Konflik Memanas, Elon Musk Akui Salah Kritik Trump di Media Sosial

Najwa
255 view
Konflik Memanas, Elon Musk Akui Salah Kritik Trump di Media Sosial
Foto: x/@2FEPOCNEWS

DATARIAU.COM - CEO Tesla Elon Musk mengakui menyesal telah melontarkan kritik dan unggahan kontroversial tentang Presiden Amerika Serikat Donald Trump di media sosial pada Rabu (11/6/2025). Pernyataan penyesalan ini disampaikan Musk di platform X setelah konflik keduanya memanas selama beberapa hari.

"Saya menyesal atas beberapa unggahan saya tentang Presiden @realDonaldTrump minggu lalu. Unggahan itu terlalu berlebihan," tulis Musk melalui akun X pribadinya. Tweet penyesalan tersebut telah dilihat lebih dari 80 juta kali, disukai 707.000 kali, dan di-retweet 106.000 kali.

Hubungan Musk dan Trump retak akibat perbedaan pandangan terkait rancangan undang-undang pajak dan belanja negara bertajuk "One Big Beautiful Bill Act". Musk secara terbuka menentang RUU yang diusung Trump dan Partai Republik sebagai bagian reformasi fiskal ambisius di periode kedua pemerintahan Trump.

Dalam wawancara dengan CBS, Musk menyebut kebijakan tersebut "merusak kerja Departemen Efisiensi Pemerintahan (DOGE)" yang ia pimpin. Ia juga mengklaim RUU itu akan memperbesar defisit anggaran Amerika Serikat secara signifikan.

Trump merespons keras melalui Truth Social, memperingatkan konsekuensi bagi Musk jika mendukung kandidat Partai Demokrat yang menentang RUU tersebut. Trump juga menyinggung kemungkinan pemutusan kerja sama pemerintah dengan perusahaan milik Musk seperti Tesla dan SpaceX.

Ketegangan memuncak ketika Musk sempat mengancam menonaktifkan misi antariksa "Dragon" milik SpaceX dan menyebut Trump terlibat skandal Jeffrey Epstein. Namun, pada akhir pekan Musk mulai meredam ketegangan dengan menghapus unggahan kontroversial tersebut.

Di tengah memanasnya konflik, Musk sempat mengancam akan menonaktifkan misi antariksa "Dragon" milik SpaceX, yang merupakan satu-satunya kendaraan AS untuk membawa astronaut ke dan dari Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS). Namun, pernyataan itu segera ia tarik kembali setelah menimbulkan spekulasi luas.

Trump merespons dengan menyebut akan mempertimbangkan pencabutan kontrak dan subsidi pemerintah yang selama ini diberikan kepada perusahaan-perusahaan Musk. Ketegangan juga menimbulkan spekulasi bahwa kerja sama proyek internet satelit Starlink di lingkup pemerintahan akan dibatalkan, meski Trump pada Senin lalu menyatakan masih mempertahankan layanan Starlink di Gedung Putih.

Pada akhir pekan, Musk tampak mulai meredam ketegangan dengan menghapus beberapa unggahan paling kontroversial. Salah satunya adalah unggahan di mana Musk menyebut Trump disebut-sebut dalam "file" milik Jeffrey Epstein, pelaku kejahatan seksual yang telah meninggal. Gedung Putih membantah bahwa nama Trump ada di file tersebut.

Musk juga menghapus balasannya terhadap pengguna X yang menyerukan pemakzulan Trump dan penggantian posisi presiden oleh Wakil Presiden JD Vance. Musk sebelumnya sempat membalas dengan kata "yes/ya" yang menimbulkan kontroversi besar.

Konflik ini menandai akhir hubungan erat keduanya yang terjalin sejak kampanye pemilu 2024. Di awal masa jabatan Trump kedua, Musk bahkan diberi posisi penting memimpin DOGE dan didukung penuh dalam berbagai inisiatif teknologi. Namun kini, perseteruan yang dimulai dari perbedaan pandangan soal kebijakan anggaran berubah menjadi perang terbuka di media sosial.

Tweet penyesalan Musk mengundang 119.000 komentar dengan beragam respons. Beberapa memuji Musk bersifat gentleman karena mau minta maaf secara terbuka, sementara yang lain mendukung kritiknya seputar RUU One Big Beautiful Bill Act. Ada juga yang mempertanyakan apakah penyesalan ini datang setelah ada ancaman, mengingat salah satu unggahan Musk sempat menyinggung skandal Jeffrey Epstein.

Meski Musk telah menyatakan penyesalan, belum jelas apakah hubungan keduanya bisa pulih seperti sediakala. Trump menegaskan dalam wawancara NBC News bahwa hubungannya dengan Musk telah berakhir dan ia tak berminat memperbaikinya.***

Sumber: Kompas.com

Penulis
: Najwa
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)