terkait upaya memblokir akses mereka ke sistem dan catatan agensi pemerintah.

Di sisi lain, bisnis Musk juga mengalami berbagai tantangan. Dealer Tesla menjadi sasaran pembakaran dan harga sahamnya anjlok drastis. SpaceX mengalami kemunduran dengan beberapa kegagalan misi, termasuk ledakan roket Starship di atas Samudra Hindia pada hari Rabu kemarin selama uji terbang kesembilannya. Platform media sosial X juga mengalami gangguan selama dua jam pada hari Sabtu lalu, membuat Musk mengakui perlunya "peningkatan operasional yang besar."***

Sumber: sindonews.com

Penulis
: Najwa
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)