Gubernur Riau Terima 6 Sertifikat WBTB Indonesia

datariau.com
455 view
Gubernur Riau Terima 6 Sertifikat WBTB Indonesia
PEKANBARU, datariau.com - Suatu prestasi yang luar biasa, Pemerintah Provinsi Riau kembali menerima 6 Sertifikat Warisan Budaya Tak Benda (WBTB) yang langsung diberikan oleh Menteri Dalam Negeri H Tjahjo Koemolo kepada Gubernur Riau H Syamsuar yang dihadiri oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Efendi, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid, Bupati Siak Sri Indrapura, Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zen, Kadisbud Pemkab Siak, Tokoh Adat, Budayawan, seniman, Tim Ahli WBTB, dan ratusan apresiator PKN dari Provinsi Riau di Istora Senayan Jakarta, Selasa malam (8/10/2019).

Adapun 6 sertifikat yang diserahkan oleh Menteri Dalam Negeri H Tjahjo Koemolo tersebut yakni Zapin Siak Sri Inderapura, Dikei Sakai, Buwong Kuayang, Tari Cegak, dan Tepuk Tepung Tawar Riau. Dalam laporannya, Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Hilmar Farid menyampaikan betapa pentingnya penetapan terhadap karya budaya yang dimiliki Indonesia.

"Sejatinya penetapan WBTB ini adalah bentuk pelindungan kekayaan budaya yang kita miliki. Untuk memastikan bahwa karya budaya itu bisa kita lestarikan, untuk memastikan agar karya budaya itu tidak diklaim pihak lain, dan tentunya untuk pendokumentasian budaya kita," ungkap Direktur Jenderal Kebudayaan Kemendikbud, Hilmar Farid dalam kegiatan tersebut.

Menteri Pendidikan dan Kebudayaan RI, Muhadjir Efendi mengatakan bahwa penetapan WBTB merupakan tanggung jawab Indonesia untuk melestarikan budaya yang diwariskan leluhurnya. Dia menegaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk menjaga warisan budaya benda maupun takbenda yang tersebar di daerah.

"Dengan telah disahkannya UU Nomor 5 tahun 2017 tentang pemajuan kebudayaan, maka pelestarian karya budaya bukan saja tanggung jawab pusat lagi, tetapi sudah menjadi tanggung jawab daerah," kata Muhadjir dalam sambutannya.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Riau, Yoserizal Zen merasa bersyukur dengan adanya pengakuan tersebut. Bahkan sampai sekarang ini, Pemerintah Provinsi Riau melalui Dinas Kebudayaan Provinsi Riau sudah menerima 41 sertifikat WBTB.

"Namun kedepan diharapkan pemerintah daerah melalui instansi terkait bisa lebih memakismalkan lagi perannya dalam mengangkat budaya Riau ke tingkat nasional bahkan Internasional," katanya.

Dari catatan Dinas Kebudayaan Riau, WBTB pertama didapat Riau pada 2013, yakni Tenun dari Siak. Kemudian pada 2015 pengakuan WBTB kembali didapat. Yakni Koba dari Rokan Hulu, Pacu Jalur dari Kuantan Singingi serta Menumbai dari Pelalawan.

Selanjutnya pada 2016, ada juga pengakuam WBTB untuk Riau, yakni Bedewo Bonai dari Rokan Hulu, Calempong Oguong dari Kampar, Debus dari Inhu, Nyanyi Panjang dari Pelalawan, Randai Kuantan dari Kuantan Singingi dan Joget Sonde dari Meranti.

Pada 2017 ada Batobo, Rumah Lontiok, Silat Perisai, Sijobang Buwong Gasiong masing-masing dari Kampar. Manongkah dari Indragiri Hilir Onduo Rokan dari Rokan Hulu, Perahu Beganduang dari Kuantan Singingi, Zapin Api dan Zapin Meskom dari Bengkalis. Selembayung dan Tunjuk Ajar Melayu atas nama Provinsi Riau.

Selanjutnya untuk WBTB 2018, yakni Silek Tigo Bulan, Ratik Bosa/Ratik Togak, Lukah Gilo Riau masing-masing daei Rokan Hulu, Ghatib Beghanyut, Syair Siak Sri Indrapura dari Siak, Tari Gendong atas nama Siak, Meranti dan Bengkalis.

Kemudian Kayat Kuansing/Kayat Rantau Kuantan serta Silat Pangean dari Kuantan Singingi, Nandung Indragiri Hulu dari Indragiri Hulu, ada juga Belian dari Pelalawan, Basiacuong, Pantun Atui, Badondong serta Kotik Adat Kampar masing-masing dari Kampar. (yus)
Penulis
: Yusuf
Editor
: Riki
Sumber
: Datariau.com
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)