DATARIAU.COM - Pengguna iPhone mengeluh karena ponsel
mereka kebanjiran iklan tanpa persetujuan, mengalami nasib serupa dengan
pengguna merek ponsel asal China yang sudah lebih dulu menghadapi masalah iklan
agresif.
Para pengguna iPhone baru-baru ini mengeluhkan iklan dari
aplikasi Apple Wallet yang mempromosikan film orisinal Apple "F1 the
Movie" yang dibintangi Brad Pitt. Di media sosial, para pemilik iPhone
kesal dengan aplikasi Wallet mereka yang mengirimkan notifikasi penawaran
diskon US$10 di Fandango bagi siapa saja yang membeli dua atau lebih tiket film
tersebut.
Film yang menampilkan penggunaan teknologi Apple ini
menggunakan kamera khusus dari komponen iPhone untuk syuting di dalam mobil,
hingga AirPods Max yang digunakan oleh karakter Pitt sebagai pembalap F1 Sonny
Hayes. Meski film ini diterima
dengan baik, pengguna iPhone tidak selalu ingin perangkat mereka terpapar
iklan.
"Saya tidak
membayar lebih dari US$1.000 untuk sebuah iPhone untuk disasar iklan,"
keluh seorang pengguna Reddit (u/captain42d) pada Selasa (24/6). Postingan lain
bahkan mencari tahu cara mematikan iklan Apple Pay karena ketidaknyamanan yang
dirasakan pengguna.
Pelanggan Apple
umumnya tidak menyukai iklan dan upaya pemasaran yang didorong ke perangkat
mereka tanpa persetujuan. Sebagai contoh, di masa lalu mereka menolak iklan
untuk layanan Apple di Pengaturan iOS mereka. Para pengguna iPhone juga pernah
mengeluhkan album U2 yang secara otomatis muncul di perpustakaan musik iTunes
mereka.
Menyinggung masa
tersebut dan mengaitkannya dengan iklan F1, seorang pengguna Reddit menyebutnya
seperti merasakan kilas balik. "Saya mendapatkan kilas balik Bono (vokalis
U2)," katanya, merujuk pada kontroversi serupa di masa lalu.
Merek HP asal
China dikenal dengan iklannya yang cukup agresif, yang kerap dikeluhkan para
penggunanya. Iklan ini kerap ditampilkan oleh aplikasi-aplikasi bawaan dari
ponsel tersebut sebagai salah satu cara pabrikan ponsel melakukan monetisasi
produknya.
Meski dekat
dengan iklan, pabrikan ponsel asal China kini menyediakan opsi untuk mematikan
iklan ke pengguna, salah satunya Xiaomi. Pada April, Xiaomi menyatakan rencana
melakukan pembaruan kebijakan iklan pada sistem operasi HyperOS 3 berbasis
Android 16. Xiaomi disebut akan berupaya menonaktifkan sebagian besar iklan
sistem dalam versi perangkat lunak terbaru untuk menjawab permintaan pengguna
terhadap solusi menyeluruh yang dapat mengurangi iklan secara signifikan.***
Sumber: CNNIndonesia