Dosen Faperta UNRI dan Mahasiswa Kukerta Adakan Penyuluhan Pertanian di Desa Padang Mutung

datariau.com
2.091 view
Dosen Faperta UNRI dan Mahasiswa Kukerta Adakan Penyuluhan Pertanian di Desa Padang Mutung

KAMPAR, datariau.com - Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu tridharma perguruan tinggi yang harus dilakukan oleh dosen.

Oleh karena itu, tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Ardian bersama dengan 10 orang mahasiswa Kukerta Bangun Kampung yang diketua oleh Jody Lesmana Pratama melakukan pengabdian kepada masyarakat dan petani tentang Pemberdayaan Kelompok Tani dalam Pengembangan Diversifikasi dan Kompos Jerami Padi Berbasis Zero Waste dan Pestisida Nabati Berbahan Dasar Daun Sirsak di Desa Padang Mutung.

Menurut Ardian, agribisnis cabe di Riau khususnya di Desa Padang Mutung merupakan suatu peluang usaha tani yang menguntungkan. Salah satu cara untuk menekan biaya operasional dalam berbudidaya tanaman cabai ialah dengan menggunakan pupuk nabati, salah satu contohnya ialah pupuk kompos jerami padi.

Keberhasilan penanaman cabai dapat dilihat dari persiapan lahan dan pemeliharaan tanaman, serta kemampuan petani dalam megatasi kegagalan panen dari serangan hama seperti jamur, keriting daun dan lainnya. Oleh karena itu, pemberian pupuk dan pengendalian organisme pengganggu tanaman (OPT) perlu dilakukan.

Oleh sebab itu, tim Kukerta Bangun Kampung dan tim pengabdian kepada masyarakat yang diketuai oleh Ardian memberikan penyuluhan dan diskusi bagaimana teknik bertanam cabai dengan menggunakan kompos jerami padi serta pestisida nabati daun sirsak.

Penyuluhan dan diskusi Pengembangan Diversifikasi dan Kompos Jerami Padi Berbasis Zero Waste dan Pestisida Nabati Berbahan Dasar Daun Sirsak ini diikuti oleh Ibu-ibu PKK, petani, kepala dusun serta perangkat desa Padang Mutung.

Pada kegiatan Kukerta Bangun Kampung ini juga dijelaskan bagaimana teknik bertanam cabai, pembuatan pupuk kompos jerami padi dan pembuatan pestisida nabati berbahan dasar daun sirsak yang baik dan benar.

Untuk teknik bertanam dimulai dari persiapan lahan seperti pengolahan tanah, membuat bedengan, pupuk dasar, pemasangan mulsa dan penanaman.

Ardian sebagai ketua tim pengabdian masyarakat mengatakan bahwa, yang dikuatirkan atau ditakuti petani menanam cabe adalah serangan jamur baik dari tanah maupun daun serta keriting daun, biasanya tindakan yang dilakukan petani adalah dengan mencabut tanaman tersebut agar tidak menyebar ke tanaman lainnya.

Dalam kondisi serangan yang tidak terkendali maka petani membiarkan saja tanamannya mati atau gagal panen.

Penulis
: Sagita Nuratika
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)