Tradisi Panggil 'Pak Haji', Perlukah? Buya Yahya Beri Penjelasan

Najwa
413 view
Tradisi Panggil 'Pak Haji', Perlukah? Buya Yahya Beri Penjelasan
Foto: Islampos

DATARIAU.COM - Ratusan ribu jemaah haji asal Indonesia mulai dipulangkan secara bertahap ke Tanah Air mulai Selasa (11/6/2025) setelah menuntaskan rangkaian ibadah haji 2025 di Tanah Suci. Pemulangan massal ini tidak hanya menjadi momen bahagia bagi keluarga, tetapi juga menimbulkan pertanyaan mengenai tradisi panggilan gelar haji bagi mereka yang telah menunaikan rukun Islam kelima.

Berdasarkan jadwal resmi yang telah ditetapkan pemerintah, jemaah haji gelombang pertama akan dipulangkan dalam periode hingga 25 Juni 2025 dengan penerbangan langsung dari Jeddah menuju berbagai kota di Indonesia. Adapun jemaah haji gelombang kedua dijadwalkan dipulangkan pada 26 Juni hingga 10 Juli 2025, namun mereka akan terlebih dahulu menuju Madinah untuk menyelesaikan rangkaian ziarah setelah ibadah haji di Makkah.

Kepulangan para jemaah haji ini sangat dinantikan oleh keluarga, kerabat, dan orang-orang terdekat yang sudah tidak sabar menahan rindu kepada orang tersayang mereka. Setelah berbulan-bulan berpisah untuk menunaikan rukun Islam kelima, momen penyambutan kepulangan jemaah haji selalu menjadi peristiwa emosional dan penuh haru bagi keluarga di Tanah Air.

Tradisi yang telah mengakar kuat di masyarakat Indonesia biasanya memberikan gelar khusus "haji" untuk laki-laki dan "hajjah" untuk perempuan bagi mereka yang telah berhasil menunaikan ibadah haji. Gelar ini kemudian melekat sebagai bagian dari identitas sosial dan keagamaan seseorang di tengah masyarakat, bahkan sering digunakan dalam berbagai aktivitas kemasyarakatan dan keagamaan.

Terkait tradisi panggilan gelar haji yang telah menjadi bagian budaya Indonesia ini, Pengasuh Lembaga Pengkajian dan Dakwah Al Bahjah KH Yahya Zainul Ma'arif yang lebih dikenal dengan sebutan Buya Yahya memberikan penjelasan khusus yang cukup menarik. Menurutnya, umat Islam harus senantiasa berprasangka baik kepada orang yang sudah melaksanakan haji karena mereka telah dipilih Allah SWT untuk menjadi tamu-Nya di Baitullah.

Buya Yahya menekankan pentingnya sikap positif terhadap orang yang telah menunaikan ibadah haji. "Kalau Anda senang lihat orang pulang haji itu tanda Anda akan segera bisa nyusul. Tapi ada orang lihat orang haji marah, dengki, maka ketahuilah dia tidak akan bisa haji," kata Buya Yahya dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Selasa (10/6/2025).

Ulama yang dikenal dengan gaya dakwah yang mudah dipahami ini menegaskan bahwa sebagai saudara seiman, seharusnya umat Islam merasa senang dan bahagia melihat orang yang baru pulang dari menunaikan ibadah haji. Jangan sampai justru timbul perasaan negatif seperti rasa dengki, iri hati, dan berbagai penyakit hati lainnya yang dapat menghalangi diri sendiri untuk suatu saat nanti bisa menunaikan ibadah haji.

Mengenai tradisi pemanggilan gelar haji yang sudah mengakar di masyarakat Indonesia, Buya Yahya berpendapat bahwa hal tersebut tidak masalah dan bahkan termasuk salah satu cara untuk menghormati para tamu Allah yang telah kembali dari Tanah Suci. "Kemudian karena tradisi di Indonesia sudah biasa ada pak haji, kalau ada orang haji ya pakailah pak haji. Karena kalau sudah menjadi kebiasaan, bisa jadi menjadi orang yang gak enak," tuturnya menjelaskan logika sosial di balik tradisi tersebut.

Meskipun mendukung tradisi panggilan gelar haji sebagai bentuk penghormatan, Buya Yahya memberikan nasihat khusus bagi mereka yang sudah menunaikan ibadah haji. Menurutnya, orang yang sudah haji tidak boleh terlalu menuntut atau mengharapkan untuk dipanggil dengan gelar haji, karena hal tersebut bisa menjerumuskan pada sifat sombong yang justru merusak nilai ibadah haji itu sendiri.

"Cuma kalau Anda udah tiba-tiba sudah haji (dan) gak dipanggil pak haji, ya nyantai," pesannya dengan gaya khas yang santai namun penuh makna. Buya Yahya menekankan bahwa yang terpenting bagi orang yang telah menunaikan ibadah haji adalah menjaga hati agar tidak tergoda oleh sifat kesombongan dan tetap mempertahankan sikap rendah hati setelah kembali dari Tanah Suci.

Lebih lanjut, Buya Yahya juga mengingatkan tentang pentingnya menjaga perasaan orang lain dalam konteks panggilan gelar haji ini. "Jadi, kalau ada tetangga ya panggil haji gak masalah. Apa sih salahnya manggil aja. Kalau kita gak manggil haji yang sombong kita jadinya," jelasnya, menekankan bahwa penolakan untuk memanggil seseorang dengan gelar haji justru bisa menunjukkan sifat iri atau dengki dari diri sendiri.***

Sumber: Liputan6.com

Penulis
: Najwa
JIKA MENEMUKAN BERITA KAMI TIDAK SESUAI FAKTA, SEGERA HUBUNGI 0813 3966 1966 (Chat WhatsApp Only)